Penculikan

578 38 0
                                    

Novalee yang berjalan beberapa langkah di depan mereka, merasa ada yang aneh saat mobil Van yang ia kenal berlalu melewatinya. Ia membalikkan tubuhnya, dan membelakkan matanya, saat orang orang yang ia kenal itu membawa paksa Hael dan anak di gendongannya ke dalam Mobil.

Novalee berlari ke arah mereka, namun sudah terlambat mereka sudah dibawa pergi oleh mobil Van itu. Novalee dengan cepat membaca BK mobil itu. Sialnya tempat ini begitu sepi sekarang, kenapa tidak ada kendaraan yang lewat.

Ia juga tidak memiliki Handphone untuk meminta bantuan, ia mengacak rambutnya frustasi. Padahal ia berjanji pada dirinya untuk tidak lagi peduli dengan pria itu, namun hatinya berkata lain.

Ia berlari menyusuri jalan berharap ada orang disekitar jalan itu, ia kembali ketempat gulali tadi. Ia langsung menghampirinya.

"Mas minjem handphone" Ucap Novalee terengah engah, mas itu dengan bingung mengeluarkan apa yang diminta Novalee dengan ragu.

Novalee semakin frustasi saat melihat Handphone yang diberikan telepon portabel merk N*kia yang Novalee sendiri tidak pernah menyentuh barang itu seumur hidupnya.

"Ck, bagaimana menggunakan barang ini?" Ucapnya frustasi, tukang jualan itu juga ikutan bingung. Author juga bingung.

"Mba! Mba e ojo kaya wong panik ngono, aku milu panik iki" (Mbanya jangan kaya orang panik gitu, aku ikut panik ini) Ia lalu mengambil ahli telepon itu dari tangan Novalee.

"Yo monggo di ucapke nomor e, biar aku sing nilfon" (ayo silahkan diucapkan nomornya, biar aku yang nelfon) Novalee bingung apa maksudnya itu, ia hanya menatap bingung ke arah penjualnya.

"Nomor e mba, nomor.. 08?" Novalee baru ngeh apa yang di maksud orang itu, ia langsung mencoba menghubungi Hera lewat Telepon portable itu.

'Halo?'

"Hera! I need your help!" Ucap Novalee ketika telfonnya di angkat setelah beberapa kali mencoba menghubungi.

'What? Who This?'

"Novalee, Please track the BK of this car" Ucap Novalee sambil menyebutkan BK mobil yang di ingatnya tadi, setelahnya ia menunggu beberapa saat sampai Hera datang.

"Mas makasih" Novalee berlalu begitu saja pergi dengan mobil yang menjemputnya, membuat mas mas penjual itu geleng geleng kepala.

"Wong kaya mang gendeng, make hape ngene ae raiso" (Orang kaya emang gila, pakai hp gini aja gabisa) Ucapnya sambil membolak balikkan hp kesayangannya.

"So? What happen?" Ucap Hera sambil fokua menyetir.

"Hael.. Hael was kidnapped"

"What?! You met Hael again?!"

"I Can't explain now, cepat temukan tempatnya" Hera melajukan kecepatan mobilnya.

"Butuh beberapa saat untuk bisa melacak keberadaan mobilnya, tenanglah dulu" Ucap Hera, baru kali ini ia melihat Novalee sepanik ini. Bagimana bisa dia membalas dendam jika perasaannya masih sama?

Mobil masih terus melaju tak tentu arah, sambil Hera yang melihat ponselnya menunggu bawahannya mengirimkan alamat.

"What took you so long? Is your subordinate an amateur?" Ucap Novalee tidak sabar.

"Ck, Shut up! Dia bahkan bisa melacak harta karun di inti bumi asal kau tau" Ucap Hera asal.

Akhirnya Handphonenya berdenting tanda pesan masuk. Mereka langsung menuju kemana mobil itu pergi.

"Dia bergerak ke .. Mensionku?" Ucap Novalee bingung, karena mobil itu berjalan menuju Mension Novalee.

"Really?" Ucap Hera dengan nada santai, ntah kenapa Novalee sedikit curiga.

Sampai disana, mobil Hera berhenti. Namun Hera tidak segera membuka pintu mobilnya.

"Why? Open the door!" Hera melihat santai ke arah sepion, dan disana Novalee sadar bahwa ada beberapa mobil yang mengepung dibelakang.

"surrounded~" Ucapnya dengan senyuman licik, membuat Novalee melirik bingung ke arah Hera.

Hera mengeluarkan sebuah pistol Desert Eagle, dan menodongkan ke arahnya.

"What-"

"Surprising? Sorry, but i should do this... Go out!" Ucap Hera sambil menyuruh Novalee turun, dengan posisi terpojokkan Novalee harus turun dari sana dengan mengangkat kedua tangannya.

Dia bisa melihat Hael yang terikat di tanah bersama Gabriel yang menangis memeluknya.

"Ouh... Welcome my dear sister..." Ucap Rion dengan lantang, Novalee menatap nyalang wajah menjijikan abangnya itu.

"Surprised? I'm sorry, making a childhood friend betray you..." Ucap Rion, dia turun berjalan ke arah Novalee, dan langsung melayangkan sebuah pukulan membuat Novalee tersungkur, ia meludahkan darah yang terasa asin di mulutnya. Ia bangkit menatap Hera yang masih menodong dirinya di belakangnya.

"A little surprised, luar biasa.. akting kalian patut di acungi jempol" Ucap Novalee melirik Marcel yang juga ikut andil di belakang Hael, dengan mendonkan pistol.

"I hate seeing your relaxed face!" Ucap Rion sambil memberi satu pukulan lagi, namun segera di tangkis Novalee, ia menendang tubuh Rion.

Saat tubuh Rion terjatuh, Novalee menduduki perutnya, dan menghajar Rion habis habisan di bawahnya. Membuat Rion bahkan hampir kehilangan kesadaran.

"A.. aApa yang kalian lihatt?!! Bantu akuuu!!!" Ucap Rion, namun tidak ada yang bergerak.

Setelah puas membuat kakak laki lakinya kehilangan kesadaran, ia bangkit mengusak rambutnya kebelakang. Orang yang melihatnya pasti akan langsung terpanah dengan karisma itu, dia berjalan ke arah Hera yang sudah menurunkan todongan pistolnya. Mengibas ngibaskan tangannya, pura pura merasa pegal.

Hera melempar Desert Eagle itu kesembarang tempat. Ia menatap Novalee dengan santai, dan tersenyum lebar.

"Good, aku sudah lama tidak melihatmu semembara ini.. Apa karena pria itu?" Ucap Hera melirik ke arah Hael di belakang sana yang masih memandang semuanya dengan bingung.

"Coba lihat wajahnya, seperti tikus yang kebingungan... Bukankah aneh dia tidak mengenalmu?" Novalee hanya diam menunggu orang di depannya selesai bicara.

"Ouh.. Dan anak siapa itu Hael? Apakah.. Kau sudah punya keluarga?" Ucap Hera kepada Hael, Novalee langsung menarik kerah baju Hera membuat Hera terkekeh karena berhasil memancing emosinya.

"Explain!"

"Ouh... So cold, Bukankah hari lalu kau bilang akan membalaskan dendam kematian ibumu padanya? Lakukanlah, aku sudah membawanya kemari" Ucap Hera memberikan sebuah pistol S&W 500M dari dalam jasnya kepada Novalee.

"What do you mean, Hera?" Hera tertawa menatap wajah bingung Novalee.

"Novalee Novalee... Tentu saja maksudku.. adalah... To take away all your happiness" Ucapnya, kali ini mata itu benar benar menatap Novalee penuh dendam

tbc↓

OBSESSED WITH YOU [ENDING]Место, где живут истории. Откройте их для себя