04. Sweet Twins

189 24 3
                                    

Aku gak tau cerita ini menurut kalian seru atau nggak, tapi semoga suka ya😇

Cerita ini aku buat, biar ide dikepala aku gak kebuang sia-sia.

Tandai kalau ada typo ya, maklum, karena penulis juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dalam menulis kata, dan terkadang typo.

Cerita ini buat seru-seruan aja, buat hilangin gabut, kalaupun ada sedikit pesan, kalian bisa ambil sisi positifnya aja.

Dan ya, aku buat karakter si kembar ini berkebalikan sama kepribadian visual mereka. Misal, kan yang imunnya lemah itu Sunoo, disini aku bikin kebalikannya, jadi yang imunnya lemah tuh Jungwon as Jehan.

Kenapa di balik? ya, biar beda aja😭

Happy Reading

***

___

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___

Sore ini hujan turun begitu deras, di sertai gemuruh petir. Angin dingin yang berhembus kencang, membuat Jehan kembali merapatkan tudung hoodienya.

Jehan pulang lebih dulu dengan menaiki ojek online, sedangkan kembarannya masih ada ekskul untuk melatih adik kelasnya yang ikut organisasi PKS. Begitu sampai di depan rumahnya, dia segera turun dari motor dan membayar ojek tersebut. Kemudian, berlari memasuki halaman rumahnya yang sedikit luas. Setelah menutup pintu, dia kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar. Keadaan rumah sangat sepi, sama seperti 5 tahun terakhir.

Zery belum pulang, dia kuliah sore dan ada kemungkinan akan pulang malam. Jehan masuk ke dalam kamar, tidak lupa menutup pintunya. Dia melepaskan hoodienya dan segera mengganti pakaiannya yang basah, lalu setelahnya menjatuhkan dirinya di atas kasur, bergumul dalam hangatnya selimut.

Disaat hujan seperti ini, dia selalu terpikirkan Adara. Biasanya saat dia dan Sehan kehujanan, Adara selalu kelimpungan sendiri disertai omelan khas ibu-ibu. Adara tidak akan mengomel kalau saja mereka tidak nakal, padahal sudah di bekali payung tapi tidak digunakan dengan baik. Lalu setelah menceramahi mereka, beliau akan menyiapkan air hangat untuk mereka mandi. Setelah mereka selesai mandi, pasti Adara sudah membuatkan teh hangat dan juga mie instan lalu mereka berdua memakannya bersama sambil menonton tv di ruang tamu.

Membayangkan memori kenangan yang dulu, membuat mata Jehan terasa panas. Dia segera mengedipkan matanya guna menghalau cairan bening yang akan turun.

hachim hachim

Jehan mengosok-gosok bawah hidungnya yang terasa gatal, bahkan suhu tubuhnya kini perlahan menghangat. Dia segera mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar di dalam tas, lalu mengangkatnya begitu nama sang kakak terpampang di layar hpnya.

Svarga's FamilyWhere stories live. Discover now