Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [𝙀𝙉𝘿]

Chapter 100

      Butiran salju putih turun begitu cantik sebagai salju yang turun pertama kali. Awal momen indah itu seperti cahaya yang mengalahkan kegelapan karena Cecilia berhasil menghalau semua monster yang mencoba untuk keluar gate dan menghancurkan Kekaisaran.

     Ada yang senang, ada juga yang menangis. Seperti Putra Mahkota Luke yang pedih karena kehilangan Cecilia, ia memerintahkan untuk membakar habis jasad Dari Azrey yang teridentifikasi sebagai satu-satunya orang terkena kekuatan murni dari saintes Cecilia.

    Duke Ledregard dan Seymour yang datang ke tempat kejadian tidak dapat menemukan sosok Zehan Athea dan hanya meninggalkan sisa pertarungan dan jejak darah begitu banyak. Ledregard tahu jika Zehan terluka namun ia tidak dapat berbicara banyak karena kerahasian untuk melindunginya dari amarah putra mahkota Luke. Sebagai ganti akan keputusan itu semua. Azrey di anggap sebagai penyihir hitam yang jasadnya layak untuk di bakar dan di saksikan oleh seluruh rakyat Kekaisaran.

    Banyak sekali hujatan kebencian untuk Azrey. Bahkan tidak peduli jika ia berasal dari wilayah utara, statusnya sebagai bangsawan terbuang membuatnya tidak berarti apapun.

    Setelah semuanya mereda, Kekaisaran menjadi stabil kembali. Ledregard kehilangan Zehan Athea dan terus mencarinya hingga musim dingin berlalu. Memasuki musim semi bahkan sampai kembali ke musim dingin, ledregard mencari Zehan selama lebih dari 1 tahun namun tidak berhasil menemukan nya. Dengan status terburuknya adalah Zehan Athea telah tewas.

    Carsson yang selalu tersenyum, kini hanya memasang wajah serius dan dingin. Rumor yang beredar jika pencarian besar-besaran dari Ledregard adalah mencari kekasihnya Silvia yang hilang. Silvia di duga menjadi korban saat monster mengamuk pada peristiwa satu tahun yang lalu.

    Ini adalah berita bagus untuk para lady, namun berita yang cukup menyedihkan dimana Ledregard kehilangan senyum dan candanya saat di depan orang lain. Bahkan candaan yang biasa mereka lihat antara interaksi Ledregard dan Athea tidak lagi terlihat.

    Carsson lebih sering menyendiri walau matanya masih terfokus pada Clevin Athea. Kabar Zehan Athea yang tidak pernah terlihat mengatakan jika ia sakit keras dan dalam keadaan mengerikan. Rumor lebih gila menyebutkan ia sebagai kutukan sehingga Athea tidak pernah memperlihatkan Zehan Athea.

    Clevin dan Ashley telah bertunangan hampir setahun berlalu dan memutuskan untuk menikah di tahun berikutnya. Ledregard hanya bisa mengiyakan tanpa berkomentar. Ia tahu tentang kutukan jantung Clev yang tidak bisa berbuat banyak untuk menyingkirkan Ashley. Bagi Carsson kehilangan Zehan sudah cukup baginya. Dan Clev adalah satu-satunya yang ia miliki setelahnya.

.
.
.
.
.
    Politik di Kekaisaran semakin tidak stabil dengan putra mahkota yang terdengar sering jatuh sakit. Mereka bahkan merumorkan alasan Luke meminang Cecilia agar bisa bertahan lebih lama. Sekarang Cecilia telah tiada dan peformanya menurun di mata bangsawan lainnya.

   Pangeran ke-2 Ludwig mendapat dukungan lebih kini, dengan bergabungnya Duke Austin Seymour setelah Ludwig mengajukan sesuatu rahasia agar Duke Seymour mendukungnya secara buta. Dan kesepakatan itu membuat Ledregard penasaran dan terlihat seolah menarik dukungan dari Putra Mahkota ke pangeran ke-2 Kekaisaran.

   Akademi Kekaisaran telah berlangsung 3 tahun, itu artinya baik Adelio, Leonox, Edmund, dan Crystin akan segera lulus.
Ke empat orang ini sangat mencolok perhatian. Sedangkan Higant dinyatakan tewas saat melakukan sebuah misi rahasia. Tubuhnya yang tak pernah kembali menjadi pukulan berat bagi keluarga Ellagunt. Sudah banyak yang mereka lakukan untuk menemukan Higant namun sama hal nya dengan Ledregard semuanya nihil.

   Kesedihan begitu mendalam untuk mereka dan kini hanya raut sedih yang terpancar.

Musim dingin telah datang dan Ledregard duduk di ruang kerjanya, melihat ke arah luar jendela dimana terdapat pohon yang sering di gunakan oleh Zehan Athea untuk berkumpul bersama teman-teman nya. Terkadang ini membuat Ledregard tersenyum tanpa sadar dan kembali datar setelahnya. Sorot mata tajam itu penuh dengan penyesalan.