20

258 43 8
                                    

✻✻✻

Saat Biilaicca sampai di tempat makan yang dimaksud mereka sudah pergi, karena tidak tau kemana Theodore pergi bersama Cherry dan Biilaicca tidak mau bertemu lagi dengan Yuna, gadis itu lebih memilih untuk kembali ke Vila menunggu Theodore pulang.

.

Benar saja beberapa menit menunggu Theodore, Biilaicca mendengar suara deru mobil pria tersebut dengan cepat ingin beranjak namun terhenti kala mengingat, sikap Theodore akan seperti apa. Jadi ia mengambil langkah duduk saja di sofa sambil menyibukkan dirinya dengan laptop.

Saat menengok, terlihat jelas wajah suram dan gelap Theodore. Biilaicca memilih mengabaikan dan segera berucap.

"Aku tau kamu akan berucap seperti apa, maka dari itu ayo kita bicarakan dulu dan akan aku jelaskan."

Theodore hanya diam, namun mengikuti Biilaicca yang duduk kembali disofa, Biilaicca lalu menyerahkan dokumen perjanjian cerai.

"Aku sudah menandatangani, tinggal kamu. Aku juga menambahkan untuk kamu memberikan aku 200M, setelah ku pikirkan mungkin lebih baik begitu, kamu saja kejam padaku," ucap Biilaicca sambil tersenyum bersahabat.

Mendengar penjelasan Biilaicca, Theodore menaikan kakinya di atas meja, menatap Biilaicca.

"Apa kamu ingin lebih banyak uang?" ucap Theodore dengan perasaan yang campur aduk.

Biilaicca menatap Theodore dengan sedikit membulat.

Wajah Theodore terlihat lebih tenang. "Kalau begitu terus jadilah Nyonya Biilaicca. Bagaimana pun kita adalah suami dan istri, uangku uangmu juga." ucap Theodore dengan santai.

"Nggak!" tolak Biilaicca. Dengan cepat merubah kembali katanya.

"Aku tetap mau bercerai, kalau gitu nggak ada uang deh, aku tidak akan menerima sepeserpun." ucap Biilaicca.

Mendengar itu wajah Theodore seketika menjadi suram. "Kamu memberiku surat, apa ini penjelasan yang kamu maksud?" tanya Theodore.

"Benar. Bukankah kamu membela Cherry atas apa yang terjadi hari ini? Jadi aku akan menyerahkan statusku sebagai istrimu untuk Cherry, agar bisa menggunakannya secara terang-terangan."

Theodore. "...."

"Tanda tangan saja, masing-masing dari kita akan punya salinannya. Saat waktunya tiba, kita urus perceraian. Jangan khawatir aku tidak akan menganggumu. Kamu bahkan boleh nggak pulang,"

Sarannya yang begitu perhatian membuat Theodore sangat tidak suka. Pria itu seketika semakin berwajah dingin dan semakin suram, berdiri dari duduknya membuat Biilaicca seketika ikut berdiri dan melangkah mundur.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" ucap Biilaicca.

Melihat ekspresi Biilaicca yang cepat dan penuh kewaspadaan membuat Theodore mencibir.
"Tingkahmu yang seperti ini, bahkan membuat ku lebih tertarik padamu."

"Tuan muda Theodore, aku benar-benar tidak akan membawa uang sepeserpun. Serius!" ucap Biilaicca yang menahan pergerakan Theodore yang akan pergi, melihat tinggi Theodore saja sudah membuat Biilaicca begitu kecil.

𝐍𝐞𝐱𝐭 𝐋𝐢𝐟𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang