23 | CALAVERAS TAK PERCAYA

1.6K 78 4
                                    

h a p p r e a d i n g

.
.
.
.
.

Langkah jenjang javier terhenti kala Aluna, mantan pacar pura-pura nya yang sempat ia kagumi paras cantiknya itu menahannya.

"Kenapa?" Tanya javier.

Aluna tersenyum tipis, kemudian memberikan sebuah kain yang sudah terlipat rapi.

"Sapu tangan javier yang kemarin, lupa Aluna balikin." Tuturnya.

Javier melirik sekilas sapu tangan miliknya yang di sodorkan Aluna.

"Ambil aja, gue gak butuh lagi. Dan stop manggil pake nama, kita teman biasa, lo-gue juga cukup." Ujar javier hendak pergi.

"Lo mulai suka aca ya? Katanya lo benci sama dia. Satu sekolah juga tau lo sebenci apa sama aca. Kalau lo tiba-tiba tertarik sama aca, itu berarti lo nulan ludah sendiri, tapi kayaknya bukan cuman nulan ludah, lo juga nelan lidah. Karna lidah lo dulu selalu berbanding terbalik sama isi hati lo sekarang." Tutur aluna kembali memberhentikan langkah javier.

"Tau apa lo?"

"Walaupun gue cewek, gue ngerti gimana cowok Mandang seseorang. Cara lo natapin gue dulu, buat gue naru harapan sama lo jav. Dan sekarang, cara lo natap aca, berubah 90 derajat dengan cara lo natap dia dulu. Gue yakin Lo suka sama dia sekarang." Jelas Aluna meremas sapu tangan javier.

Javier hanya diam. Menatap dalam manik Aluna.

'Gue pernah jatuh sama sosok lo Aluna, tapi sekarang, gue jatuh sama sosok cassandra. Bukan aca.' Batinnya.

Javier berbalik, tanpa sepatah kata pun kaki jenjang kembali melangkah, meninggalkan Aluna yang terdiam di tempatnya.

"Karma itu nyata javier, semoga lo gak kena karma dengan apa yang lo lakuin sama aca dulu." Gumam nya.

"Gue memang benci aca, tapi gue juga cewek. Gue juga sakit saat lo memperlakukan aca kaya hewan." Aluna berbalik, menjatuhkan begitu saja sapu tangan javier.

Awalnya, Aluna juga jatuh pada pesona javier. Namun saat melihat bagaimana sadis nya javier menyakiti aca hingga fisik, membuat Aluna takut pada cowok itu.

Aluna benci cowok yang hanya bisa bermain tangan pada seorang cewek.

— ⛓️ —

Javier melepaskan jaket kulit berlogo calaveras yang ia pakai itu.

Cowok itu mengambil sebatang rokok dan membakar ujungnya, memasukkan ujung lainnya ke dalam mulutnya kemudian mengisapnya dan mengeluarkan kepulan asap yang sangat banyak.

"Lo kenapa?" Tanya galih melirik sekilas javier. Sejak kedatangan javier tadi, semua berubah.

Aura yang di keluarkan javier begitu berbeda dari biasanya dan anggota calaveras tentu merasakan perbedaan itu.

"Aca adiknya deon." Ungkap javier membuat seluruh anggota calaveras terkejut dan berlari kecil mengerumuni nya, mendadak kepo dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Masa bodoh dengan janji nya dulu pada deon dan aca. Calaveras tempat nya bercerita, javier tak peduli dengan perintah adik kakak itu yang menyuruh nya untuk tutup mulut.

"Kenapa tiba-tiba anjir? Kemarin perasaan setiap di arena, deon cuek cuek saja sama aca, padahal dia liat kita maki-maki tu cewek." Ujar jean mendadak merasa takut.

JAVIECASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang