Part 13 : Wish Kinta luck!

6 1 0
                                    

Sera terpaku memandangi ponselnya, entah sudah berapa menit ia menatap foto dihadapannya. Sebuah foto di instastory Rayhan pada saat surprise ulang tahunnya kemarin bersama teman-temannya, tapi yang paling menarik perhatian gadis berambut panjang itu adalah sosok Kylan dan Kinta yang terlihat berdiri bersampingan di foto itu. Perasaan amarah mulai perlahan menjalar ke dalam hatinya membuatnya menggertakkan giginnya perlahan.

"WHAT? sejak kapan Kylan akrab sama para kamseupay ini?" Tanya Sera kepada 2 sahabatnya yang sedang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.

Helen menoleh mencoba mengintip ke arah layar ponsel Sera. "Apaan lagi sih ser?"

"NIH, lo liat?!" Jari Sera menunjuk Kylan.

"Iya, itu Kylan kan, kenapa?" Amanda kini terlihat penasaran. "Bukannya mereka emang sekelas ya?"

Sera menghela nafas dan memutar kedua bola matanya, "Iya tapi maksud gue, sejak kapan si Kylan bergaul sama mereka? selama ini gua gak pernah tuh ngeliat dia nongkrong bareng di kantin atau jalan bareng sama mereka" Gadis itu mulai kebingungan pasalnya selama di sekolah Kylan tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda punya teman bergaul, ia selalu sendirian. Bahkan, teman ekskul basketnya pun tidak ada yang terlihat dekat dengan Kylan.

Amanda kembali memoles bibirnya dengan liptint berwarna pink, "Mungkin aja dia temenan akrab sama Rayhan terus diundang deh."
tambahnya.

"OH ATAU...." Gita mengacungkan jari telunjuknya ke hedapan mereka berdua. "Si Kylan emang beneran lagi deket sama Kinta. Makanya dia juga hadir disitu pasti diajak Kinta secara kan si Kinta sama Rayhan udah kayak saudara."

Sementara Helen terlihat berusaha menahan tawa, "Jangan bikin Sera panas deh.. dia tuh sensi banget kalau bahas Kinta, soalnya dia kan teman duduknya Kylan."

Seketika Amanda mengganguk mengingat kejadian kemarin "Iya sih bener juga, kemarin aja Kinta disenggol sampai jatuh."

Sejujurnya Amanda tidak tega mengingat kejadian kemarin, meskipun tidak mengenal Kinta secara pribadi tetapi gadis itu selama ini juga mengagumi Kinta. Ia menyukai anak itu karena terlihat sangat positive vibes dan pintar, sangat berbanding terbalik dengan sahabatnya Sera yang emosian dan sensian, juga sedikit egois. Maklum saja, gadis itu merupakan anak tunggal kaya raya. Ayahnya merupakan CEO dari salah satu company ternama.

Segelas jus strawberry habis diteguk Sera dalam satu tenggakan. "I don't like her! siapapun yang dekat sama Kylan akan jadi musuh gue." lanjutnya sambil melap ujung bibirnya dengan tis, "He's mine"

Sera memang seperti itu, bisa dibilang dia sangat red flag. Ketika dia sedang naksir seseorang dia akan bertingkah seakan-akan orang itu miliknya dan akan membenci siapapun perempuan yang dekat dengannya. Bahkan tidak segan-segan Sera mengganggu atau menjahili perempuan-perempuan itu.

Dan sepertinya kali ini Kinta adalah sasaran empuknya.

"Eits pelan-pelan mbak..." Tegur Helena pada sahabatnya itu.

Amanda geleng kepala melihat tingkah laku Sera yang sedang tantrum itu.

"Eh btw kemarin tau gak? ada yang lagi rame!" seru Gita dengan Nyaring.

"Ah gua lupa cerita jadi kemarin dulu ada anak yang nemu coklat di tong sampah kelas Kylan tau. Dan tau gak? coklat itu buat Kylan." Jelas Gita dengan heboh kepada teman-temannya.

"Berarti yang buang Kylan dong? parah.. parah.." ucap Helen.

Gita menggangguk, menyadari Sera sejak tadi terdiam membuat mereka merasa aneh. Atmosfer diantara mereka diselimuti dengan heningnya Sera.

"Kira-kira siapa ya yang ngasih coklat ke Kylan?" Helena menopang dagunya sambil berpikir.

"Iya ya, eh tapi... itu artinya saingan lo banyak dong Ser..." Amanda melirik ke arah Sera yang sedari tadi sibuk menatap layar ponselnya, seakan mengabaikan pembicaraan mereka padahal ini tentang Kylan.

AltaluneWhere stories live. Discover now