02. Dihukum Bersama

1.3K 182 4
                                    

Masih mau lanjut? Jadi jangan lupa buat pencet bintangnya yah guys, gratis kok gak dipungut biaya ongkir.

Kita langsung ke ceritanya aja yah guys!!

****

Waktu menunjukkan jam 08.30 semua murid harus masih berdiri di lapangan utama mendengarkan penjelasan demi penjelasan yang akan mereka lakukan dalam tiga hari ke depan.

"Oke, sekarang kalian bisa ambil kertas gulung yang ada di Kak Andryan" perintah Eby kepada semua murid baru.

"Hati hati, satu satu. Gantian, jangan berebut" kata Andryan saat murid baru berdesak-desakan mengambil kertas gulung nya.

"Sebagian OSIS udah nyebar kan?" tanya Alifa kepada Eby yang berada di sampingnya.

"Udah" singkat Rakha.

"Yah udah, sekarang tinggal kita yang nyebar" titah Eby.

"Eh tapi bentar, itu cewe gimana?" tanya Alifa menunjuk Devi yang masih setia berdiri sedikit jauh dari mereka semua.

"Dia urusan gue" kata Afan menatap Devi yang juga menatapnya.

"Tapi Fan, nama lo ada digulungan kertas itu" ujar Andryan ikut berkumpul setelah membagikan gulangan kertas tadi.

"Udah gue cabut" balas Afan menatap beberapa murid yang masih riuh didepan. "Lo semua mencar aja, urusan cewe itu biar gue yang handle" laki-laki itu berlalu dari sana meninggalkan teman OSIS nya yang merasa bingung.

Alifa, gadis itu berjalan mendekati Devi yang tengah menendang nedang rumput dengan kesal. Dia menatap Devi dari atas hingga bawah.

"Nama lo SriDevi Aldara?" tanya Alifa membuat Devi terkejut.

"Eh, iya Kak. Nama gue Sridevi Aldara, lo bisa manggil gue Devi" jawab Devi lalu berdiri tegak.

"Gue Alifa"

"Salam kenal Kak Lifa"

"Panggil Alifa aja, gak usah Kak" Devi mengangguk menjawabnya. "Wajah lo kenapa? Banyak debunya kaya gitu?"

"Eh? Iya kah?" Devi mengambil ponselnya lalu menekan kameranya guna melihat wajahnya. "Astaga, wajah gue! Ah kenapa Kakak tadi gak bilang kalau wajah gue cemong, kan gak cantik lagi deh"

Alifa terkekeh mendengar celotehan Devi. "Lo tetep berdiri disini, tunggu Afan datang"

"Afan? Siapa Afan?" tanya Devi kepo setelah meletakkan kembali ponselnya kedalam tas.

"Dia yang mergokin lo tadi, namanya Afan. Gue tinggal dulu, karena hari ini masa pengenalan murid baru dengan beberapa OSIS dan juga guru guru" ujar Alifa.

"Oh, oke Lifa" Alifa pun beralalu dari depan Devi.

"Jadi namanya Afan" gumamnya, dia melihat sekelilingnya sudah tidak ada OSIS yang berjaga bahkan laki-laki bernama Afan pun tidak ada disana.

Salah satu murid baru kini berjalan ke arah Devi, dia terkekeh melihat penampilan Devi.

"Puas lo ketawain gue?!" sentak Devi.

"Sory sory! Lagian udah dibilangin jangan maraton novel, masih aja bandel" balasnya.

"Seharusnya lo tolongin gue La, kerumah kek tadi bangunin gue"

"Gue lupa Dev, beneran" balas murid itu, namanya Mala sahabat Devi dari SD.

"Udah sono lu, katanya nyari tanda tangan OSIS kan? Udah kaya artis aja dimintain tanda tangan segala" gumam Devi.

I LOVE YOU, KETOS CUEK (DEFAN) Where stories live. Discover now