Part ini buat kalian yang udah lama nunggu mereka buat pergi ke Magic Island🌠
Happy Reading💓
Hujan salju turun perlahan menyambut pagi di tanah Neverland. Menyapu dingin yang menyejukkan, membangunkan jiwa jiwa yang masih terlelap. Namun menyempitkan niat para penggembala untuk membawa gembalanya keluar menikmati alam.
Perjalanan menuju akademi terasa sepi, hanya diiringi suara yang tercipta dari pijakan kaki kuda yang membawa mereka melangkah lebih jauh.
Lagi dan lagi hanya Savior yang menikmati perjalanan. Ia sibuk membawa matanya untuk melihat hamparan putih yang menyebar. Di kursi paling depan di samping kusir, ada Halfoy yang baru saja terlelap, di sampingnya ada Bentely yang juga terlelap dengan wajah yang ditekuk ke bawah dengan tangan bersedekap dada. Masih sama, di kursi belakang ada Theodore yang terlelap dengan kepala yang ia sandarkan pada pundak Caspian. Sementara Caspian terjaga dengan tangan yang mendekap tubuh Theodore dari samping. Berusaha membuat tubuh laki-laki itu agar tetap hangat dari terpaan hawa dingin yang tercipta.
Theodore memang keras kepala, ia memaksa dirinya sendiri untuk tetap pergi belajar di akademi alih-alih beristirahat dengan nyaman di kamarmya. Padahal baru saja kemarin laki-laki itu membuat satu kastil khawatir akan keadaannya. Tapi lihatlah sekarang, pagi pagi buta ia sudah menegaskan bahwa dirinya sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Kalau sudah seperti ini maka tidak ada yang bisa mencegahnya lagi. Karena laki-laki itu paling tidak suka terlihat lemah.
Bangunan besar dengan nuansa kuno yang klasik terpampang jelas di depan sana. Rapinya barisan kereta kuda yang mengantri untuk menurunkan para murid Lunarsole tampak memenuhi pelataran akademi.
Para pangeran kembar turun dengan segera setelah kereta kuda yang membawa mereka berhenti. Tidak lupa mereka juga mengambil tas yang berisi keperluan mereka selama belajar. Dan yang paling penting adalah tongkat sihir, jangan sampai lupa!
Sebelum masuk ke dalam kelas, Caspian kembali menarik Thedore yang perlahan melangkah menjauhi dirinya. Kelas mereka berada di jalur kanan, tapi Theodore berjalan ke arah kiri. Entah mau kemana laki-laki itu "Mau kemana? aku akan mengawasimu hari ini"
"Oh ayolah, aku bukan anak kecil, lagipula aku sungguh-sungguh ketika mengatakan bahwa aku sudah baik-baik saja"
Caspian menghela napas lelah. Hari masih terlalu pagi untuk berdebat dengan Thodore. Caspian lalu melepaskan tangannya yang masih memegang tali tas Theodore. Membiarkan laki-laki itu untuk pergi entah kemana sedangkan Caspian dan yang lainnya memutuskan untuk segera menuju kelas.
Sesampainya di kelas, Bentely dengan kebiasaan barunya yaitu tidur, sembari menunggu Professor datang.
Halfoy memilih untuk berbincang dengan teman sekelasnya. Terkadang laki-laki itu butuh lawan bicara yang bersedia menanggapi pertanyaan tidak jelas yang ia berikan. Seperti misalnya bertanya mengapa ayam berkokok sedangkan kucing mengeong? atau pertanyaan seperti mengapa makhluk hidup perlu tidur? Karena jika itu Savior maka ia hanya akan mendapatkan makian karena bertanya sesuatu yang tidak jelas. Atau jika itu Theodore maka laki-laki itu akan menjabarkan jawaban yang sangat jelas dan masuk akal, padahal pertanyaan yang ia lontarkan hanya asal bunyi saja. Lalu bagaimana dengan Caspian dan Bentely? tidak perlu bertanya, mereka sama saja dengan Halfoy, bahkan Halfoy bisa saja menyerah ketika bertanya sesuatu yang tidak penting pada keduanya karena mereka hanya akan menjawabnya dengan sesuatu yang jauh lebih tidak penting dari apa yang ia tanyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐢, 𝐁𝐲𝐞, 𝐍𝐞𝐯𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝
Fantasy[BAGIAN PERTAMA] !! SELESAI & BELUM DIREVISI !! Di sebuah negeri bernama Neverland, hiduplah lima pangeran yang penuh petualangan. Suatu hari, salah satu dari mereka menemukan sebuah buku tua misterius yang akhirnya membawa mereka ke sebuah portal m...