CHAPTER 23

28 9 2
                                    

HAPPY READING...
ᯓᡣ𐭩

setelah mereka selesai mata pelajaran, bryan dan zaraa pulang bersama, awal nya tadi mereka ingin langsung pulang, tapi zaraa merasa lapar karna itu mereka berbalik menuju ke restoran favorit zaraa, dan kebetulan restoran itu berada tidak jauh dari perpustakaan.

di perjalanan. mobil mereka terpaksa berhenti di lampu merah karna macet.

"itu di depan kenapa sihh, kok rame banget" ucap zaraa saat melihat dari luar jendela.

"gak tau, kayak nya ada kecelakaan deh" balas bryan.

zaraa memungut mungutkan kepala nya. "mungkin, kasian deh" ucap nya.

"itu ada apa sih bu"

"ada kecelakaan, masih anak sekolah, itu lohh mbk masa gak tau yang kecelakaan itu salah satu cucu keluarga pradipta, nama nya siapa sih... lupa." zaraa langsung menoleh ke arah ibu ibu penjual teh poci tadi.

ia melihat ke depan sekilas lalu keluar dari mobil dan berlari kedepan. "babe kamu mau kemana?" tanya bryan bingung, ia pun ikut keluar dan menyusul zaraa.

"permisi" ucap nya agar ia diberi jalan untuk kedepan melihat siapa itu.

matanya membulat sempurna saat melihat sepupunya yang tergeletak disana dengan darah yang terus mengalir tanpa henti.

"GABRIELLE" seru nya.

zaraa memposisikan kepala Gabrielle agar berada di pangkuan nya. "ell, ell... lo gapapa kan"

"ka-kak... sa-sakitt.." rintih Gabrielle.

"KENAPA KALIAN DIAM AJA SIHH" teriak nya, pasalnya bukan nya menolong orang orang disana malah sibuk memfoto dan merekam nya.

"raa, mending kita bawa ke mobil, kelamaan kalo nunggu ambulans" ucap bryan, zaraa mengangguk setuju.

"siapa pun tolong bantu saya buat bawa ke mobil" pinta nya, 4 orang membantu menggotong tubuh Gabrielle menuju ke mobil

bryan segera melajukan mobil nya menuju ke rumah sakit terdekat.

"kak.... ke-kepala gua sa-sakit.." rintih Gabrielle lagi, baginya sekarang kepalanya sangat sakit dan berat.

"gw mohon bertahan sebentar, sebentar lagi kita sampek." ucap zaraa sambil berusaha menghentikan pendarahan yang terus keluar dari pelipis dan hidung Gabrielle.

"k-kakk" lirih nya kembali sebelum seluruh pandangannya menghitam.

"ell, gw mohon bangun ell, Gabrielle."

-ˋˏ✄┈┈┈┈

RUMAH SAKIT MAHARDIKA.

"SUS TOLONG SUSS" beberapa suster datang sambil mendorong brankar.

Gabrielle segera dilarikan ke UGD agar segera di tangani.

"raa, duduk dulu" bryan menuntun zaraa agar duduk di kursi tunggu.

"kamu udah kabarin orang rumah" tanya bryan, zaraa menggelengkan kepalanya.

zaraa takut nanti bagaimana kalo tiba tiba nenek nya drop karna mendengar kabar Gabrielle kecelakaan, apalagi jika ia mengabari orang tua Gabrielle, Slavina sedang hamil sekarang bagaimana kalo kandungan nya kenapa napa.

SENS DE LA MAISONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang