01. Awal Yang Sial

1.6K 197 16
                                    

Welcome guysss, kita ketemu lagi yah Alhamdulillah.

Kita gak mau basa basi lagi, langsung ke ceritanya.

****

Seorang gadis cantik dengan baju tidur frozen itu masih terlelap dalam tidurnya. Bahkan suara alarm pun ia hiraukan sejak jam 06.30 dan sekarang waktu sudah menunjukkan jam 07.05 yang artinya, gadis itu terlambat bangun tiga puluh lima menit.

"DEVII!! BANGUN, INI SUDAH JAM 7 LEWAT!!" suara teriakan yang begitu cempreng dari arah luar kamar gadis yang masih setia dialam mimpinya.

"Astaga ini anak! Bi, ambilin kunci cadangan!" perintahnya.

Ceklek!

Pintu kamar dibuka dengan kunci cadangan. Wanita paruh baya yang berusia 37 tahun masuk kedalam dengan berkacak pinggang. Dilihat olehnya, anak gadisnya masih terlelap dalam tidurnya padahal sudah siang seperti ini.

Terdengar juga suara alarm yang tidak bisa membangunkan anak gadisnya dari mimpi yang begitu indah itu.

"Astaga! Udah tau sekarang hari pertama masuk sekolah, anak ini malah kesiangan!" wanita paruh baya itu mematikan suara alarm milik putrinya dan meraih satu gelas air diatas nakas lalu men cipratkan air itu ke wajah putrinya.

"Bangun! Bangun! Ini udah jam 9, kamu harus sekolah"

"Euugh.... Lima menit lagi Mami" ujarnya dengan suara khas bangun tidur meminta diskonan waktu.

"Lima menit, lima menit, gak ada! Buka mata kamu, ini udah siang Devi udah jam 7, kamu terlambat sekolah!"

Seketika gadis bernama Devi itu membuka matanya dan bangun dari tidurnya. "APAA? JAM TUJUH?!"

Devi melihat jam diatas nakas nya, benar saja jam sudah menunjukkan pukul 07.10

"Mami, kenapa Mami gak bangunin Devi" gadis itu beranjak dari ranjangnya lalu beralih ke lemari untuk mengambil seragam sekolahnya.

"Beberapa Maid udah bangunin kamu, orang kamu sendiri aja yang molornya kaya orang mati!" omel wanita paruh baya itu yang Devi sebut Mami, namanya Medina Stefani.
Devi ber mondar mandir kesana kesini membuat sang Mami pusing melihatnya.

"Eh eh! Mau ngapain?" tanya Medina saat Devi hendak membuka baju tidurnya dan memakaikan seragam sekolahnya.

"Ganti baju lah Mami, mau sekolah"

"Gak ada gak ada! Mandi dulu, lihat itu iler kamu kemana-mana. Mau kamu di bilang jelek sama temen-temen baru kamu?"

Seketika Devi menghentikan pergerakannya. "Yang bener Mi? Devi ileran? Tapi.... Gak keburu kalau mandi Mi, gak usah aja yah?" tawarnya.

"Gak ada! Pokoknya kamu harus mandi, harus cantik, harus wangi. Mami tunggu dibawah, awas saja kamu turun kalau masih Mami lihat ilernya, Mami siram kamu dihalaman depan!" Medina keluar dari kamar anak gadis semata wayangnya.

Devi mencabik kesal. "Aaah..... Ini gara gara gue maraton baca novel nih semalam!" gerutunya.

Devi pun bergegas masuk kedalam kamar mandi, daripada dia harus disiram satu ember oleh sang Maminya dihalaman. Pasti nantinya disana bakal banyak tetangga komplek, ah bisa malu jadinya. Devi pun memilih mandi saja daripada harus menahan malu pagi pagi seperti ini.

I LOVE YOU, KETOS CUEK (DEFAN) Where stories live. Discover now