04. Bayi Gede

1.5K 173 13
                                    

HAPPY READING GUYSS
.
.
.
*****

Jam sekolah kini telah berakhir lima menit yang lalu. Semua murid SMA Galaksi berhamburan keluar kelas mereka masing-masing dengan terburu buru untuk pulang lebih cepat dari yang lainnya. Sedangkan ke tiga gadis ini, mereka masih dengan santainya duduk di gazebo yang berada di pinggir lapangan utama.

"Tangan lo udah mendingan Dev?" tanya Electra menatap lengan Devi.

"Udah mendingan, cuma perih dikit aja" balas Devi mengusap lengannya yang terbalut perban.

"Terus besok gimana? Kan besok ada lomba tuh dan besok hari terakhir MPLS, masa iya lo gak ikut" kata Electra lagi.

"Gue usahain besok ikut"

"Kalau gak bisa ikut, gak usah di paksa Dev. Nanti tangan lo bukannya sembuh, malah nambah sakit lagi" ujar Mala khawatir.

"Nanti gue kerumah sakit buat minta obat cepet kering" tutur Devi lagi.

"Eh-iya yah kan lo-" Mala memotong ucapannya saat melihat Devi menatap matanya tajam seperti hampir bola mata itu loncat dari tempatnya.

"Apa La?" tanya Electra kepo karena Mala memotong ucapannya.

"Gak ada, gak jadi" Mala menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Eh, gue pulang duluan yah supir gue udah jemput" ujar Electra setelah membaca pesan di ponselnya.

"Iya Lectra, hati hati" balas Devi lalu tersenyum.

"Yah udah, gue duluan yah" Electra berdiri dari duduknya dan berlari kecil meninggalkan mereka. "Daaahh... Ketemu besok lagi"

"Daahh" Devi dan Mala kompak.

"Awsshh! Sakit Dev!" ringis Mala karena kakinya di injak oleh Devi saat Electra sudah jauh dari mereka.

"Mulut lo tuh yah, mau gue sumpel nih pakek permen yupi? Kalau bicara di rem dikit napa!" kesalnya lalu menjauhkan kakinya dari atas kaki Mala.

"Yah sory, lain kali gue gak akan keceplosan lagi" balas Mala mengelus kakinya.

"Yah udah, gue balik duluan" Devi berdiri dari duduknya.

"Gue temenin sampai gerbang, bentar lagi bokap gue juga datang" Devi mengangguk. Mereka berdua pun berjalan kearah gerbang sekolah dan menunggu disana.

"Dev, jemputan lo mana?" tanya Mala tak melihat satu mobil pun didepan sana.

"Gue suruh jemput di perempatan depan sana" Devi menunjuk arah kanannya.

"Lo yang bener aja? Kenapa gak suruh jemput disini aja?"

"Bodyguard gue banyak La, gue gak mau ada yang bicarain gue karena ini"

Mala mengangguk paham. Dia tau sifat Devi, meskipun gadis itu adalah anak tuggal dari orang terkaya nomor satu, Devi tidak pernah berdiri diatas kekuasan itu. Devi lebih suka berbaur seperti orang biasa tanpa semua orang tau siapa dia sebenarnya.

Mobil jemputan Mala kini pun datang. Seorang pria paruh baya dengan jas formalnya keluar dari mobil dan menghampiri dua gadis itu.
"Papa lama yah?" tanyanya kepada putri satu satunya itu, Mala.

I LOVE YOU, KETOS CUEK (DEFAN) Kde žijí příběhy. Začni objevovat