"Nala, pacaran yuk?"
***
"Kanala, Lo mau gak jadi pelabuhan terakhir gue."
"Gue bukan pelabuhan, kalau mau berlabuh sana ke laut aja."
***
"Nala, nge date yok!"
"Gak!"
***
Hari-hari Kanala yang semula biasa saja kini lebih berwarna karena kehadiran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading guys
24. Kegilaan Difa
Kanala dan Anggara berjalan berdampingan masuk ke sekolahnya, banyak yang menatap heran ke arah keduanya. Apakah keduanya sudah balikan? Itulah yang dipikirkan para murid yang ada disana.
Dan lebih herannya lagi Anggara yang notabenenya cowok playboy itu membawa tas Kanala dengan percaya diri. Sedangkan Kanala hanya berjalan lurus tanpa menghiraukan tatapan disekitarnya.
Sebelah tangan Anggara bergerak merangkul pinggang Kanala sehingga membuat tubuh gadis itu mendekat ke arahnya. Kanala menoleh menatapnya dengan mata yang memicing, "apa sih, aku juga gak bakal kemana-mana kali," ujar gadis itu pelan.
"Takut kamu diculik orang," balas Anggara semakin mengeratkan rangkulannya.
Ditengah perjalanan keduanya berpapasan dengan Vivi yang menatap tak suka kearah mereka berdua. Gadis itu berjalan menghampiri Anggara dan langsung menempel di lengan sang cowok.
"Eh anjir ada cicak nempel," ujar Anggara sembari menghempaskan tangan Vivi yang menempel dengannya.
Vivi cemberut dia berusaha menggapai tangan Anggara kembali, namun sebelum itu terjadi Kanala sudah lebih dulu menarik tubuh Anggara dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya.
"Gak usah gatel sama pacar gue," ucapnya memandang sinis Vivi.
"Denger ya Vi, gue gak perduli mau Lo tunangannya atau bukan, kalau Anggara cintanya sama gue, Lo bisa apa?" tutur Kanala menaikkan sebelah alisnya.
Skakmat
Vivi terdiam dan tak bisa membalas perkataan Kanala barusan. Gadis itu hanya memberenggut kesal menatap Kanala.
"Kalau Anggara cintanya sama Lo, gue juga gak bakal repot-repot mertahanin dia kali, tapi masalahnya disini Anggara itu sayangnya sama gue bukan sama Lo, jadi mending Lo sadar diri deh." Setelah mengatakan itu Kanala menarik tangan Anggara meninggalkan Vivi dengan raut wajah kusutnya.
Tiba-tiba saja Devan datang dan merangkul pundak Vivi, "apa untungnya sih Lo ngejar-ngejar si Anggara? Lo sendiri kan udah tau kalau dia gak pernah suka sama Lo," ujarnya.
Vivi melepaskan rangkulan Devan dipundaknya, "bukan urusan Lo, lagian Lo gak ngaca ya? Lo juga kan ngejar-ngejar gue padahal udah tau kalau gue gak pernah suka sama Lo," ucapnya ketus kemudian berjalan pergi.