11

78 10 0
                                    

Pagi harinya dimana mereka semua sudah sepakat untuk jalan-jalan, kini mereka semua sudah berkumpul di rumah heidan dan juga melvino tanpa terkecuali.

Mereka semua sibuk memilih tempat sedangkan heidan ia sibuk bersandar di lengan sang kakak, karena rasanya hari ini badanya sangat sakit, tidak seperti biasanya, apa ini adalah efek dari penyakitnya??.

Dirinya pun tidak tau, jenggala yang melihat heidan sedang menahan sakit pun hatinya berasa sesak, ingin sekali ia menanyai bagaimana keadaan heidan, tapi ia takut jika semua orang tau dan alhasil adiknya ini marah.

Dengan segera akhirnya mereka menemukan tempat dan tau apa yang akan mereka lakukan, kini dengan cepat mereka langsung menyewa villa untuk beberapa hari mereka tinggali.

Tanpa babibu, semua orang yang ada di sana kembali pulang, mengemas pakaian mereka untuk mereka bawa ke puncak, mereka disana tidak lama mungkin hanya dua hari, karena mereka juga takut jika suatu saat orang tua mereka marah.

Saat semua sudah pulang kini heidan dan melvino menyiapkan baju mereka, melvino memberitahu heidsn untuk membawa beberapa baju yang tebal karena puncak itu pasti dingin di malam hari, ia tak ingin adik kesayangannya ini sakit nanti

Heidan pun menurut ia membawa beberapa baju lengan panjang dan sedikit tebal agar ia tidak merasa kedinginan nantinya, setelah itu, mereka keluar, masuk kedalam mobil melvino dan berangkat menuju tempat yang sudah mereka janjikan tadi.

"Kalo nanti sakit bilang sama kakak yaa???" Ucap melvino.

"Iyaa kakak, nanti idan bakal bilang sama kakak". Jawab sang adik.

Melvino hanya mengangguk dan kembali fokus pada jalannya, dideoan sana sudah ada beberapa temannya yang menunggu, mereka memutuskan untuk membawa 1 mobil, agar nanti tidak terpecah belah.

Kini mereka semua ber-5 sudah masuk ke dalam mobil milik melvino. Dimana saat mereka masuk senyum heidan tercetak jelas dengan sangat manis, mungkin setelah ini, ini adalah kenangan terindah bagi mereka dan dirinya.

"Dih bocil senyam senyum, mana manis pisan". Ujar Cakra.

Lalu mereka semua menoleh, melihat heidan yang saat itu masih tersenyum manis, entah apa yang membuat jenggala sedih saat ini, rasanya senyuman heidan sangat- sangat hangat, membuat hatinya semakin sakit.

"Duh, udah yaa cil, mending kamu tidur ini masih lama dan masih pagi, ini juga masih jam kamu tidur kan??". Ujar arka karena tau mata heidan yang sangat sayu.

Mendengar itu heidan takut, rasanya ia tidak mau tidur, ia takut jika ia tertidur ia tidak akan bisa bangun dan melihat orang-orang yang ia sayangi ini.

"He'em cil wajah lo pucat, sakit yaaa??". Tanya reyhan.

"Engga kok kak, mungkin karena dingin ajaa kan ini masih jam 7 jadi masih dingin dikit²". Jawab heidan.

Mereka ber-4 hanya mengangguk paham karena mereka tau jika heidan ini tidak tahan dingin, pasti dirinya akan pucat atau bahkan sakit jika ia terkena udara dingin.

"Bawa bahu tebal kan??". Tanya jenggala.

"Iyaaa, idan bawa tadi di ingetin sama kak melv". Jawabnya.

"Kalo malem pake baju tebal biar ga dingin banget". Ucapnya lagi.

"Iyaa kakakkkuu". Jawab heidan sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah itu mereka laku mengangguk faham dan sunyi pun melanda mobil itu, melvino yang sibuk menyetir tak mungkin ia ikut menimbrung di percakapan mereka, karena jalan nya sungguh sangat menyeramkan.

