10

275 42 8
                                    



✽✽✽

Akibat kecelakaan kemarin,gadis itu agak trauma untuk berkendara sendiri, Biilaicca yang takut mengendarai mobil sendiri pun lebih memilih naik taxi. Dan meninggal' kan Vila Langit tanpa memperdulikan bagaimana reaksi Theodore.

Rumah Jeevans berada di pinggiran kota dan menempuh sekitar dua jam untuk sampai kesana.

Saat sampai Biilaicca dapat melihat di pekarangan rumah terlihat punggung kecil seorang wanita yang sedang bersibuk menyirami bunga. Melihat itu Biilaicca merasakan hidungnya jadi masam, bendungan pun terus mengalir.

Dulu ia tidak melihat Maminya meninggal dan tak tahu menahu soal penyakitnya.

Melihatnya begitu sehat membuat rasa senang dan syukur Biilaicca dapat melihat kembali wanita dengan sosok yang masih terlihat muda itu.

"Mami.." ucap Biilaicca dengan suaranya yang tercekat.

"Bibi, kenapa kamu menangis sayang?" ucap suara lembut yang begitu menghangatkan hati Biilaicca. Wanita itu langsung melempar selang air dan melangkah mendekati Biilaicca.

Tubuh Biilaicca langsung di peluk, saat ini gadis itu tidak bisa berucap apapun, hatinya di penuhi rasa penyesalan dan kerinduan yang sangat mendalam.

"Bibi, ada apa denganmu? Apa Theo membuatmu sedih?" tanya Mami dengan penuh perhatian, khawatir.

Biilaicca menggeleng, "Nggak, Bibi hanya hanya rindu Mami, " ucap Biilaicca jujur.

"Dasar kamu ini!" ucap Mami yang memukul pelan pundak Biilaicca yang masih di peluknya.

"Kalau rindu pulang saja kesini, kamu sudah menangis seperti ini.. Apa benar-benar bukan karena Theo?" tanya Mami selidik.

"Theodore bukan satu-satunya orang yang aku sayangi! " ucap Biilaicca sedikit kesal.

Mami mengerutkan alis, saat mendengar Biilaicca yang berani menyebutkan Theodore dengan nama lengkapnya, bahkan tidak menambahkan kata kakak di depannya. Namun Tanya tidak terlalu memikirkan karena mungkin putrinya ini sedang merajuk kepada Theodore.

"Baiklah, kalau Bibi lagi rindu sama Mami.. Bagaimana kalau temani Mami hari ini,"

"Tentu saja!" ucap semangat Biilaicca yang merangkul lengan Maminya.

Sepanjang hari Biilaicca menghabiskan waktu bersama dengan Maminya dari menanam bunga, sayuran, memasak dan makan bersama.

Melihat putrinya yang ceria Tanya tetap masih dapat melihat dan tau ada yang tidak beres dengan Biilaicca.

Saat ini Mami dan anak itu duduk sambil menikmati tayangan televisi. Acara hiburan, opera komedi.

"Bibi, beritahu Mami apa yang terjadi dengan Theo?"

Biilaicca menatap wajah Maminya. Menghela napas takut mendapatkan Maminya akan kecewa.

"Mami.. Apa Mami akan mendukung Bibi bercerai dengan Theodore."

"Cerai?"

Biilaicca menganggukkan kepalanya, seraya mengenggam tangan Tanya dengan lembut.

𝐍𝐞𝐱𝐭 𝐋𝐢𝐟𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang