20 | RATU CASSANDRA

2.6K 120 120
                                    


h a p p y r e a d i n g

⛓️ —

Seorang gadis melangkah mendekati sebuah pintu besar.

Menghela nafas berat sejenak kemudian membuka pintu tersebut dan kembali melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang terlihat minim cahaya itu.

Ketika masuk, ruangan yang tadinya minim cahaya sontak langsung menerang, menampilkan banyak nya pria dewasa dan laki-laki remaja berpakaian hitam tengah bersenda gurau.

Kehadiran cassa yang tiba-tiba membuat seluruh perhatian mereka beralih pada cassa.

Melihat kehadiran cassa, para lelaki itu sontak tersenyum hangat.

"Welcome back, Cassandra." Sambut mereka semua.

Cassa tersenyum tipis, gadis itu berjalan ke tengah ruangan dan duduk di sebuah kursi yang terlihat berbeda dari yang lainnya.

Kursi khusus miliknya yang sudah lama tidak ia duduki.

"Thank you for waiting for me." Cassa mengambil 1 kaleng minuman yang terletak di sebelahnya.

Membuka nya dan meneguknya begitu saja.

Tak ada yang perlu ia takutkan di ruangan ini, meskipun di kelilingi banyak pria dewasa dan laki-laki remaja yang jelas lebih tua darinya, semuanya tak akan berani macam-macam padanya.

Cassandra adalah ratu. Ratu di organisasi gila ini.

"4 tahun gak kelihatan, sekalinya muncul, makin cantik aja lo cassa." Puji salah satu pemuda disana.

"Bukan cuman makin cantik, tapi juga makin badas." Sahut yang lainnya membuat cassa terkekeh geli.

"Simpan pujian kalian, gue gak butuh. Gue cuman mau dengar pujian dari Someone I love." Ujar cassa membuat seluruhnya bersorak menggodanya.

"Pujaan hati hm?"

Cassa mengangguk, sudut bibirnya melengkung menampilkan senyum miring.

"Kenalkan pada kami cassa, sekeren apa cowok mu itu sampai buat gadis kecil kami tertarik."

"Sorry, gue bilang seseorang yang gue cintai, bukan seseorang yang mencintai gue, jadi tidak mungkin bisa gue mengenalkan nya pada kalian." Cassa memanyunkan bibirnya gemas.

Salah satu pemuda tertawa mendengar penjelasan cassa. "Dia tidak menyukai mu balik? Cinta bertepuk sebelah tangan ya?" Ejeknya

"Bukannya dia bodoh? dia tidak membalas perasaan gadis kecil, padahal sebuah keuntungan kalau dia menerima cintamu."

"Tapi tidak masalah. Sebentar lagi, dia pasti ngebalas perasaan gue. Tunggu hari gue traktir kalian ya."

Ruangan itu kembali di hebohkan dengan sorakan seru dari banyaknya pria disana.

— ⛓️ —

"Bagaimana dengan mereka?"

Langkah cassa terhenti. Casa berbalik melihat sang kakek yang tengah menonton televisi.

"Masih sama. Tidak ada yang berubah."

Pratama tersenyum tipis. Pria paruh baya itu menolehkan kepalanya, menatap cassa yang juga menatapnya.

"Untuk saat ini, tidak ada misi untukmu, tidak ada juga pelatihan. Nikmati saja dulu hidup mu cassa, kakek masih memberimu kebebasan." Tutur pratama.

Cassa mengangguk, tak ingin banyak bicara.

Cassa kembali berbalik, memasuki lift dan menekan tombol nya menuju lantai 3 tempat kamarnya berada.

Di dalam lift, cassa meremas ponsel yang sedari tadi di genggamannya.

Saking kuatnya remasan tangan cassa, mungkin jika dilihat lebih jelas, kini handphone cassa sedikit retak di pinggirnya.

'Kalau bukan karena ancaman mereka yang keterlaluan. Gue gak akan sudi balik ke organisasi itu, sialan.'

Pintu lift terbuka, cassa dengan cepat melangkah keluar dari lift, menuju kamarnya.

Namun sebelum pintu kamar nya sempat ia buka, sebuah notif yang deringnya terdengar berbeda muncul.

Javier ( Calon jodoh )

Gue udah tau semuanya ca.
Butuh bantuan? Gue tau lo masih berusaha lepas dari keluarga lo itu.

Sebuah senyum simpul terbit di bibir tipis cassa.

Jantungnya berdebar bukan main membaca isi chat dari javier.

Entah apa yang terjadi dengan cowok itu, cassa tak peduli.

Cassa anggap maksud dari chat javier ini adalah bentuk rasa peduli javier pada dirinya.

'Seribu tembakan yang dikasih kakek tua itu gak mempan sama gue, tapi kalau 1 kalimat dari javier.. kayaknya gue bisa langsung tewas di tempat.' batin cassa tak dapat menahan senyumnya.

Gadis itu membuka pintu kamarnya, memasuki kamar dan kembali menutup nya.

"MOM DAD! ANAKMU DI PERDULIKAN SAMA CALON JODOHNYA!" Teriak cassa, tidak! Ini kepribadian aca.

Aca memikik hebat, masih merasa salah tingkah.

Gadis itu kembali membuka handphone nya dan membuka roomchat nya dengan javier.

Javier ( calon jodoh )

Kita langsung nikah aja jav, kalau pakai cara itu dijamin ampuh buat gue pisah dari keluarga gila ini.

Lo ngelunjak.

— ⛓️ —

to be continued

Segini dulu yaa my...
Author lagi pusing mikirin ujian akhir + naskah riana.

FOLLOW INSTAGRAM
@naadaablas.wp



JAVIECASWhere stories live. Discover now