Bab 1: Buku Sampul Abu-abu

29 9 4
                                    

Seorang gadis remaja sedang berlari menuju perpustakaan di sekolahnya. Dia dengan penuh keyakinan, merasa akan menemukan sebuah buku legenda yang baru saja diceritakan sahabat dekatnya. Dia memaksa kakinya yang lemah untuk terus kokoh berlari.

Hingga akhirnya, sekitar tiga menit berlari, ia sampai di perpustakaan dengan keadaan sesak napas. Gadis tersebut mengatur napasnya pelan-pelan dan diam sejenak untuk mengumpulkan energi. Lalu, setelahnya ia bergegas mencari buku yang dimaksud.

"Itu adalah buku ajaib! Jika kau menulis sesuatu cerita di buku itu, konon katanya cerita yang kau tulis akan terkenal. Namun, katanya ada efek negatif juga, sih. Aku sudah mencarinya di perpustakaan sekolah beberapa waktu lalu, tetapi belum juga aku temukan. Hah, kau tahu, kan, kalau aku sangat ingin menjadi penulis terkenal!"

"Hm, setahuku, ciri-ciri bukunya adalah bersampul abu-abu agak coklat. Terus setiap lembaran kosong total. Tidak ada isinya! Di sampulnya ada tulisan aneh yang artinya tidak bisa dimengerti manusia."

Gadis itu mengingat beberapa perkataan sahabatnya sambil mencari buku tersebut. Ia mengecek satu per satu tiap rak buku, dan tidak melewatkan untuk mengecek buku bersampul abu-abu yang didapatinya. Ia harus bisa menemukan buku abu-abu itu sebelum les istirahat berakhir.

"Aduh, sepertinya Jiya bercanda soal buku itu, deh," gumamnya.

"Tapi, kalau semua tentang buku itu benar, ini bisa menjadi hadiah yang besar untuknya," lanjutnya.

Setelah beberapa lama mencari, rasanya gadis itu ingin menyerah. Dia masih belum menemukan buku tersebut. Ia terdiam sesaat untuk merenung. Kenapa hal bodoh begini ia percayai? Harusnya dia berhenti sekarang.

Itulah yang dipikirkannya sekarang. Namun, ekspresinya seketika berubah ketika ia melihat beberapa buku jatuh dari rak paling atas. Bukan tanpa alasan, buku-buku itu jatuh karena seorang adik kelasnya ada di sana untuk mencari buku. Adik kelasnya itu bertubuh pendek, dan memanfaatkan sapu di ruangan itu untuk mengambil buku di rak paling atas.

"Kak, maaf, ya. Aku hanya ingin mengambil buku ini," ucap adik kelasnya tersebut.

Anak bertubuh pendek itu segera mengambil buku bersampul globe yang tadi ia jatuhkan. Dia juga bergegas merapikan buku-buku lain yang ikut jatuh.

Gadis tersebut menghentikan aktivitas si adik kelas yang sedang merapikan buku. Dia meminta buku bersampul abu-abu yang memiliki tulisan gelombang acak sebagai judulnya.

"Tolong, buku abu-abu itu, berikan padaku!" kata gadis itu.

Adik kelas itu menurutinya. Ia memberikan buku yang dimaksud kakak kelasnya itu.

"Terima kasih," respon sang gadis setelah mendapatkan buku itu.

Ia mengecek buku itu untuk memastikan sesuatu. Ternyata isi buku itu kosong, dan sesuai dengan deskripsi temannya saat bercerita tadi. Gadis itu tersenyum senang lalu bergegas pergi dari sana.

Sebelum keluar dari ruangan perpustakaan itu, ia dicegat oleh petugas penjaga ruangan. Gadis itu berhenti untuk diperiksa oleh petugas.

"Kau tidak boleh keluar tanpa memberitahu buku apa yang kau pinjam, Nak," kata si petugas.

"Tapi, Pak, ini adalah buku catatanku. Bukan buku dari perpustakaan ini," ujar sang gadis sambil memperlihatkan bukunya.

"Hm, iya juga. Kalau begitu kau bisa kembali ke kelasmu," ucap si petugas seusai mengecek.

Buku tersebut tidak memiliki judul yang jelas, tak punya penulis, dan tak memiliki isi. Jadi, petugas itu mengira bahwa buku bersampul abu-abu itu adalah milik gadis tersebut.

Gadis tersebut keluar membawa buku itu dan menuju toilet. Ia menatap buku itu beberapa saat selama di toilet. Rasa penasarannya, membuat dirinya lupa tujuan dia mendapatkan buku ini. Awalnya, ia berpikir untuk membuat buku ini sebagai hadiah untuk sahabatnya. Namun, sekarang dia berubah pikiran. Gadis tersebut punya ide cemerlang dan akan menulis sebuah alur cerita di buku tersebut.

Ia lalu mengambil pulpen di saku roknya dan akan menulis namanya. Dia menarik napas dalam-dalam dan akhirnya ujung pulpen tersebut menyentuh lembaran buku tersebut.

Nama Penulis: Jiya Achiera.

Itulah yang dia tulis pertama kali. Sekarang, gadis bernama Jiya itu akan mencari ide untuk judul cerita yang ada di pikirannya saat ini.


***

Bersambung ...

follow akun ini untuk lanjut!
klik vote dan tinggalkan komentar!
IG penulis: @desniaaa__

Fortune BookOnde histórias criam vida. Descubra agora