Sedangkan sekitar 30 menit berlalu, mereka ber 6 tidur pulas, begitu juga dengan heidan yang kini sedang tertidur pulas karena merasa lemas di tubuhnya dan lagi ia merasa ngantuk, alhasil ia mencoba untuk memejamkan matanya

Perjalanan mereka menuju ke billahi yang ada di puncak sekitar 3 jam karena memang sedikit jauh, dan itu membuat mereka mengantuk, tapi tidak dengan melvin, rasanya tidak ada efek mengantuk karena jika ia mengantuk pasti mereka semua akan meregang nyawa.

Melvino melihat ke arah kanan nya, memastikan sang adik tidur dengan keadaan yang nyaman, setelah ia melihat hejdan yang tertidur pulas dan nyaman ia kembali fokus menyetir.





****







Setelah memakan waktu yang cukup lama kini mereka semua sudah sampai di villa yang mereka tuju, mereka semua kininsudah mengangkatsw barang-barang dan memasukannya didalam villa.

Dan kini tiba membagikan kamar, diaman akan ada salah satu dari mereka yang akan tidur sendirian.

"Sekaranggg pembagian kamar, gimanaa??". Tanya melvino.

"Gue sama idannn pokoknya tutik". Jawab jenggala spontan dan membuat merek terkejut.

"Yaudah gue sama bang arka aja kalo gituu". Jawab jemian.

"Yaudahhh gue biar sendiri aja gapapaa, lo sama reyhan ya cak". Ucap melvino lalu mereka semua mengangguk setuju.

"Kamarnya terserah mau milih dimana, ga ada bedanya jugaa tapi jangan yang kamarnya jarak jauh-jauh ngerti". Ucap melvino.

"Iyaa banggggg". Jawab mereka ber 5 kompak lalu mereka menuju ke kamar masing-masing.

Kamar jenggala dan heidan ada di sebelah kanan, sedangkan melvin ada di sebelah kiri pas di samping kamar heidan dan jenggala.

Sedangkan Cakra dan reuha  berada di depan kamar melvin, dan arka, jemiN yang berada di depan kamar milik heidan dan juga jenggala.

Kini mereka semua sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.

Didalam kamar arka dan jemian sudah terdengar suara ribut, mungkin akan segera terjadi perkelahian antar adik dan kakak tiri itu, jika dibilang jemian ini pendiam tidak juga karena jika bersama ke6 sahabatnya ia akan menjadi orang yang sangat menyebalkan.

Sedangkan di kamar Cakra dan reyhan, hanya ada cekcok kecil karena mungkin mereka sedang berebut kamar mandi, berbeda dengan kamar melvino yang sangat amat garing karena ia tidak memiliki teman untuk bertengkar.

Dan di kamar heidan, kini ada orang yang tiba-tiba posesif dan menanyakan semua hal pada heidan.

"Kamu ga lupa bawa obat kan???". Tanya jenggala.

"Bawa kok kak di dalam tas, kakak jangan khawatir". Jawabnya.

"Ga khawatir gimana?? Kamu gamau kemo, abis ini kemo yaa, kanker kamu udah bukan stadium awal lagi idan, kakak gamau kamu ninggalin kitaa, lebih baik sekarang kamu istirahat deh yaa biar kakak yang beresin kamarnya". Ujar jenggala.

"Noo, idan bantu yaa, dan untuk masalah kemo, idan beneran gamau kak, idan gamau nanti kak melv curiga karena rambut idan banyak yang rontok, idan gamau, kak melv tau". Jawab heidan.

Dan lagi-lagi yang bisa di lakukan oleh jenggala hanyalah menghela nafasnya karena anak ini memang sangat bandel sekali, tidak mau menurut apa kata kakaknya.

Lalu dengan cepat jenggaka menyuruh heidan untuk istirahat agar sakit di kepalanya tidak kembali.

Heidan lalu menurut dari pada ia nantinya pingsan karena kepalanya rasanya sakit.





























Okeyyyy see you next part....

Babayyyyyyy.......

Loveee youuu....

7 people with 1 dream (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang