Sebelas🏵️

311 37 9
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

"Kau pulang sekarang?" Tanya salah satu teman kerja Jay yang bernama Wonsuk.

Jay yang tengah berganti pakaian melirik Wonsuk sebentar. "Iya, semua pekerjaanku sudah selesai." Jawab Jay sembari memakai baju miliknya.

Wonsuk diam sebentar—lalu kembali berkata. "Begini Jay, shift kerjaku sampai jam sebelas malam—bisakah kau menggantikanku untuk hari ini? Aku ada urusan penting, besok pagi aku akan mengganti bagian kerjamu." Ujar Wonsuk membuat Jay diam untuk beberapa saat.

"Soal itu ya—"

"Tolong bantu aku Jay. Aku benar-benar harus pulang secepatnya." Potong Wonsuk.

Wonsuk merupakan senior Jay—pria itu sudah bekerja disini lebih lama dari Jay.

"Araseo, aku akan menggantikannya." Ujar Jay membuat Wonsuk tersenyum senang—Jay pria yang baik dan sering merasa tidak enak kalau menolak orang-orang yang meminta bantuan padanya.

"Terimakasih, kalau begitu aku pulang sekarang."

"Hati-hati dijalan Wonsuk-ah."

Wonsuk pun pergi—meninggalkan Jay yang kembali memakai baju kerjanya. Ia menghela nafas lelah, padahal Jay ingin cepat pulang dan mengistirahatkan tubuhnya.

Setelah memakai baju kerjanya lagi—Jay lantas segera kembali ke tempat kerjanya.

"Jay kau tidak jadi pulang?" Tanya manager restoran saat melihat Jay kembali ke depan untuk bekerja.

"Tidak sajangnim. Aku menggantikan Wonsuk untuk hari ini." Jawab Jay.

Sung Hanbin, sang manager restoran menghela nafas pelan. "Kenapa kau mau Jay? Seharusnya kau bisa pulang sekarang. Kau bisa menolak permintaannya."

Hanbin memang sangat mengenal seperti apa Jay. Pria tampan itu memiliki hati yang baik yang tidak bisa menolak ketika ada orang yang meminta pertolongan padanya.

Tapi, Hanbin merasa sangat jengkel pada Wonsuk yang selalu memanfaatkan kebaikkan Jay—karena Hanbin tahu, permintaan tolong dari Wonsuk itu sama sekali tidak penting! Pria itu selalu ingin pulang cepat karena ingin berkencan dengan kekasihnya.

Hanbin sangat tahu itu, ingin memecat Wonsuk tapi ia sama sekali tidak bisa melakukannya—karena Wonsuk putra dari bibinya. Pria itu bisa bekerja disini karena bibinya yang dulu memohon pada Hanbin agar bisa memperkerjakan Wonsuk yang sudah lama menganggur.

Dan mau tidak mau, Hanbin menurutinya mengingat bibinya selalu bersikap baik pada Hanbin.

"Aku sama sekali tidak masalah. Takutnya, urusan Wonsuk benar-benar sangat penting." Ujar Jay yang selalu membuat Hanbin terkagum-kagum karena kebaikan pria tampan ini.

Kalau tidak ingat Jay sudah memiliki kekasih, Hanbin pasti akan menjadikan Jay yang kedua, sedikit selingkuh dari Jiwoong mungkin tidak apa.

"Terserah kau saja. Tapi jangan membiarkan orang-orang bertindak seenaknya padamu Jay, kalau kau lelah kau bisa beristirahat dulu biarkan yang lain kerja dulu."

Run For Roses (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang