Happy Reading
Xiao Zhan tahu bahwa keinginannya untuk membantu Wang Yibo mengenal cinta yang sebenernya tidak dapat berjalan dengan mulus.
Wang Yibo sendiri adalah seseorang workaholic dan kebiasaan seperti itu sangat sulit diubah, walaupun dapat diubah, sebagai seorang pemimpin perusahaan akan banyak pekerja yang menantinya.
Xiao Zhan hanya bisa melihat Wang Yibo secara langsung di pagi dan sore hari, itupun saat waktu makan. Sedangkan, untuk duduk bersama di ruang tengah adalah sesuatu yang tidak sering terjadi. Saat hamil dia akan mudah lelah dan mengantuk.
Apalagi, dalam dua minggu terakhir Wang Yibo memiliki banyak pekerjaan di luar kota dan harus pergi selama berhari-hari. Jadi, semakin sulit baginya untuk menemukan waktu berkumpul bersama.
Jika ditanya, mengapa dia sangat menginginkan waktu berkumpul bersama.
Jawabannya karena dia berpikir bahwa menumbuhkan perasaan seperti cinta hal yang sangat dibutuhkan adalah waktu. Jika mereka tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi, akan sulit menumbuhkan perasaan yang kuat.
Sebenarnya dalam file kiat-kiat yang dia berikan pada pihak lain, banyak cara untuk jatuh cinta, tetapi hampir setengahnya adalah kontak fisik.
Mengingat pelukan yang diberikan Wang Yibo terakhir kali, Xiao Zhan menyimpulkan bahwa kontak fisik sangat berbahaya. Itu bisa melemahkan hatinya dalam sekejap tanpa perlawanan. Dia ingin melihat seperti apa itu cinta murni tanpa ada hubungannya dengan kontak fisik yang biasa dilakukan oleh alpha dan omega.
Selama ini ketika mereka bertemu, mereka kebanyakan hanya mengobrol sesuatu yang dangkal dan itu tidak menghabiskan banyak waktu. Jika dihitung, dia lebih sering berkomunikasi dengan Wang Yibo melalui ponsel. Rasanya berbeda jika berkomunikasi secara langsung.
Mereka terbilang memiliki kesenjangan generasi. Wang Yibo tidak memiliki hobi bergosip atau hal-hal yang berbau anak muda. Xiao Zhan merasa bahwa Wang Yibo sangat amat kuno. Dia tidak memiliki apapun yang dia suka secara spesifik.
Yang sering pihak lain baca adalah buku-buku ekonomi dan berita keuangan. Inilah yang membuat topik pembicaraan mereka sangat sulit.Xiao Zhan sakit kepala, tidak memiliki ide apapun dalam kepalanya.
Mengapa semuanya tidak berjalan dengan benar?!
Dia tidak bisa membiarkan hubungan mereka dalam keadaan diam tanpa perkembangan yang spesifik. Wang Yibo memang tidak dingin seperti dulu, dia perhatian dan sangat memikirkan keadaannya di setiap kesempatan. Tetapi menurutnya itu masih jauh dari perasaan jatuh cinta.
Xiao Zhan turun dari lantai dua menuju kamar Wang Yibo yang tertutup rapat. Dia dengan pelan mengetuk pintu seraya memanggil pihak lain, "Tuan Wang!"
Tidak sampai setelah menit, pintu terbuka. Tampak sosok tinggi alpha yang menggunakan piyama satin berwarna navy. Wang Yibo adalah alpha, mungkin karena jarang berpergian ke luar ruangan kulitnya putih dan sedikit pucat. Tetapi hal itu tidak membuat pihak lain kehilangan maskulinitas nya. Itu hanya menambah efek dingin dan tidak tersentuh.
"Ada apa? Ini waktunya untuk tidur." tanya Wang Yibo, salah satu alisnya terangkat sedikit. Menanyakan mengapa Xiao Zhan masih berkeliaran di tengah malam.
Wajah Xiao Zhan entah mengapa terasa panas karena tidak sengaja memperhatikan wajah Wang Yibo. Sepertinya dia terlalu bersemangat untuk mengetuk pintu pihak lain di tengah malam. Tidak ingin terlihat 'buruk', Xiao Zhan menjawab, " aku hanya tidak bisa tidur."
Jari telunjuknya menggaruk pipinya dengan lembut. Mencoba menghilangkan rasa gugup.
Wang Yibo baru saja akan tidur ketika seseorang mengetuk pintunya. Melihat Xiao Zhan yang masih tampak bersemangat di tengah malam, Wang Yibo tidak bisa tidak penasaran, "apa kamu makan atau minum sesuatu yang membuat kamu bersemangat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Happy Wedding [Yizhan]
FanfictionMereka menikah. Namun, Xiao Zhan tahu, hidupnya tidak akan lebih mulus dari sebelumnya. Ketika pihak lain hanya menatapnya acuh, menganggapnya tidak lebih dari kesialan yang menyebabkan pihak lain harus melepas cinta sejatinya. "Aku hamil." "Bukanka...