CH. 78 Dibalik Layar_03

1K 220 40
                                    


       Zehan yang masih menyamar menjadi Vivian terus melarikan diri dari pembunuh ternama dari Lotus Hitam. Terus berlari sampai memasuki ruang bawah tanah. Ini lebih mengerikan dari yang terlihat dimana ruang bawah tanah adalah banyaknya mayat dengan struktur bagian tubuh tidak lengkap dan berbagai macam alat penyiksaan didalamnya. Jeruji besi yang terpasang seperti labirin yang akan membuat siapa saja terkurung didalamnya.

Tak hanya itu bau amis, busuk, dan pengap terus mendera indra penciuman siapa saja yang berani untuk berlama-lama di dalamnya. Zehan tersesat di ruang bawah tanah tersebut.
Sebelum memasuki ruang bawah tanah, zehan sempat melihat Higant. Walau Higant tidak menyadarinya.

Zehan benar-benar melihat Higant namun tidak berteriak untuk meminta tolong karena Zehan sedang dalam misi rahasia yang tidak ingin di ketahui oleh orang lain.

4 kematian secara beruntun yang telah di alami Zehan membuatnya kembali ke titik awal respawn dimana tempat itu adalah perempat lorong saat bertemu Higant.

    Dengan nafas terengah dan darah segar yang keluar dari mulutnya, zehan terus berlari melarikan diri berharap kali ini ia tidak akan mati. Karena seperti sebelumnya Zehan terdesak dan akan berlari masuk ke dalam ruang bawah tanah sebelum akhirnya tewas terbunuh oleh assassin ternama dari lotus Hitam.

    Saat melihat Higant untuk ke-5 kalinya, Zehan berteriak nyaring meminta tolong pada Higant.

    "SIAPAPUNNN..... TOLONG SELAMATKAN AKU..!!! "

setelah berteriak seperti itu Zehan tetap berlari sekuat tenaga karena assassin itu terus mengejar untuk mengincar nyawanya.

Sial, di empat kematian sebelumnya, aku tidak dapat bertahan sebelum 15 menit. Sedangkan Blizz dapat membuat ruang dimensi di 15 menit setelah aku berlari.

Perbedaan yang ku buat di pengulangan ke-5 adalah meminta bantuan Higant. Aku tidak punya pilihan.
Aku selalu tewas sebelum berhasil masuk kedalam ruang dimensi itu. Ku harap aku memiliki seseorang yang bisa mengulur waktu.

Jika aku berhasil memasuki ruang dimensi buatan Blizz aku dapat menggunakan kekuatan milikku.
Aku harus tetap berlari.

Ku mohon, kau mendengar teriakan ku kan Higant?
Jika kau punya hati sebagai manusia tolong selamatkan aku!
Sebagai gantinya aku akan memberimu roti awan milikku.

   Zehan terus berharap, sampailah di titik dimana Zehan akan tewas untuk ke-5 kalinya. Rasa sakit akibat pinalti dari hukuman kematian tewas beruntun ke-4 kali membuat zehan semakin sulit untuk terus berlari.

   Zehan jatuh tersungkur di lantai penjara yang seperti labirin itu.

   "Sudah bermain kejar-kejarannya nona cantik? " Ucap pembunuh itu.

   Zehan terbatuk beberapa kali karena kehabisan nafas. Dengan sigap zehan berusaha untuk bangkit dan berlari lagi. Namun pedang itu lebih dulu siap untuk menyambut kematian ke-5 miliknya.
Saat pedang itu terangkat, Zehan merasa untuk pertama kalinya jika kematian membuat dirinya takut. Bahkan tangannya gemetaran hanya untuk menutup matanya dari takdir kematian yang menjemputnya.

    Trannggg...!

Zehan terbelalak.

Pembunuh itu berbalik menahan pedang yang berusaha menebas belakang tubuhnya. Higant dengan jubah bertudung hitam itu terbuka lebar seperti sayap yang membentang menebas dengan pedang miliknya. Aura pedang emas bercampur cahaya menyilaukan bertabrakan dengan cahaya merah gelap yang terpancar dari pedang pembunuh Lotus Hitam.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [𝙀𝙉𝘿]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang