Pasangan Idaman

170 8 0
                                    

HALLO, HALLO, SIAPA NIH YANG MASIH BACA CERITA INI?

IKUTIN TERUS CERITANYA SAMPAI SELESAI YA GUYS❤️

TETEP SETIA NUNGGUIN AUTHOR UPDATE YA, walaupun terkadang setia tanpa kepastian itu sulit.

BAIKLAH KALI INI AUTHOR GAK AKAN BANYAK BASA-BASI, JADI LANGSUNG GASS BACA!!

Happy Reading guys

3. Pasangan idaman

Pagi ini Kanala bersiap-siap untuk pergi ke restoran milik keluarganya, kebetulan hari ini hari Minggu jadi dia bisa menghabiskan waktu liburnya disana.

Dengan memakai rok pendek bermotif bunga-bunga serta atasan berwarna biru dia terlihat sangat cantik dan anggun. Tak lupa Kanala juga membawa tas selempang kecilnya.

Dia mengendarai mobil pribadinya menuju restoran yang akan dia tuju. Disepanjang perjalanan netra cantik Kanala memperhatikan keadaan kota yang padat oleh kendaraan.

Setelah sampai dia pun turun dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam restoran.

Kanala duduk di bangku pojok restoran yang langsung mengarah ke jalanan karena kacanya yang dibuat transparan.

"Hallo?"

Suara itu adalah suara yang sangat familiar bagi seorang Kanala, dia tersentak kaget saat melihat orang yang berdiri di hadapannya adalah Aidil.

"Boleh duduk disini?" tanya cowok itu yang dibalas anggukan kecil oleh Kanala, "lama ya kita gak makan bareng?" tambahnya.


Kanala tak tahu harus merespon apa, dia hanya diam mendengarkan apa yang keluar dari mulut cowok dihadapannya.

"Nala, are you okay?" tanya Aidil karena sejak tadi Kanala tidak mengeluarkan suaranya sama sekali.

"I-iya," jawab Kanala gugup.

"Kamu mau makan apa? Biar aku yang traktir," ujar Aidil dengan senyum tipisnya.

Senyuman yang sangat Kanala rindukan, senyuman yang membuatnya tersadar bahwa memiliki Aidil hanyalah sekedar angan-angan yang tidak mungkin bisa menjadi kenyataan. Tiga tahun lamanya dia mengagumi cowok dihadapannya ini, dan selama tiga tahun pula dia menemani segala proses Aidil. Namun kenyataannya Aidil tidak pernah menyukainya, dan hanya menganggap Kanala sebagai sahabatnya tidak lebih. Terjebak friendzone lebih menyakitkan bukan?

"Aku belum laper, nanti aja aku pesen sendiri," jawab Kanala berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta lagi kepada Aidil.

"Nala?" ujar Aidil.

"Iya?" jawab Kanala kikuk sendiri.

"Maaf."

Kening Kanala berkerut mendengar kata maaf dari Aidil, "maaf untuk apa?" tanyanya tak mengerti.

"Maaf udah nyakitin kamu berulang kali," tutur Aidil dengan tatapan yang sendu, "aku tau selama ini aku udah banyak ngerepotin kamu, tapi aku gak pernah mau ngertiin perasaan kamu," lanjutnya.

KANALA (Berharganya Sebuah Cinta)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora