9

102 10 0
                                    

Kini jenggala dan juga heidan sudah sampai di rumah sakit, dengan cepat jenggala membawa tubuh yang menurutnya sangat ringan itu menuju ke ugd.

Dengan tangan yang terus bergetar karena merasa khawatir dengan heidan, kini jenggala hanya bisa duduk diam dan juga menunggu dokter keluar dari ruangan heidan.

Setelah menunggu sekitar 1 jam pemeriksaan dokter pun menyuruh jenggala untuk masuk, karena ada hal yang harus di ketahui keduanya.

Jenggala mulai masuk, lalu ia mengamoiei heidan yang sudah sadar, dengan pelan ia membawa heidan turun dari bangkar dan duduk di kursi depan dokter, dan ini saatnya dokter menjelaskan apa penyakit yang diderita heidan.

"Hasil tes pemerintah sudah keluar, mari kita lihat putih yang di alami pasien semoga tidak seperti yang saya pikirkan sekarang". Ucap sang dokter

Lalu dengan pelan ia membuka surat hasil pemeriksaan heidan, dengan raut yang mungkin sangat sukit untuk dijelaskan sang dokter pun akhirnya angkat bicara.

"Dari hasil pemeriksaan, mohon maaf sekali pasien mengalami kanker otak stadium 4, mungkin cukup sulit untuk menyembuhkan ini, tapi jika pasien mai melakukan kemo maka itu akan membantu pasien bertahan hidup". Ujar sang dokter.

Jenggala terkejut, apaa inii??, kenapa jadi seperti ini??, kenapa harus kesayangannya yang mengalami sakit begitu parah seperti inii, berbeda dengan jenggala yang kini diam melemas, kini heidan malah tersenyum, mungkin ini adalah jalan hidupnya maka ia akan menerima ini dengan senang hati.

"Apa ga ada yang lain dok buat sembuhin adek saya??". Tanya gala.

"Tidak, karena kankernya sudah di tahap yang mungkin cukup tinggi, hanya ada kemo terapi yang membantu pasien sedikit lebih lama di dunia". Jelas sang dokter.

"Kalo saya gamau kemo gimana dokter?". Kini heidan yang berbicara.

"Berapa sisa umur sayaa??". Tanyanya lagi.

"Saya hanya dokter, tidak tau menahu tentang umur tapi jika anda tidak mau kemo maka penyakit itu akan segera menyebar dan mempengaruhi sistem tubuh, setelah itu pasti kalian tau apa nantinya yang terjadi". Jawab sang dokter.

"Idan kemo yaa?? Kaka gamau kamu sakitt". Ujar jenggala menahan tangisnya.

"Idan pikirin nanti yaa kak, ayoo pulang duluu". Jawab nya.

"Kami permisi dokter, terimakasih". Ucap heidan pada sang dokter.

Dokter itu hanya mengangguk, lalu mereka berdua keluar, dengan perasaan yang sangat kacau ini apakah jenggala bisa berfikir dengan jernih, bahkan ia belum mengabari melvino jika adiknya kini sakit.

Saat mereka sampai di dalam mobil, heidan mengenggam erat tangan jenggala, ia tau jika jenggala pasti akan sedih mendengar penyakitnya inii, tapi akan lebih sedih jika melvino tau semuanya.

"Kakak janji yaa sama idan, jangan kasih tau kak melv kalo idan sakitt". Ucap heidan membuat jenggala seketika menatap anak itu tajam.

"GAK, Bang melvin harus tau, kamu gabisa sembunyiiin ini dari kakak kamu sendiri idan". Jawab jenggala.

"Kalo kak gala kasih tau kak melv, pasti kak melv sedih, sama seperti kakak, dan bahkan bisa lebih sedih dari pada kakak, idan gamau kak, kakak harus janji sama idann jangan kasih tau mereka semua cukup kita ajaa yaa kak, jangan ada yang lain". Ujar heidan.

"Tapi kakak gabisa liat kamu kaya gini dan, kamu adik kakak, walapun kita engga sedarah tapi kamu dunia kakak, setelah mamaa". Jawab jenggala yang skarang meneteskan airmatanya.

"Idan masih sehat kan kak??, tadi ibu dokter kasih idan obat jugaa, udan masih bisa hidup dengan obat, kakak jangan khawatir, sekarang sebelum idan pergi, idan mau buat kenangan banyak sama kalian". Ucapnya membuat hati jenggala merasa sakit mendengar itu.

7 people with 1 dream (END)Where stories live. Discover now