07. Ruangan Dan Kejadian Di Lapangan

1.4K 158 29
                                    

Haii.... Haii.... Haii
Balik lagi bersama Kak Ais disini yaw hehehe....

Kita langsung ke ceritanya aja yah guys, gak mau basa basi.

****

Seperti yang sudah di jelaskan kemarin, hari ini hari rabu adalah hari terakhir MPLS dilaksanakan. Semua murid diliburkan satu hari agar bisa lebih leluasa untuk acara terakhir.

Semua murid sudah berada di lingkungan sekolah sekitar jam 06.50 yang artinya mereka lebih cepat dari yang di jadwalkan. Tetapi, berbeda dengan gadis satu ini. Dia tengah bernegosiasi dengan beberapa OSIS yang menjaga gerbang hari ini.

"Kak, gue telat satu menit doang loh." katanya kepada OSIS didepannya.

"Gak bisa! Peraturan tetap peraturan, lo harus dihukum!"

"Satu menit doang Kak, bisa lah kasih gue diskon."

"Lo ini yah, dalam tiga hari MPLS ini kerjaannya terlambat aja! Bisa gak sekali aja lo gak bikin pusing kita!"

Devi, gadis itu adalah Devi. Siapa lagi yang selalu terlambat dalam tiga hari jika bukan gadis itu?

"Gue tadi kena macet Kak, orang gue tepat waktu lo aja jamnya yang rusak!" ujarnya kepada dua gadis didepannya.

"Nama lo Devi kan? Lo ditunggu Afan di ruang OSIS," katanya setelah mendengar perintah dari earphones di telinganya.

Yah, semua OSIS kini menggunakan earphones masing-masing agar cara komunikasi mereka lebih gampang dan cepat.

Devi mendengus kesal. "Gue gak tau ruangannya,"

"Disebelah kiri ruang guru, berjarak dua kelas." beritahu nya.

Devi pun berjalan meninggalkan kedua gadis itu yang menggelengkan kepalanya melihat tingkahnya.

Devi berjalan sembari terus menggerutu tidak jelas.

"Kurang ajar, padahal gue tepat waktu tadi masuknya!" gerutunya terus berjalan menyusuri koridor.

"Ini lagi, si Ketos kenapa manggil gue lagi? Apa dia yang akan kasih hukuman?"

"Semoga aja hukumannya gak masak deh, boro boro masak bedanya garam sama penyedap rasa aja gue gak tau!"

Devi menghentikan gerutunya saat melihat nama ruang guru didepannya.

"Katanya tadi dua kelas dikiri ruang guru," gumamnya sembari melihat kelas disamping ruang guru.

"Satu, dua, nah itu pasti ruangannya." Devi menghitung kelas didepannya. Dia pun berjalan kearah ruang OSIS yang dimana didalamnya terdapat Afan disana.

Tok

Tok

Tok

"Ngamen bangh?" Devi terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Tak ada sahutan dari dalam membuat dia mendengus kesal.

"Pingsan kali tuh orang," gumamnya membuka pintu itu perlahan.

"Misii, ada orang?" Devi mengedarkan pandangannya ketika dirinya ada didalam.

I LOVE YOU, KETOS CUEK (DEFAN) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant