Bab 29

1.2K 145 84
                                    

....


Ceklekk

Setelah pintu terbuka terlihat dua makhluk hidup yang berdiri di hadapan Zee.

"Gimana Zee?" tanya Lulu. Bukan nya menjawab pertanyaan Lulu, Zee malah bertanya balik. "Apa nya?" ucap Zee bertanya balik.

"Si animek" ucap Lulu. Zee yang mengerti dengan maksud teman nya lalu mengangguk pelan."Nangis" ucap Zee. Ucapan Zee tidak membuat Lulu terkejut karena Lulu udah tau tentang hal itu.

"Lu juga nangis?" tanya Lulu. Bukan tanpa alasan Lulu bertanya seperti itu, Ia bertanya seperti itu karena melihat bawah mata Zee yang terlihat  sedikit sembab.

Zee sedikit tersentak mendengar ucapan Lulu, Ia lalu mengangguk pelan sebagai jawaban. "Trus muka lu kenapa merah gitu?" tanya Lulu. "Efek nangis?" lanjut Lulu.

Kali ini ucapan Lulu berhasil membuat Zee tersentak namun dengan cepat gadis itu mengangguk sebagai jawaban. "I-iya efek nangis" ucap Zee sedikit gugup. Lulu yang mendengar itu hanya mengangguk paham dengan sedikit senyuman di bibir nya.

"Dah, ayok masuk" ucap Adel yang sedari tadi menyimak percakapan Lulu dan Zee. Ia lalu menerobos masuk ke dalam apartemen Lulu meninggalkan Zee dan Lulu yang masih berdiri di ambang pintu.































































@Rumah Chika

Sementara itu, Freya masih duduk di kasur sembari menyandarkan tubuh nya di headboard kasur. Sedangkan Fiony? gadis itu memilih duduk di kursi yang berada di samping kasur. Selang beberapa menit Ara dan Chika pun kembali ke ruangan setelah tadi meninggalkan Freya dan Fiony sendiri.

Ara berdiri di samping kasur begitu pun Chika yang berdiri di samping Ara. "Gue pulang dulu ya" pamit Ara. Fiony hanya menjawab dengan anggukan kecil. Sedangkan Chika? Ia malah menatap wajah Ara dari samping dengan ekspresi sedih.

Ara lalu berbalik menatap sahabat nya yang berdiri di samping nya. "Sekarang ra?" tanya Chika. "Iya chik, ada beberapa pasien yang harus gue urus" Jelas Ara. "ntar malam gue kesini lagi deh" lanjut nya.

Chika yang mendengar ucapan Ara langsung tersenyum menampakan gummy smile milik nya sehingga membuat Ara gemas. "aaaa lucu banget sih" ucap Ara sembari mengusap lembut kepala Chika.

"Ekhm, jadi balik ga?" ucap Fiony menatap kedua makhluk di depan nya. Mendengar ucapan dari Fiony membuat Ara tersenyum kikuk. "Hehe, jadi kok jadi" jawab Ara. Ia lalu berjalan menuju ke pintu kama.

Saat mencapai pintu dan hendak keluar, langkah kaki Ara di hentikan oleh suara seseorang. "Ra" panggil Freya. Ara lalu berbalik menatap orang yang memanggil nya. "thanks" lanjut Freya. "santai Frey, gue balik dulu" ucap Ara.

Sekarang hanya tersisa tiga orang di dalam ruang tersebut. Hingga salah satu diantara mereka membuka suara.

"Lu sementara ini tinggal di rumah Chika" ucap Fiony memandang lurus kedepan menatap Freya. Mendengar ucapan Fiony berhasil membuat Freya menatap nya dengan bingung. "Biar Chika bisa jagain lu" lanjut Fiony. Mendengar itu Freya langsung membuka suara.

"Gue ga-"

"Gaada penolakan." tegas Fiony. Ia menatap tajam gadis di depan nya.

Chika yang sedari tadi menyimak dikejutkan dengan nada tegas dan tatapan tajam Fiony pada Freya.

"Waduh, pliss Frey jangan nolak" batin Chika

"Ck, ya" jawab Freya yang terdengar terpaksa, namun Fiony tidak mempedulikan hal itu, yang penting saat ini Freya menuruti ucapan nya.

Apa Itu Kebahagian? Where stories live. Discover now