Lima | Percakapan Basa-Basi

31 28 0
                                    

"Eh, Jeng Tiara, ini Inka yang kecilnya suka main sama anak saya si Banyu, kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eh, Jeng Tiara, ini Inka yang kecilnya suka main sama anak saya si Banyu, kan?"

Bunda yang berdiri tepat di sampingku lantas mengangguk. Sedangkan aku, hanya meresponsnya dengan senyum walaupun dalam hati memberi respons lain, Ini Banyu ... Banyu yang mana, kok, aku lupa?

"Anakmu tambah cantik, ya, Jeng Tiara," ucap beliau lalu mengamit lenganku dan mengusapnya lembut. "Kalau Inka belum punya pasangan, mau gak jadi pasangannya Banyu? Sekarang Banyu sudah mapan dan ganteng, lagi cari kandidat pasangan hidup untuk menua bersama."

Aku kira percakapan ini hanya untuk tiga orang, tetapi rupanya, dua pemuda yang sedari tadi sudah mendaratkan pantatnya di sofa ruang santai di lantai satu sejak pukul lima sore dan sibuk berkutat dengan konsol permainan itu, kini tampak tertarik terhadap forum percakapan tiga wanita dewasa di ambang pintu yang baru berlangsung kurang dari lima menit setelah dua jam berlalu fokus bermain dengan PlayStation. Bahkan dengan santainya, salah satu dari mereka menyahut ucapan teman bunda dengan bercanda secara tiba-tiba.

"Waduh, cari mantu untuk menua bersama seumur hidup buat anak atau lagi promosi buat dapat suara dalam pemilihan calon presiden negara, nih, Bu?"

Kukira hanya dirimu-Guntur si manusia tengil yang pernah aku kenal dalam hidup-yang memberikan komentar secara spontan dan konyol, tetapi dirinya-Sandhya si manusia paling anteng dan tidak mau tahu-menahu tentang percakapan orang lain yang tidak d...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kukira hanya dirimu-Guntur si manusia tengil yang pernah aku kenal dalam hidup-yang memberikan komentar secara spontan dan konyol, tetapi dirinya-Sandhya si manusia paling anteng dan tidak mau tahu-menahu tentang percakapan orang lain yang tidak dikenal-ternyata ikut memberikan respons yang berbeda.

"Menua bersama seumur hidup adalah hal yang krusial dan butuh pertimbangan lebih matang antara dua orang yang berencana untuk melangkah ke jenjang serius, bukan suatu topik untuk dibicarakan oleh orang yang tidak bersangkutan dalam sebuah hubungan...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Menua bersama seumur hidup adalah hal yang krusial dan butuh pertimbangan lebih matang antara dua orang yang berencana untuk melangkah ke jenjang serius, bukan suatu topik untuk dibicarakan oleh orang yang tidak bersangkutan dalam sebuah hubungan apalagi hanya sekedar untuk basa-basi," celetuknya lalu tertawa kecil sambil menginteruksiku untuk kembali ke posisi semula dengan gerakan matanya, seolah-olah sedang memberikanku arahan: Ini saatnya untuk kamu kabur dari jerat ibu-ibu yang suka pamer dan menjodohkan anaknya sendiri!

Eccedentesiast  |  Park Gunwook ✔️Where stories live. Discover now