26

244 35 4
                                    

✻✻✻

Di perushaan Kavindra tepatnya di ruangan CEO.

Tampak Theodore memijat pelipisnya, Pak Johan begitu marah dengan tindakannya yang terlalu gegabah dan pergi meninggalkan Pak Johan di ruang pertemuan, padahal berkerjasama dengan Pak Johan juga cukup memakan waktu lama untuk berhasil memenangkan. Namun keberuntungannya lenyap begitu ia melewatkan peluang kemenangannya.

Cherry masuk dengan terburu-buru begitu selesai mengetuk pintu dua kali.

"Theo.."

"Tetap di tempatmu." peringat Theodore yang masih memejamkan matanya.

Cherry tak bisa bergerak, memilih cara aman dan duduk di sofa, kemudian mulai bersuara.
"Investasi Mowajju memenangkan proyek Mentari," ucap Cherry.

Theodore hanya tak berucap apapun menanggapi perkataan Cherry. Ia juga tau dan konsekuensi apapun yang di dapatkan dalam kegagalan kali ini.

"Menurut ku, ini seperti sudah di rencanakan oleh seseorang."

"Kemarin ada seseorang yang melihat orang dari Yance selalu berada di dekat Pak Johan. Namun beberapa saat kemudian Biilaicca di permalukan di bar Yance."

"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya malas Theodore.

"Aku nggak bermaksud apa-apa, aku hanya merasakan ini sedikit aneh. Mungkinkah Yance menunggu Biilaicca? Mungkinkah mereka berdua berkonflik hingga Yance berubuat seperti ini?" ucap Cherry.

"Jangan marah dulu!, aku belum selesai.." potong cepat Cherry begitu melihat Theodore sedikit merubah raut wajahnya.

"Apa rencana yang Kenzo berikan waktu itu adalah rencana dari Biilaicca?"

Theodore tidak menyangkalnya.

"Pertama-tama aku begitu mengapresiasi bakat Biilaicca dan mendukung penuh atas hal ini.."

Theodore masih menunggu Cherry berucap.

"Saat kami setuju untuk menggunakan rencana ini, kamu bilang kalau Biilaicca tidak mau bekerja di perushaan investasi Itees, dan nggak akan menindaklanjuti pekerjaan terkait. Aku merasa aneh, sudah susah payah mengerjakan rencana ini tapi nggak mau bekerja disini?"

Theodore mengerutkan alisnya.

"Theodore sebenarnya kamu juga sudah memikirkannya, bukankah rencana Biilaicca untuk investasi Mowajju?"

Theodore semakin mengerutkan alisnya. "Kamu ingin bilang kalau Biilaicca bekerja untuk Yance?"

"Aku nggak membuat kesimpulan apapun, aku hanya menganalisis fakta. Hanya dengan cara inilah semuanya bisa di jelaskan."

Theodore sedikit menipis bibirnya mendengar itu, memikirkan apa yang di tanyakan Yance kepada Biilaicca waktu kecelakaan mobil terjadi. Juga di lantai dua bar walaupun mereka berada di sisi yang sama, wajah Biilaicca tampak tenang tidak ada rasa ketakutan hanya ada amarah dan kekecewaan saat menatap Yance.

"Theo, aku bukan maksud buat kamu marah, tapi liat ini.."

Cherry memperlihatkan gambar Biilaicca yang menguji bangsal Yance beberapa waktu yang lalu.

𝐍𝐞𝐱𝐭 𝐋𝐢𝐟𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang