Bab 5: Perubahan Takdir

13 3 3
                                    

Jiya masuk ke dalam kamar setelah makan siang dengan kedua orangtuanya. Dia masih sangat bingung memikirkan tentang semua yang terjadi saat ini. Orangtuanya tiba-tiba berdamai seakan tak ada masalah selama ini. Lalu, penyakit yang ia derita sebelumnya, juga hilang begitu saja.

Dia merobek surat keterangan dari rumah sakit tersebut, dan wajahnya tersenyum.

"Apa kemarin aku bermimpi? Ataukah saat ini aku bermimpi? Aneh!"

Dia lalu merebahkan dirinya di kasur dan masih tersenyum bahagia. Dia memeluk guling dengan erat, juga sesekali menggigitnya.

"Hah, apapun itu, intinya sekarang aku sangat bahagia. Aku pikir, aku akan mati gara-gara penyakitku, dan orangtuaku akan bercerai sebelum aku mati. Hah, nyatanya sekarang tidak begitu. Semuanya baik-baik saja sekarang, dan aku harap ini bukan mimpi."

Senyuman itu tak hilang dari wajahnya. Jiya sesaat menatap ke arah jam dinding dan terkejut. Ini menunjukkan pukul 15.33 WIB. Dia tersadar akan sesuatu dan terdiam.

"A-aku, aku paham ...," ucapnya sambil menduga-duga.

Jiya mengambil buku itu dari laci meja. Dia lalu membuka lembaran buku itu dan membaca kembali apa yang ia tulis kemarin. Dia benar-benar terkejut.

"Ah, kemarin jam segini, aku menuliskan semua hal ini. Semua yang ku tulis di sini, adalah kebalikan yang terjadi padaku sekarang!"

Mata Jiya membelalak.

"Ah, ya! Apa jangan-jangan, semua yang ku tulis di sini ... akan berpengaruh pada kehidupanku? Semuanya hal terbalik dari isi buku ini akan terjadi padaku?"

"Aku harus memastikannya!"

Jiya mengambil pulpen dan mencoba untuk menulis sesuatu di buku itu. Dia merasa sangat gugup, lalu tangannya gemetar saat akan menulisnya.

---

Lelaki tersebut juga sangat sial dalam kisah cinta. Beberapa kali ia dikhianati, dan kini ia tak punya siapa-siapa lagi. Tak ada yang ingin mencintainya, walau ia ingin mencintai seseorang.

Kesialan muncul di seluruh aspek kehidupannya. Jadi, untuk apa dia memilih untuk tetap hidup saat ini?

---

Jiya menutup buku itu dan menghela napas. Dia tersenyum dan membayangkan semua hal terbalik dari tulisannya itu akan menjadi nyata sesegera mungkin. Dia tidak ingin sepenuhnya percaya pada buku itu, tetapi rasa penasaran itu membuatnya bahagia saat ini.

Kemudian, Jiya mendapat pesan dari seseorang di teleponnya. Tangannya begitu gemetar saat membaca pesan singkat itu.

orichardd
hi, jiya. ini aku, richard si youtuber tadi, hehe. kita dah ngomong tadi, kan, ya? nah, aku ingin kita ngomong lagi lebih banyak. besok aku traktir di kantin yaaa. btw, jam 3 sore besok mau nggak bikin konten bareng aku?

Jiya sangat senang dan menggenggam teleponnya dengan erat. Dia terpikir bagaimana bisa YouTuber terkenal itu mengajaknya untuk ke kantin besok. Dia melompat kecil karena rasa senangnya begitu besar.

 queen jiafei
tentu saja... itu akan sangat menyenangkan. aku menantikannya besok..

***

Esok harinya, hal tersebut benar-benar terjadi. Jiya diajak ke kantin sekolah oleh Richard. Keduanya mulai berkenalan satu dengan yang lain, dan mulai berbicara lebih banyak hal tentang satu sama lain saat jam istirahat. Entah apa yang terjadi saat itu, tetapi Jiya menatap wajah Richard  beberapa saat dan mulai jatuh cinta kepadanya.

Dia tertunduk untuk menyembunyikan pipinya yang memerah pada Richard. Sedangkan Richard hanya tertawa kecil dan menggoda Jiya yang sedang salah tingkah.

"Hei, apakah kamu salting?"

Jiya terkejut dengan pertanyaan itu dan menggeleng cepat.

"Hm, oh, ya! Nanti jam 3 sore, aku mau bilang sesuatu ke kamu, nih," ucap Richard yang membuat Jiya sangat gugup.

Kemudian, saat jam menunjukkan pukul tiga sore, Jiya tak langsung pulang ke rumah. Dia menuju ke perpustakaan sekolah karena telah berjanji pada Richard sebelumnya. Lovve ikut menemani Jiya di sana.

Sementara itu, Richard menunggu di perpustakaan sekolah dengan beberapa temannya di sana. Ketika Jiya tiba di sana, dia terkejut dengan sebuah bunga yang ada di atas sebuah meja. Lovve yang ada di sana sangat kebingungan.

"Katanya mau diajak bikin konten, ya?" tanya Lovve.

"Katanya, sih, begitu," jawab Jiya.

"Ah, tidak! Kali ini, aku tak mau bikin konten dulu," sahut Richard kepada keduanya.

Richard mengambil bunga dia atas meja tersebut dan mendekat ke arah Jiya. Senyuman di wajahnya membuat Jiya sangat gugup. Jantungnya berdebar kencang. Sementara itu, Lovve masih sangat kebingungan.

"Jiya, aku tahu ini semua sangat terburu-buru. Tetapi, aku ingin mengatakan sesuatu padamu!" kata Richard yang membuat Jiya sangat penasaran.

"A-apa itu?"

"Haha, ini mungkin agak lucu. Ya, kita berdua baru saja berkenalan, tetapi aku rasa ... aku jatuh cinta padamu, Jiya," ucap Richard berterus terang.

Jiya dan Lovve sangat terkejut. Mereka terdiam sesaat, lalu menatap satu sama lain. Sementara Richard memberikan bunga tersebut di tangan Jiya.

"Kita sebentar lagi akan tamat dari sekolah, dan aku ingin menjadi pacarmu sebelum hal itu terjadi," kata Richard lagi yang membuat Jiya terbelalak.

Jiya menjadi patung hidup seketika itu juga. Dia tak percaya dengan semua hal mendadak ini. Orang yang baru saja berbicara dengannya kemarin, mengajaknya untuk berpacaran sekarang. Jiya benar-benar heran kenapa ini bisa terjadi.

Dia lalu teringat akan hal yang ia tulis di buku sampul abu-abu kemarin. Jiya lalu menyadari bahwa memang benar hal yang ia tulis di buku itu, akan terjadi di kehidupannya tetapi dalam versi sebaliknya. Takdir memang sepenuhnya berubah gara-gara coretan di buku misterius itu.

Dia tersenyum kecil dan menatap Richard dengan tatapan indah.

"Ya, aku mau," jawabnya dengan yakin.

***

Bersambung ...

follow akun ini untuk lanjut!
klik vote dan tinggalkan komentar!
IG penulis: @desniaaa__

Fortune BookWhere stories live. Discover now