Tujuh🏵️ [M]

1K 44 0
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Plok plok plok

Suara penyatuan mereka terdengar begitu erotis, hawa dikamar yang berukuran tidak terlalu besar itu semakin panas dan memabukkan. Terlebih lagi, bagaimana persetubuhan Jay dan Sunghoon sampai membuat suara kasur mereka bergerak kesana kemari karena pergerakan Jay yang begitu cepat dalam menyodok anal kekasihnya yang sudah becek dipenuhi oleh spermanya.

"Enghh! Ahh ahh ahh Jayhh! Emmhh!! Anghh!!" Sunghoon mendesah dengan hebat saat pergerakan Jay dibelakang sana semakin cepat. Tubuhnya yang terbaring dengan kepala mendongak ke belakang karena Jay menarik surainya.

Dada bidang Jay menempel sempurna pada punggung Sunghoon yang sudah dipenuhi oleh bercak kemerahan karena ulahnya. Tangan Jay beralih membekap bibir Sunghoon dan mengecupi area leher si kesayangan.

Gaya dimana Sunghoon yang tengkurap dengan Jay yang menyetubuhinya dari atas sehingga tubuh Sunghoon tertutupi oleh tubuh besar Jay.

Jay menggoyangkan pinggulnya lalu menyentakkan penisnya semakin dalam membuat tubuh Sunghoon menggelinjang nikmat.

"Kau menyukainya hm?" Ucap Jay tepat ditelinga Sunghoon dengan suara rendahnya-mulut Sunghoon yang dibekap hanya mengeluarkan suara tertahan, tapi si pria manis mengangguk mengatakan pada Jay kalau ia sangat menyukainya.

"Bagaimana dengan ini?"

Jleb!!

"Engh!!"

Bola mata Sunghoon naik ke atas dengan tubuh yang bergetar saat ujung kepala penis Jay menekan prostatnya dengan kuat.

Jay melepaskan dekapannya sampai suara desahan Sunghoon kembali terdengar dengan begitu merdu. Sunghoon sedikit mendongak dan memutar kepalanya menatap Jay-menyerang bibir si tampan dengan tergesa-gesa. Jay yang tidak ingin Sunghoon merasa pegal pun langsung menundukan kepalanya sehingga Sunghoon tidak terlalu mendongak.

Saling melumat tanpa menghentikan pergerakan dibelakang sana-Jay terus menyodok anal Sunghoon yang sudah terdengar becek dan memerah karena mereka sudah melakukan sex dua jam lamanya.

Cpk!

Sunghoon melepaskan lumatannya, kepalanya ia sandarkan pada bantal-mengambil satu tangan Jay lalu mengulum jari-jari tangan si dominan. Tahu kekasih cantiknya sudah lelah, Jay segera mencari pelepasannya-menggerakan pinggulnya dengan cepat dengan satu tangan menahan tubuhnya agar tidak terlalu menindih Sunghoon.

Mata Jay merem melek karena merasakan rasa nikmat yang luar biasa pada penisnya atas pijatan anal Sunghoon.

"Enghh anghh!! Ahh ahh ahh-" Sunghoon terus mendesah walaupun bibirnya tengah mengulum jari telunjuk Jay.

Plok plok plok

Perpaduan antara paha Jay dan pantat Sunghoon semakin terdengar, Jay semakin cepat dalam menusuk anal Sunghoon sampai jari-jari kaki Sunghoon saling menekuk karena rasa nikmatnya.

"Aku sampai sayanghhh-"

JLEB JLEBB

"ANGHH!"

Tubuh Sunghoon bergetar hebat saat Jay menyentakkan penisnya begitu dalam memasukkan seluruh penisnya sampai tertanam sempurna dalam anal Sunghoon.

Crot!! Crott! Slurrtt~

Jay kembali menyemburkan spermanya ke dalam perut Sunghoon. Tubuhnya ambruk ke samping-nafas keduanya saling terengah-engah. Sunghoon membalikkan wajahnya menatap Jay-keduanya sama-sama tersenyum karena percintaan hebat keduanya.

Padahal mereka melakukannya di siang hari-tapi tetap saja rasa nikmatnya benar-benar sama seperti malam hari. Untung saja tidak akan ada yang mendengarnya, karena rumah Jay yang kecil juga sudah kedap suara-mungkin hanya akan terdengar sedikit dan secara samar-samar.

••

"Bagaimana keadaan cucuku Vincent?" Ucap Junho diseberang sana-kini, Vincent dan Junho tengah melakukan panggilan. Tentu pak tua itu menghubungi Vincent untuk mengetahui keadaan cucu tersayangnya.

"Tuan muda baik-baik saja master, anda tidak perlu khawatir. Saya pasti akan menjaga tuan muda dengan baik." Jawab Vincent dengan yakin membuat Junho tertawa puas diseberang sana.

Vincent, dia adalah orang kepercayaan Junho-karena sejak kecil Junho lah yang mengurus Vincent karena pria itu merupakan putra dari Taecyeon tangan kanan yang sudah menjadi sahabat dekatnya, hanya saja-Taecyeon meninggal dunia saat Vincent berusia lima belas tahun dan sejak saat itu-Junho lah yang mengurus Vincent dan menjadikannya orang paling Junho percayai setelah mendiang Taecyeon.

"Aku selalu percaya padamu. Sebentar lagi kami akan kembali-dan sebelum itu, tolong jaga Hoonieku dengan baik Vincent."

"Akan saya pastikan itu master. Tuan muda aman dalam pengawasan saya."

"Kalau begitu aku tutup teleponnya. Sampai jumpa nanti."

Tut.

Setelah mematikan sambungan telepon tersebut-Vincent yang memang sedang berada diruangan kerja kembali melanjutkan kegiatannya. Ia tidak perlu khawatir pada Sunghoon sekarang-karena ia tahu pria itu pasti menjaga Sunghoon dengan baik selama ia tidak mengawasi Sunghoon.

Vincent sudah menjaga Sunghoon sejak pria manis itu kecil-karena sejak saat itu, ia sudah ditunjuk oleh Junho untuk menjadi pengawal pribadi Sunghoon. Ia dan Sunghoon memiliki hubungan yang sangat dekat layaknya seorang sahabat dekat-hanya saja, mereka selalu menggunakan bahasa formal jika tengah bercapak dengan seseorang.

Vincent juga tahu perihal hubungan Sunghoon dengan Jay-karena tanpa Sunghoon ketahui, kalau Vincent pernah menguji Jay dengan mengajaknya berduel, Vincent hanya ingin tahu-apa Jay mampu menjaga Sunghoon atau tidak.

Apa pria tampan itu pantas atau tidak untuk Sunghoon. Kalau Sunghoon tahu soal Vincent yang pernah mengajak Jay duel-sudah dipastikan pria manis itu akan marah besar pada Vincent. Apalagi, Vincent sangat tahu seperti apa marahnya Sunghoon.

Tapi syukurnya, Jay sama sekali tidak pernah memberitahu Sunghoon akan hal itu. Mungkin Jay tahu apa maksud dari Vincent yang mengajaknya duel dan mereka saling menghajar saat itu.

Setidaknya, Vincent tahu kalau Jay mampu menjaga Sunghoon dengan baik nantinya.

••

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Vomentnya❤️🫰 part ini agak pendek ges

Run For Roses (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang