Sepuluh🏵️

364 35 15
                                    

••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••

Hari ini, Jay kembali beraktifitas seperti biasanya. Tadi pagi, Sunghoon pulang ke apartemennya dijemput oleh Vincent—kekasih manisnya itu akan kembali sibuk sekarang.

Setelah memakan sarapannya, Jay segera pergi ke tempat ia bekerja. Sepanjang jalan, pikirannya tak berhenti memikirkan Sunghoon.

"BabyPark, kau sedang apa sekarang?" Gumam Jay sembari melihat jalanan kota seoul dari jendela bus.

Mereka baru berpisah dua jam, tapi Jay sudah serindu ini pada Sunghoon. Sepertinya, ia memang sudah terlalu bucin pada pria manis itu.

Setelah bus berhenti dihalte yang dekat dengan restorannya. Jay segera turun, ia hanya perlu berjalan sedikit untuk bisa sampai direstoran.

Kedua tangannya ia masukkan kedalam coat miliknya, Jay terus berjalan ke depan sampai ia harus dikejutkan saat seseorang memeluk lengannya dengan tiba-tiba.

"Hai~" Jay terkejut bukan main saat seorang wanita kini tengah berjalan disampingnya sembari memeluk lengannya.

"Maaf apa yang anda lakukan. Tolong lepaskan." Jay segera melepaskan tangan wanita itu yang melingkar pada tangannya. Walaupun mendapatkan penolakan, tapi Jay berhasil melepaskannya dan ia langsung pergi—berjalan dengan langkah lebar untuk menghindari wanita tak jelas itu.

"Hei tunggu!" Wanita itu segera menyusul Jay dan menghadang jalan si tampan.

"Anda ini siapa? Kenapa mengganggu saya?" Ucap Jay, merasa bingung dengan tingkah wanita ini.

"Mwo? Kau melupakanku? Ah, salah ku karena tidak memperkenalkan diri. Aku Choi Yunjin, wanita yang meminta nomer ponselmu kemarin direstoran." Jelas Yunjin membuat Jay terdiam untuk beberapa saat. Mencoba untuk mengingatnya.

"Ahh, saya ingat. Tapi untuk apa anda menganggu saya seperti ini?" Sejujurnya, Jay juga merasa sedikit risih akan tindakan Yunjin ini.

"Berikan nomer ponselmu. Dan bisakah kau tidak bicara formal padaku? Aku tidak memiliki maksud buruk, aku hanya ingin mengenalmu lebih dalam." Ujar Yunjin sembari menyodorkan ponsel mahalnya pada Jay.

Jay menghela nafas pelan, "Sudah saya katakan, saya tidak bisa memberikannya. Dan untuk mengenal saya lebih dalam, lebih baik anda urungkan kembali niat itu. Saya permisi." Jay langsung pergi dari sana meninggalkan Yunjin yang terdiam tidak percaya karena Jay kembali menolaknya.

Yunjin menatap punggung lebar Jay dengan senyuman tipisnya. "Kau pria yang sangat menarik. Aku pasti akan menaklukanmu tampan~" Pedenya lalu berjalan ke arah mobilnya, ia tadi langsung berhenti saat melihat Jay yang tengah berjalan sendirian.

Semasa sekolah, tidak ada satupun orang yang mau pada Jay karena mereka tahu kalau Jay orang miskin dan tidak mempunyai keluarga. Tapi sekarang, diumurnya yang sudah dewasa—banyak sekali orang yang tertarik padanya hanya dalam melihat wajah tampannya.

Run For Roses (Jayhoon)✓Where stories live. Discover now