Dua Puluh Enam | Ruang Semu

11 17 0
                                    

Guntur: Ini sudah 3 hari kamu gak bisa dihubungi sama sekali ... kamu ada di mana?

Guntur: Apa aku melakukan kesalahan yang berakhir membuat hatimu terluka dan pergi untuk menjauhiku lagi, Ka?

Guntur: Inka ... aku mohon bicaralah denganku, ya? Aku merindukanmu, sungguh.

Pesan singkat yang dikirimkan secara berkala olehmu, bagaikan narasi indah penghantar lelap untuk menjemput alam mimpi. Namun, begitu mengetahui sebuah fakta bahwasanya pemilik cincin giok jadeite berwarna hijau zamrud yang datang berkunjung ke Gurin Atelier itu adalah dirimu, narasi indah tersebut laksana sebuah dongeng. Hanya sebatas angan pilu dan asa palsu yang tengah dibalut dengan indahnya kamuflase.

"Dari sekian banyaknya populasi manusia di bumi ... mengapa harus kamu orangnya, Gun?" ucapku kembali terisak sembari memeluk erat guling yang sudah basah karena air mataku sendiri.

Sampai detik ini, aku tidak bisa merintikkan air mata ketika mengetahui bahwa orang yang aku cintai begitu dalam adalah saudara tiriku sendiri. Tuhan ... mengapa takdirmu begitu kejam?

 mengapa takdirmu begitu kejam?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Eccedentesiast  |  Park Gunwook ✔️Where stories live. Discover now