Tentang hubungan antara Papa dan anak kembarnya yang terasa canggung setelah kepergian satu-satunya wanita di keluarga mereka, Mama.
Cobaan demi cobaan datang silih berganti, membuat hubungan mereka kian jauh. Akankah mereka dapat dengan mudah melak...
Cerita ini ada sedikit romance-nya, cuma buat pemanis aja:)
Tandain jika ada typo⚠
Happy Reading
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
__°°__
Sudah dua bulan, semenjak kecelakaan itu berlalu. Kehidupan Jay pun berubah total, Kini hidupnya hanya untuk kedua putranya.
Hari-hari yang dia lewati pun terasa begitu hampa. Andai saja dia tidak memaksa Adara untuk ikut waktu itu, mungkin saat ini Istrinya masih ada disini bersamanya dan kedua putra mereka. Namun, semua itu sudah terjadi, dia tidak bisa menghentikan ataupun menyalahkan takdir dari Tuhan. Dia mencoba untuk ikhlas menerima semua yang sudah terjadi, walau sulit.
Satu bulan masa pemulihan, sudah cukup bagi Jay untuk bisa kembali memulai aktivitas band-nya. Hari ini adalah hari pertama dia kembali muncul ke publik, dia sudah bersiap untuk berangkat, saat telinganya mendengar suara pintu di ketuk dari luar.
"Jay?"
Jay berbalik badan, dan mendapati Ibunya yang tersenyum. Sejujurnya dia tidak ingin berburuk sangka, tapi saat melihat Sherin menggenggam sebuah kotak cincin dia jadi waswas.
Seminggu yang lalu, Sherin memberikan ultimatum padanya. Dia harus memilih, menikah dengan Tasya--anak dari CEO agensinya--atau lebih memilih meneruskan pekerjaan orang tuanya di Amerika. Dan Jay belum memberikan keputusan, dia masih bingung.
Kalau memilih menikah dengan Tasya, dia jadi teringat ancaman Zery saat dia baru bangun dari koma dulu.
"Kalau lo nurutin keinginan nyokap lo buat nikah lagi, Sehan sama Jehan gue bawa ke Bandung. Gue yang bakal tanggung jawab ngurus mereka."
Ancaman Zery yang akan membawa kedua putranya pergi ke Bandung untuk tinggal disana, dan tidak akan pernah mengizinkan Jay untuk menemui mereka lagi walau hanya sekali, membuat Jay tidak bisa membayangkan betapa hancur hidupnya nanti. Dan dia juga tidak berniat untuk menikah lagi, karena cintanya sudah habis di Adara.
Dan kalau dia memilih pekerjaan, dia akan semakin sibuk dan tidak ada waktu untuk mengurus anak-anaknya. Dan ada kemungkinan dia akan di pindahkan ke Amerika untuk bekerja disana. Dia tidak bisa untuk tidak memilih sekarang, jika dia tidak mau keduanya, maka Sehan dan Jehan yang akan Sherin gunakan untuk mengancamnya agar dia mau memilih.
Sherin itu licik, dia akan menggunakan segala cara agar keinginannya terwujud. Dan tanpa Jay tahu, kedua pilihan ini memiliki tujuan yang sama. Yaitu, upaya Sherin untuk menjauhkan Jay dari kedua anaknya.
