31

227 32 12
                                    

✻✻✻

Di kantor CEO Kavindra pintu terbuka secara terburu, Theodore tidak terusik dan tetap pada bacaannya dalam dokumen.

"Kenapa kamu setuju?" ucapnya dengan cepat, Theodore memberikan tanda tangannya di beberapa dokumen, tak menanggapi pertanyaan dari Samuel yang masuk dengan terburu itu.

"Umpatan apalagi yang kakak ipar katakan padamu sampai kamu setuju!" lanjut Samuel.

"Kenapa kamu begitu perduli?" tanya Theodore.

Samuel tertegun, ia juga bingung mau menjelaskan bagaimana. "Aku melihat sekarang Kak Theo lebih banyak berubah, kamu lebih sering pulang ke Vila memperhatikan kakak ipar seperti mendamba-"

"Sok tau sekali kamu." ucap Theodore mendongak.

Samuel menatap Theodore, sikapnya memang tegas namun pandangannya benar-benar tidak bisa berbohong, Samuel tau jelas perbedaan itu mengingat ia dari kecil bersama Theodore mengikutinya seperti anak yang patuh pada induknya.

"Dia bilang, menyerah pada cinta dan ingin menjadi orang yang mandiri serta bebas. Aku tidak bisa memaksanya untuk mempertahankan perasaannya padaku, aku juga tidak bisa menghentikannya mengejar kebebasannya."

Samuel yang mendengarkan perkataan Theodore berdiam beberapa saat, ia tak bisa berkata apapun setelah mendengar perkataan jelas Theodore.

"Kak Theo, kakak ipar pasti sedang memikirkan hal lain. Kalau tidak kenapa tiba-tiba tersadar padahal dulu dia begitu mencintaimu?"

"Mungkin saat melompat dari balkon dan kepalanya terbentur seperti telah mengalami hidup dan mati, jadi dia merasa semuanya tidak penting." ucap Samuel dengan tebakannya.

"Sam, sebenarnya aku bermimpi.." ucap Theodore.

"Mimpi? Mimpi apa?" tanya penasaran Samuel.

"Aku melihat-"

TOK TOK TOK..

Keduanya terdiam begitu melihat kehadiran Cherry.
"Maaf Theo, Sam. Aku datang untuk menyerahkan dokumen. Kalian sedang membicarakan hal apa?" tanya Cherry yang langsung duduk di seberang kursi Theodore, sementara Samuel masih berdiri tegap di sisi Theodore.

"Kenapa tidak memberikan pada Kenzo?" ucap Theodore tanpa menatap Cherry.

"Em.. Maaf aku melihat Kenzo sedang sibuk di ruangannya, jadi aku tidak tega menganggunya." balas Cherry.

"Letakkan dan keluarlah." ucap Theodore.

Cherry menatap Theodore dengan kelembutan, Samuel memperhatikan keduanya dalam diam. Di bandingkan Biilaicca gadis yang ada di depan Theodore memang belum mencapai level Biilaicca terlepas dengan sifat buruk Biilaicca point yang ada di diri Cherry adalah sikap lemah lembutnya juga kesan orang akan sikap polosnya.

Samuel dulu mengira Theodore menyukai Cherry namun setelah kejadian Biilaicca yang melompat dari balkon Theodore berubah walaupun tidak berubah banyak, tapi hal kecil itu Samuel tau jelas mengingat semua kehidupan Theodore hampir semuanya ia tau, karena Samuel begitu suka pada Theodore, mereka hidup bersama dari kecil dan Samuel begitu menginginkan sosok kakak dalam hidupnya ia anak tunggal, berbeda dengan Theodore memiliki adik tapi seperti anak tunggal.

𝐍𝐞𝐱𝐭 𝐋𝐢𝐟𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang