04 | JAVIER DAN GENG NYA

2.1K 100 1
                                    

h a p p y r e a d i n g


Malam ini, setelah beberapa hari tak pernah terlihat kini aca kembali nongkrong dirumahnya bersama airin.

Kedua nya terlihat begitu akur. Bahkan jika dilihat lebih lama lagi, keduanya seperti adik kakak dibandingkan orang tua dan anak.

Terlebih lagi umur airin yang terbilang masih cukup muda dan baru memasuki 32 tahun.

"Kamu tidur sini aja ya ca." Ujar airin sembari menuangkan minuman ke gelas yang telah kosong.

"Aduh ma. Malam ini aca gak bisa nginep." Jawab aca membuat airin menoleh padanya.

"Kenapa sayang? Karna javier ya?" Tanya airin sudah lebih dahulu salah sangka.

Aca menggeleng pelan. "Bukan ma. Tapi malam ini aca mau keliling, mumpung malam minggu."

"Kamu jalan, javier juga jalan. Jadi mama malam mingguan sama siapa nih?" Tanya airin cemberut.

Aca terkekeh gemas. "Sama Your husband."

"Papa lagi dinas keluar kota, baru aja tadi siang berangkat." Ujar airin semakin cemberut.

"Besok deh, besok. Kita jalan jalan. Malam ini mama bobo aja. Mama istirahat." Bujuk aca memeluk lengan kanan airin.

"Ya udah deh. Nanti pas udah selesai jalannya kabarin mama ya. Awas aja kalau kamu mainnya sampai jam 12 an." Ujar airin.

"Siap Buk bos!"

——

"JAVIER! AYO MAKIN NGEBUT!" Teriak aca bercampur pada teriakan para wanita lain di tempat tersebut menyemangati javier yang tengah balapan dengan beberapa lawannya.

Aca terlihat tak terkontrol. Dirinya melompat sana sini, terpekik heboh ketika javier tersalip pembalap lain ataupun lainnya.

Aca bahkan tak jarang mendapatkan tatapan sinis dari para gadis gadis yang ikut turut mendukung javier, atau mungkin lebih tepatnya penggemar ketampanan javier.

"COWOK AKU!" Teriak aca begitu memekikkan telinga ketika javier berhasil memenangkan balapan malam ini.

Javier serta banyak nya teman nya menoleh ke arah penonton ketika mendengar teriakan heboh tersebut.

"Makin bar-bar aja cewek lo jav." Ujar teman javier terkekeh sekilas. Galih, namanya.

"Cewek lo aja." Javier bergidik geli ketika tahu yang dimaksud temannya adalah aca.

Aca berlari keluar dari area penonton dan dengan cepat menghampiri javier.

"JAVIER LO KEREN BANGET SUMPAH!" Teriak aca ketika sudah berada di hadapan javier.

Javier memejamkan matanya malu.

"Pergi." Desis javier.

Aca mendelik sinis. "Gue udah rela malam malam kesini, begadang. Cuman buat dukung lo!" Sentak aca kesal.

"Gue gak butuh dukungan lo." Jawab javier.

Teman javier yang sedari tadi memperhatikan pun berjalan mendekat dan menarik lengan aca menjauh dari javier.

"Lo bodoh ya. Javier itu gak mau lo disini anjing." Ujar teman javier yang menarik lengan aca tersebut, jean.

JAVIECASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang