Chapter 7 - Let Me Know If Anything Happens To You

193 30 5
                                    

Haloo Selamat dini hari cintaaa🤣🙏🏻, i'm back😁
SIAPA YANG MASIH NUNGGUIN CERITA INI?
Maaf karena buat kalin nunggu🙏🏻

👇🏻 👇🏻

Spoiler? seperti biasa akan ada based on true story lagi yg pastinya kocak🤣, jadi jangan lupa baca sampai akhir karena ada foto kejadian yang nyata aku masukin di cerita🙏🏻
.
.
.

Happy Reading💓


Aneh sekali, perasaan macam apa ini? Caspian terbangun dengan nafas yang memburu, keringat yang membasahi tubuhnya bahkan mampu menggantikan hawa dingin saat fajar tiba. Ia sentuh kedua pipinya yang terasa lembab dan terdapat bekas seperti air mata yang baru saja mengalir? Entahlah, Caspian tidak yakin ia menangis dalam tidurnya. Rasanya, semalaman ia seperti tertidur dengan sangat tanang, tanpa sebuah mimpi. Sungguh, Caspian yakin ia tidak bermimpi dalam tidurnya semalam. Lantas apa yang terjadi dengan dirinya? perasaan yang aneh tercipta ketika ia baru saja terbangun.

"Apa ini? kenapa dadaku rasanya sesak" Ucapnya sembari memegang dada yang terasa detak jantung yang sangat memburu.

"Kenapa aku juga menangis?" Tanyanya lagi, kepada dirinya sendiri. Ia alihkan pandangannya ke samping, tepat dimana Savior tertidur dengan tenangnya. Syukurlah, ia sedikit merasa tenang melihat itu. Tapi kembali lagi ia berfikir apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya?

Dipandangnya jam di atas nakas yang menunjukkan pukul lima fajar, waktu yang terlalu pagi untuk terbangun. Namun alih-alih kembali tidur, Caspian memutuskan beranjak dari kamarnya tanpa menimbulkan suara yang bisa saja membangunkan Savior.

Karena hari masih pagi, ia merasakan suasana kastil yang sunyi, di pandangnya sudut-sudut ruangan, sepi untuk ukuran kastil yang lumayan besar.

Caspian berjalan ke arah dapur, sebagai janjinya semalam. Ia akan membuatkan sarapan yang enak untuk Halfoy. Memasak bukanlah hal yang Caspian sukai, tapi terkadang ia melakukan itu karena ingin, seperti sekarang ini.

Caspian ingin membuat pasta, jenis masakan yang baru ia pelajari sebelumnya. Untungnya persedian bahan untuk membuatnya masih ada. Karena dirasa yang sebelummya enak, kali ini ia akan membuatnya kembali namun tidak untuk dirinya sendiri.

Sebisa mungkin Caspian membuatnya dengan tenang tapi cepat karena sebentar lagi mungkin Bibi Anne akan ke kastil untuk membuatkan sarapan, jadi ia tidak ingin merecokinya dengan kegiatan yang ia lakukan. Namun sepertinya Caspian masih terlalu lambat untuk itu karena Bibi Anne baru saja datang.

"Sedang membuat apa?" Tanya Bibi Anne setelah mendapati keberadaan Caspian di dapur.

"Ah, Bibi. Aku sedang membuat pasta"

"Sepagi ini? rajin sekali" Sungguh itu adalah sebuah pujian.

"Bibi cobalah, lalu katakan apa yang kurang" Caspian menyodorkan garpu yang berisi pasta untuk Bibi Anne coba.

Caspian menunggu dengan rasa penasaran, agaknya seperti apa rasa pasta yang ia buat?

"Enak, tapi coba tambahkan garam sedikit, maka rasanya akan sempurna"

Caspian mengangguk, Sebuah komentar yang diterima baik olehnya. Karena untuk ukuran seseorang yang pintar dalam hal memasak, bukan mudah untuk mendapatkan pujian darinya. Jadi ia anggap, komentar tadi adalah sebuah pujian.

"Bibi? tidak perlu membuatkan kami sarapan, aku sudah membuatnya untuk yang lain"

"Baiklah, Bibi akan menyiram tanaman dan memetik beberapa sayur di belakang. Bibi akan masak untuk makan siang nanti"

𝐇𝐢, 𝐁𝐲𝐞, 𝐍𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang