[Miss Elard : Chapter 08]

140 35 9
                                    

Sudah satu bulan sejak kepergian nenek, awan berduka masih menyelimuti keluarga kami. Namun tidak seperti dihari kepergian nenek, sekarang kami benar-benar telah mengikhlaskan perginya nenek. Nenek berkata sangat mencintai kakek, karena itu sekarang nenek pasti bahagia karena sudah bisa bertemu dengan kakek lagi.

Pernikahan Kak Jean dan Lily tidak bisa ditunda. Keluarga Huang sudah memberikan kabar pernikahan ini ke kerabat hingga orang-orang penting mereka, bukan hanya di Seoul tetapi juga di Tiongkok. Sehingga pernikahan tak bisa ditunda. Dua bulan lagi pernikahan mereka akan dilangsungkan.

Dua minggu yang lalu kami kembali ke Seoul setelah dua minggu tinggal di Sydney bersama keluarga paman. Lily dan orang tuanya sempat datang ke Sydney untuk melayat, Taehyung dan Baehyun pun juga datang, beberapa orang penting dari perusahaan ayah juga datang.

Dan hingga sekarang, aku belum bicara dengan Taehyung. Hanya saling menyapa singkat saja setiap kami bertemu, tak pernah membahas apa yang pernah kami bicarakan di pesan text ketika aku di Toronto.

Sekarang sudah memasuki musim panas, udara menjadi lebih panas dari sebelum-sebelumnya. Orang-orang mulai menikmati waktu liburan musim panas mereka dengan pergi ke pantai dan keluar negeri. Sedangkan aku dan keluargaku kembali pada kesibukan pekerjaan masing-masing.

***

"Jangan pernah menganggap remeh cinta. Cinta bisa membuatmu menjadi bodoh, cinta bisa membuatmu hilang akal, cinta itu adalah anugrah besar karena tidak semua orang bisa benar-benar merasakan apa yang dinamakan Cinta."

Begitukah?

Ucapan nenek itu tersimpan dengan baik di dalam pikiranku. Jika cinta bisa membuat seseorang menjadi bodoh dan hilang akal, bukanlah itu artinya sama saja dengan Cinta adalah sebuah kelemahan? Tapi, kenapa nenek menyebut cinta adalah anugrah besar? Seakan cinta adalah suatu perasaan yang benar-benar luar biasa.

Aku tidak pernah mempermasalahkan mengenai cinta, tapi karena ucapan nenek, aku jadi kepikiran dan berbagai pertanyaan berkumpul menjadi satu ke kepalaku.

Sebenarnya, apa itu cinta?

Aku menundukkan kepala, memandangi sepasang kakiku yang terendam oleh air. Aku duduk di tepi kolam berenang saat ini, membiarkan kakiku diselimuti air yang sedikit hangat karena teriknya sinar matahari di atas sana.

Aku menumpukan kedua tanganku ke belakang, memejamkan mata dengan kepala yang menengadah ke langit. Kedua kakiku kugerakan sehingga menimbulkan bunyi kecipak. Suasana yang sunyi, jauh berbeda dengan isi pikiranku yang ribut.

Cinta...

"Cinta..."

"Cinta?"

Kedua mataku terbuka ketika mendengar bias suara berat dari belakang, begitu menoleh aku melihat kehadiran Kak Jean yang rupanya mendengar gumamanku. Kak Jean yang masih menggunakan setelan jasnya yang rapi. Secepat itu Kak Jean kembali? Tadi pagi dia pergi untuk bertemu dengan Desainer gaun pengantin dan tuxedo bersama Lily.

Kak Jean mendekat, "Sepertinya kau penasaran tentang cinta." Ucapnya sambil melepaskan jasnya, lalu duduk di sofa dan melonggarkan dasi berwarna navy bergaris hitam yang melingkar di kerah lehernya.

Aku tidak menjawab, aku kembali menatap kedua kakiku di dalam air. Tanganku pun bergerak memainkan air itu.

"Teringat ucapan nenek, ya?" Tanya Kak Jean, dan aku hanya bergumam menjawabnya. "Benar kata nenek, Cinta itu bisa membuatmu bodoh, bisa membuatmu hilang akal. Itu adalah cinta ketika kau sudah benar-benar jatuh ke dalam diri seseorang. Cinta seperti itu, bisa membuatmu melakukan apapun untuk orang yang kau cintai itu, bahkan hal buruk sekalipun. Itulah mengapa Cinta disebut bisa membuatmu bodoh dan hilang akal."

MISS ELARDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora