Celaka

71 8 0
                                    

Happy Reading guys

29. Celaka

Seorang gadis yang memakai Hoodie berwarna pink sedang berjalan sendirian menenteng kresek berisi cemilan ditangannya. Gadis itu adalah Difa.

"Gak sabar banget pengen maraton wattpad, sambil ngemil," ujarnya antusias.

Gadis itu tidak menyadari jika sejak tadi ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.

"Kok gue merinding ya?" ucapnya memeluk dirinya sendiri.

Apalagi sekarang dia harus melewati sebuah gang sepi untuk sampai dirumahnya, "kok jadi nyeremin gini sih?" gumamnya pelan.

Tap tap tap

Suara langkah kaki seseorang dari belakangnya membuat Difa langsung berbalik badan, "njir, gue pengen kentut lagi," tuturnya.

Brotttttt

"Alhamdulillah, akhirnya beban hidup gue Keluar," ujar Difa memegangi perutnya.

Suasana yang semula mencekam, menjadi bau tai karena kentut ajaib dari seorang Difa.

Seseorang di seberang sana menahan perutnya yang mual karena mencium bau kentut Difa yang meledak.

Difa kembali berjalan santai melewati gang sepi itu dengan sesekali bernyanyi ria, dia tidak memperdulikan keadaan sekitarnya yang terasa mencekam.

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara langkah seseorang berlari ke arahnya, dan disaat Difa berbalik ...

Jleb

Sebuah pisau menancap tepat di bagian perut Difa, membuat mata sang gadis melotot.

"Perut gue bolong, jadi sundal bolong dong," ujar Difa shock menatap perutnya yang mulai mengeluarkan darah.

Badannya melemas dan langsung terjatuh kelantai dengan sangat mengenaskan, matanya langsung terpejam ketika merasakan sakit yang luar biasa dari perutnya.

"Selesai," ujar seseorang dibalik masker yang dipakainya, orang tersebut buru-buru pergi dari tempat kejadian.

***

Kanala berlarian di koridor rumah sakit setelah mengetahui kabar jika sahabatnya celaka dan sedang berada di UGD.

"Van, Difa kenapa bisa celaka kayak gini sih?" tanyanya kepada Devan yang sudah berdiri di depan pintu UGD.

Devan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, membuat Kanala mengerang prustasi.

Kanala sudah menghubungi Anggara agar datang ke rumah sakit untuk menemaninya, dia sendiri bingung bagaimana bisa Difa celaka.

"Apa orang misterius itu ada hubungannya sama Difa?" batin Kanala bingung.

Sekarang pikirannya pusing membayangkan semua kejadian yang beberapa hari ini dia alami, bayangan hitam, bahkan teror pun selalu berdatangan ke rumah Kanala, sebenarnya apa salahnya?

"Sayang."

Suara seseorang berhasil memecahkan lamunan Kanala, dia mendongak menatap wajah Anggara yang juga sedang menatapnya.

KANALA (Berharganya Sebuah Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang