Masakan Melissa

774 113 27
                                    

Sesampainya di rumah Fredrinn dan Yin meletakkan tas belanja besar yang mereka bawa dari pasar.

"Tuan, apa yang akan tuan masak?" tanya Julian.

"Daging sapi panggang dengan bumbu barbeque! Ditambah mashed potato dan kentang goreng!"

Mendengar itu Melissa langsung menyantet Yin di bagian perutnya.

"Kau ingin membuat Xavier sembuh atau ingin membuatnya sekarat?" cetus Melissa sambil berkacak pinggang.

Yin hanya tertawa lalu mulai membantu Fredrinn dan Julian mencuci daging ikan segar dan daging. "Aku tidak bermaksud melakukannya tapi aku akan senang hati jika kalian membuat barbeque." jawab Yin sambil menaruh ikan amis ke dalam baskom.

Melissa mengisi air ke dalam panci besar lalu menyuruh Yin mengangkatnya dan meletakkannya di atas kompor. Setelah Yin menaruh panci besar itu ke atas kompor Melissa pun menyalakan apinya dan menunggu air mendidih untuk mengempukkan daging.

Melissa yang masih fokus mencuci sayur dan buah-buahan di wastafel pun bertanya karena terpikirkan sesuatu. "Diantara daging ini.... Kalian tidak membeli daging monster kan?"

Yin dan Fredrinn yang sudah cekikikan, merencanakan akan dibuat apa ekor monster besar yang sedang mereka cuci pun terdiam lalu menyembunyikannya di belakang mereka. "...tidak." jawab mereka pelan.

Julian melirik Melissa lalu menatap Fredrinn dan Yin dengan ekspresi iba yang ditujukan untuk Melissa. Julian tidak pilih-pilih makanan. Selama rasanya enak, Julian akan memakannya.

"Apakah Xavier suka jeroan?" tanya Fredrinn.

Yin dan Julian nampak berpikir untuk waktu yang lama lalu bertatapan satu sama lain dan pada saat yang bersamaan mereka mengedikkan bahu.

"Entahlah, kami jarang melihat Xavier memilih-milih makanan. Sepertinya dia akan tetap memakannya." jawab Yin.

Fredrinn tersenyum lalu berdiri untuk memotong dadu daging sapi. "Baiklah, sudah ku putuskan untuk membuatkannya sup."

"Tidak pakai ekor ini?"

"...tentu tidak."

Yin bersorak sedangkan Melissa mulai menaruh curiga. "Ekor apa?" tanya nya.

"Ah... Itu... Kau tau sup buntut yang biasanya dari ekor sapi? Hahaha... Nah... Itu maksudnya."

Melissa menatap Yin dengan penuh rasa kecurigaan lalu beralih menatap Julian. Julian pura-pura tidak menyadari tatapan intens dari Melissa dan terus melanjutkan aktivitas nya mencuci dan membersihkan jeroan ikan. Tidak menemukan apapun yang bisa menguatkan bukti bahwa perasaannya mengatakan ada sesuatu yang salah, Melissa pun hanya menghela napas lalu lanjut memotong sayuran.

Ketika Yin ingin membantu Julian membersihkan jeroan ikan dengan pisau, kecelakaan kecil pun terjadi. Telapak tangan sampai jari Yin tersayat karena Yin menekan pisaunya terlalu kuat. Julian buru-buru membasuh tangan Yin lalu membawa Yin ke ruang kesehatan di kastil Fredrinn ini.

Melissa hanya menghela napas, "Dasar laki-laki. Kapan aku tidak melihat nya ceroboh?"

Fredrinn terkekeh saat melihat Julian menyeret Yin. "Biarkan saja mereka belajar. Itu akan menjadi salah satu pengalaman baru untuk nya."

Melissa menghela napas lalu memasukkan sayur yang telah ia potong ke panci kecil yang lain.

"Bagaimana? Sudah mendidih?" tanya Fredrinn.

Melissa mengangguk lalu mengambil bumbu dan rempah-rempah lain untuk diserahkan kepada Fredrinn.

"Kamu bisa memasak?" tanya Fredrinn lagi sambil mengecek apakah sayurnya sudah lembek apa belum.

Melissa nyengir sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Uhm... Tidak terlalu. Aku jarang memasak sebelumnya."

Fredrinn hanya tersenyum mendengarnya lalu ia berinisiatif untuk mengajari Melissa. "Aku bukanlah koki atau semacamnya tapi aku bisa memberitahumu beberapa. Kemari lah aku akan sedikit mengajarimu."

Melissa ragu untuk beberapa saat karena ia takut mengacaukan masakan yang dibuat untuk Xavier tapi melihat kegigihan Fredrinn yang terus mengajaknya Melissa pun hanya menerimanya dengan pasrah.

"Sini, masukkan garam nya setengah sendok teh dulu lalu masukkan merica. Merica nya sedikit saja..."

Melissa yang berada di depan Fredrinn pun melakukannya dengan hati-hati dan tanpa sadar menunggu arahan Fredrinn berikutnya.

Panci yang digunakan untuk merebus daging, merebus sayur dan yang ada di depan Melissa sekarang berbeda-beda. Panci yang didepan Melissa saat ini hanyalah panci dengan air yang mendidih saja tanpa ada apapun di dalamnya.

"Nah sudah cukup. Tuang ke air mendidih itu dan aduk lah. Lalu masukkan bumbu yang ini dan yang itu secara bersamaan dengan takaran satu sendok teh."

Melissa dengan gugup menuangkan bumbu dan rempah yang di minta Fredrinn lalu mengaduknya.

"Coba rasakan."

Melissa mengambil sendok lalu merasakan kuah yang telah ia buat. "Mm... Rasanya... Enak. Tapi menurutku rasanya masih kurang gurih, mungkin sedikit saja garam dan penyedap rasa."

Fredrinn mengambil sendok lain dan merasakan kuah itu lalu mengangguk. "Kamu benar. Sekarang coba takarlah sendiri. Menurutmu itu kurang apa?"

Melissa benar-benar ragu sekarang karena ia tak pernah menakar sesuatu dengan benar tapi kali ini ia mencobanya untuk menakar kekurangan bumbu yang akan dimasukkan dan setelah ia memasukkannya dan mengaduknya, Melissa pun kembali merasakannya dan itu enak. "Ini... Bagaimana menurutmu? Apakah masih kurang?"

Saat Fredrinn merasakannya ia terkekeh, "Ya. Ini sudah enak. Melissa, kamu sebenarnya berbakat dalam memasak. Sekarang saring lah sayur yang telah di rebus itu dan masukkan kemari."

Saat Melissa pergi untuk menyaring sayur yang sudah empuk, Fredrinn diam-diam menambahkan beberapa mili air agar rasanya tidak terlalu asin. Ia tak mau membuat Melissa terlalu mencemaskan dirinya sendiri. Seharusnya Fredrinn mengoreksi nya sejak awal tetapi ini masih terlalu dini untuk Melissa yang masih belajar memasak.

Fredrinn akan mengoreksinya lagi dengan benar lain kali saat Melissa berkeinginan untuk memasak lagi karena jika Fredrinn langsung mengoreksinya sekarang maka Melissa akan merasa kecewa dengan bakatnya yang masih bisa dipompa.

Setelah Melissa menyaring sayur yang telah direbus, Melissa pun menuangkan sayur itu ke kuah yang mendidih lalu Fredrinn memasukkan daging sapi yang telah dipotong dadu ke dalamnya juga.

"Aromanya enak," gumam Melissa.

"Ya, ini adalah masakan yang kamu buat untuk Xavier. Pamerkan padanya nanti kalau kamu yang membuatnya."

Samar-samar pipi Melissa memerah. Ia menatap kuah sup itu untuk waktu yang lama lalu diam-diam mengangguk sambil tersenyum.

My Time Flows To You (Fredrinn x Xavier)Where stories live. Discover now