Happy Reading
.
Maaf kalau kalian bingung gw juga bingung
.
Typo tandain
.Keesokan harinya rapat dimulai untuk seluruh siswa siswi Wijayakusuma dan Rajawali yang datang hari ini. Rapat untuk membicarakan tema dan meminta data yang mengikuti lomba.
Rapat kali ini dipimpin oleh OSIS kembali di Aula besar atau bisa dibilang GOR samping gedung sekolah. Aula besar ini memisah dari gedung sekolah. Gedung yang sangat besar dengan lahan depan yang lebar dimana tempat biasanya di buat untuk dijadikan parkiran mobil para siswa siswi Wijayakusuma.
Siswa siswi Wijayakusuma dan Rajawali duduk di kursi lipat yang telah di sediakan per kelas dari kelas 10, 11, dan 12 serta anak Rajawali yang hadir saat ini lumayan banyak juga.
Didepan tempat dimana para siswa siswi duduk terdapat panggung yang sama lebarnya. Meja dan kursi disediakan untuk para OSIS duduk didepan mereka.
"Duduk sesuai kelasnya masing-masing!" Teriak Agam sie Tata tertib yang akan menertibkan para siswa siswi.
"Cek-cek!" Raya mengecek mic yang akan digunakan dan ditaruh kembali ke meja.
Ramai dan padat. Tetapi Aula milik SMA Wijayakusuma ini walau banyak siswa siswi yang saat ini berada disini masih tetap terlihat lenggang.
"Semua udah masuk, Yan." Ujar Agam melapor setelah menutup pintu Aula.
Vian yang masih mengutak-atik laptop yang sudah tersambung lcd pun berdiri dan mengangguk.
"Ray, mulai." Ujar Vian mengangkat dagunya menyuruh Raya.
Raya menunjuk dirinya, "Gw?" Tanyanya memastikan.
"Hmm." Angguk Vian.
Raya menghela nafas lalu mengambil mic dimeja berdiri di tengah-tengah mereka.
"Selamat pagi semuanya!"
"PAGIIIIIIII!"
"Maaf mengangguk waktu kelas kalian semua pagi-pagi untuk mengikuti rapat ini." Ujar Raya.
"GAK KAK! KITA YANG MAKASIH SOALNYA INI JAMNYA BU JESY!" Teriak anak kelas 11 berterimakasih kepada Raya.
Raya tersenyum tipis, "Okey, deh. Btw makasih untuk kalian semua sudah berkenan untuk datang dan makasih untuk anak Rajawali juga sudah mau datang serta mengikuti rapat kali ini."
"Rapat ini dibuat untuk membahas kelanjutan pertunjukan teater kita."
"Karena kita udah berdiskusi di grup dan beberapa judul teater yang kita terima ada 3, benar?"
"BENARRRR!"
"Yang pertama ada Aladdin, kedua Rahwana, dan yang ketiga Sleeping Beauty. Setelah melalui polling voting yang menang adalah Beauty and The Beast."
"HOREEEEEE!" Teriak mereka senang.
"Semua setuju dengan kita menampilkan teater Sleeping Beauty?" Tanya Raya memastikan.
"SETUJU KAK!"
"Okey." Raya mengangguk. Menatap Vian meminta tolong ingin membicarakan apa lagi, Raya bingung.
Akhirnya Vian mengambil alih mic. Raya pun langsung kembali duduk ke belakang.
"Osis udah nyiapin ini," Vian menunjukkan wadah dimana didalamnya terdapat lipatan kertas kecil-kecil. "Ini isinya semua peran penting."
"Kita bagi 5 hal, yang pertama kita butuhkan 11 peran penting, yang kedua Rakyat ada 8 perempuan dan 8 laki-laki, Prajurit ada 12 lelaki, dan Penari burung yang akan menjadi pendamping Maleficent ada 8 orang." Jelas Vian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Teen FictionApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...