Bermain Dengan Teman Baru

630 44 0
                                    

"Ingat! Jangan sampe pacarku kenapa napa!" Ucap Hera lewat jendela mobil, menatap garang ke arah Hael.

"Berisik!" Hael langsung menarik tangan Marcel ke dalam toko.

"Hey! Don't be rude to my boyfriend!" Hera membelakkan matanya saat tangan Hael menarik Marcel kedalam. Namun, Hael hanya menulikan telinganya sama punggung kedua pria itu hilang di balik pintu.

"Emm.. aku boleh tanya?" Ucap Marcel ragu ragu, sedari tadi ia ingin bicara tapi terlalu canggung.

"Apa?" Ucap Hael sambil masih melihat lihat Tuxedo di depannya.

"Ga jadi deh.. hehe"

"Kenapa? Santai aja sama gue, gue ga kaku kaya dua cewe itu" Ucap Hael menyindir Novalee dan Hera.

"Kamu.. yakin bakal nikah sama dia?" Marcel rasa ini sangat di luar jalur, tapi menurutnya Novalee bukanlah orang yang baik. Ia hanya ingin mengingatkan Hael, atau memberi tahu Hael agar tidak menyesal kemudia hari.

"Lee? Kalau di tanya jawabannya, nggak" Kata Hael dengan santai sambil mengambil satu Tuxedo dan melihat lihatnya.

Marcel yang mendengar itu sedikit terkejut "Terus kok kamu mau ngelakuin ini semua?" Hael terdiam sejenak.

"Gue cuman gamau mati.." Pertanyaa Marcel membuat mentalnya down lagi sekarang, mengingat bagaimana Novalee. Jika bisa lari, dia sangat ingin lari sekarang. Tapi dia tidak mau membahayakan orang orangnya.

Marcel mengelus bahu Hael "Aku coba bilang ke Hera buat selamatin kamu.." Hael menoleh, dan berfikir sejenak lalu menggeleng pelan.

"Ga papa, gausah.. Gue gamau ada yang celaka lagi" Hael berlalu memanggil penjaga toko, meninggalkan Marcel yang masih mencerna kata katanya. Apa maksudnya 'lagi' ?

Setelah selesai memilih milih baju, mereka tidak berfikir untuk langsung pulang, mereka keliling keliling dulu mencari makan, san bersantai di sekitar taman di dekat toko.

"Oh ya, lo sendiri? Kok bisa mau sama si Hera Hera itu?" Marcel tersenyum memikirkan sesuatu dalam otaknya, lalu menjawab.

"Karena dia Hera.." Hael mengerutkan dahinya.

"Gue rasa dia sama aja kaya Novalee" Ucap Hael sambil mengigit cone es krimnya dan melihat lihat kesekitar.

"Nggak! Hera beda ... Mereka temen, tapi mereka orang yang beda" Ucap Marcel meyakinkan, membuat Hael menoleh. Menurut Hael anak di depannya ini sudah buta karena cinta.

"Ya gatau sih, gue juga baru kenal mereka jadi ga bisa nilai" Marcel hanya tersenyum mendengarnya.

"Dulu aku punya kucing, namanya Miizumi.. Hera dulu selalu mau ambil kucingku karena nama mereka sama, tapi aku ga kasih.. Sampe akhirnya kucingku mati, ketabrak mobil. Waktu itu kejadiannya aku lagi ribut sama Hera, rebutin Miizumi, sampe ga sadar Miizumi udah lari duluan" Marcel menjeda kalimatnya dengan menjilat es krimnya yang mulai cair.

"Terus, pas kucingnya mati.. aku marah sampe seminggu gamau keluar rumah dan ketemu Hera, terus tiba tiba ada mobil pick up di depan rumahku nganterin banyak kucing, ternyata dari Hera. Dia bilang sebagai permintaan maafnya, terus dia bilang.. dia bakal kasih dunia ini ke aku sampe aku mau maafin dia.. Ini hal kecil, tapi kalo kamu mau tau.. Hera cuman punya tampilan keras di luar, aslinya dia lembut banget.." Marcel sedikit terkekeh mengingat bagaimanya Heranya.

Hael terdiam mendengarnya, membuat Marcel menyentuh bahunya.

"Aku gatau orang kaya apa dia, tapi mungkin dia lakuin itu karena dia terlalu cinta kamu." Ucap Marcel, tidak usah di sebut Hael tau siapa maksudnya. Tapi menurut Hael, Novalee tidak mencintainya.

OBSESSED WITH YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang