18:55

6 2 0
                                    

Ruang-ruang dengan pintu terkunci.

Dia termenung di tengah kegelapan. Aku yang berjalan menyusuri pintu-pintu terkunci pun seketika terhenti. Lama kuperhatikan, nampaknya ia tak menyadari kehadiranku atau mungkin ia hanya tak peduli? Aku bersembunyi di sebalik pohon besar yang aku sendiri tak paham pohon apa ini. Mataku berusaha menelisik, apa yang tengah ia nanti? Di saat banyak pintu-pintu terkunci rapat dengan lampu padam, ia justru duduk di atas kursi kayu yang nampak lusuh.


Kupikir, ia sedang menunggu seseorang? Atau mungkin, hanya menghabiskan waktu seorang diri, merawat pintunya yang bolong di beberapa bagian. Lewat jendelanya yang tak ditutupi tirai, aku melihat isi ruangnya. Lampunya menyala, meskipun cahayanya hanya remang. Terdapat sebuah televisi tua yang menampilkan layar yang membuat sakit mata. Di sebelahnya, ada radio yang nampaknya sudah tak lagi berfungsi. Di atas meja kecil itu, ada potretnya, dan seseorang yang tak ku kenali.


Padahal aku sudah lama berjaga di wilayah ini. Memastikan pintu-pintu yang dikunci tak dimasuki oleh orang asing. Memastikan jika memang ruangan-ruangan yang terkunci tengah ditinggal pergi. Sesekali aku akan datang menyambut si pemilik ruang saat ia memutuskan membuka kuncinya bersama seseorang yang ia bawa. Ada pula yang hanya duduk seorang diri di dalam ruang sepi itu hingga mati.

Awalnya, aku tak pernah mampu memahami. Kenapa mereka memilih mengunci ruangannya rapat-rapat? Kenapa memadamkan lampu dan membuat ruangnya pengap? Kenapa pula ada yang hanya duduk selama berhari-hari bahkan hingga tahun berganti hanya demi menunggu sesuatu yang tak pasti. Yang lebih tak aku pahami, kenapa diriku ada di situasi ini?


Aku bahkan lupa, siapa yang membawaku ke sini?
Aku mendadak ingin pergi, mencari ruanganku sendiri. Lalu meniliknya, apakah lampunya padam atau temaram? Apakah ruangannya berbau jamur atau harum melati? Apa kursi kayu di depannya sudah lapuk atau mungkin bahkan tak lagi pernah aku singgahi. Aku ingin mencari ruangku sendiri, tempat di mana aku bisa bersembunyi tanpa takut dihakimi.

...

Haiii aku kembali!!! Sudah dua bulan lebih tidak ke sini, semoga perasaannya masih sama, hehe.

Minggu, 7 April 2024.

Sebentar lagi lebaran ❤️

Renjana Lara [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang