19:41

3 0 0
                                    

meski derai hujan dalam dadamu kian reda, aku masih mendapati mendung menggelayut di ujung netramu yang sayu, riak wajahmu terasa amat sendu.

meski sesekali bibir tipismu mencipta tawa, yang masuk ke dalam runguku hanyalah sebuah kehampaan tanpa tujuan, matamu tak melahirkan sabit yang berkilau, hanya ada sependar cahaya temaram yang kian redup.

engkau banyak diam, sesekali tertawa pada entah apa itu, aku terus menatapmu dalam bisu, ingin sekali aku memberimu sebuah pelukan dengan segenap rindu ... namun aku tak mampu.

bagaimana aku mampu menyapamu, jika sumber hancurmu adalah aku yang kini tak lagi di sisimu.

... 💫

--renjanalara

8 Mei 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Renjana Lara [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang