[Miss Elard : Chapter 03]

145 35 3
                                    

Hari ini aku akan pergi ke Australia. Aku memiliki dua kewarganegaraan, Korea dan Australia. Setelah lulus dari kuliah dua tahun yang lalu, aku mulai turut campur dalam bisnis turun-temurun keluarga. Real estate dan properti, itu adalah bisnis utama keluarga kami yang dijalankan di Korea dan Australia. Selain itu, kami juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar lain.

Ketika masih muda, Ayah melakukan kerja sama dengan pengusaha real estate Australia untuk proyek pertamanya membangun sebuah perumahan baru. Dan untuk mempererat hubungan bisnis tersebut, ayah menikah dengan ibu yang merupakan anak bungsu dari pengusaha Australia itu. Setelah menikah, ayah membawa ibu untuk tinggal di Korea. Mereka beberapa kali pergi ke Australia untuk mengurus pekerjaan sekaligus bertemu dengan keluarga ibu.

Setelah aku memasuki usia dewasa, ayah sering menjelaskan tentang bisnis perumahannya yang ada di Australia, mengatakan bahwa setelah aku lulus kuliah aku harus mengurus perumahan tersebut. Karena itulah, sejak lulus kuliah dan mulai bekerja, aku sering bolak-balik Korea dan Australia.

Keluarga dari pihak ibu adalah keluarga yang cukup berpengaruh di Australia, memiliki bisnis perumahan yang saat ini dikelola oleh paman setelah kakek meninggal. Sedangkan perumahan yang aku kelola adalah hasil kerja sama perusahaan ayah dan perusahaan keluarga ibu yang berada di kota Melbourne.

Bisa sampai berbulan-bulan aku berada di Australia, terkadang aku tinggal di rumah yang ada di Melbourne, terkadang pula aku tinggal di Sydney bersama nenek dan keluarga paman. Tergantung bagaimana situasiku.

Tok Tok

"Sudah siap?" Kak Jiho membuka pintu kamarku setelah mengetuknya dua kali, dia menatapku yang sedang menggunakan high heels. Dia yang akan mengantarku ke bandara.

"Iya." Aku mengangguk, lalu meraih tas dan melangkah mendekatinya. Kemudian kami keluar dari kamar.

Orang tuaku dan Kak Jean sudah pergi ke kantor tadi pagi-pagi, jadi hanya Kak Jiho yang akan mengantarku ke bandara. Ketika sarapan tadi pagi, aku sudah berpamitan, ayah dan ibu mengatakan beberapa pesan padaku begitu aku sampai di Sydney nanti, pesan yang harus aku sampaikan pada nenek dan paman, juga pesan untuk diriku sendiri.

***

"Oh, sweetie..!"

Tubuh ringkih nenek memelukku yang sedikit lebih tinggi darinya. Meskipun sudah tua, nenek terlihat begitu anggun dalam balutan pakaian mahalnya. Aku membalas pelukan nenek sambil mengatakan rindu.

"Sohyun." Beralih kakak sepupuku yang memelukku, Liam Dillbert. Tampan sekali, dia tersenyum kalem. Kak Liam usianya satu tahun dibawah Kak Jiho. Putra satu-satunya paman.

Raut wajahku berubah, sedikit terkejut dan bingung ketika mendapati sosok pria yang ku kenal berada di antara tiga bodyguard. Pria yang kini tersenyum padaku, sangat tampan. Pria yang menggunakan turtleneck ketat sehingga mencetak tubuh kekarnya, di tangannya dia menenteng Jas berwarna hitam senada.

"Oh iya, Jungkook datang bersama kami untuk menjemputmu." Ucap Kak Liam ketika pria itu mendekat. Masih tersenyum menatapku sedangkan aku menatapnya sambil tersenyum sopan, senyuman formalitas.

Jungkook Aldridge.

Putra bungsu keluarga Aldridge yang Mansionnya berada dekat dengan Mansion tempat tinggal paman dan nenek. Keluarga Aldridge cukup dekat dengan paman dan nenek. Hubungan mereka lebih dari sekadar tetangga. Ketika ibuku masih sangat muda, ibu bergaul dan berteman dengan putri dari keluarga Aldridge, katanya ibu juga sempat akan dinikahkan dengan putra sulung keluarga Aldridge namun entah kenapa hal itu tidak terjadi.

Jungkook mengulurkan tangannya padaku sembari sedikit membungkuk, aku diam beberapa saat sebelum akhirnya menerima uluran tangannya. Dia menggenggam tanganku. Hangat. Dia membawa tanganku ke bibirnya, yang kemudian dia kecup punggung tanganku.

MISS ELARDWhere stories live. Discover now