Happy Reading
-
-
-
-
-
Respect dan terimakasih buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah mencapai target semoga dimanapun kalian berada tetap dihargai dan dihormati sebagaimana mestinyaMahesa merasakan seseorang mengelus pipinya. Ia tersenyum, saat di Belanda ia selalu merindukan cara Aira membangunkannya. Tapi ada yang aneh, ia juga merasakan berat diperutnya.
Sontak Mahesa langsung membuka matanya, ternyata bukan Aira yang membangunkannya. Di sana terlihat wajah bulat Baby El yang juga sedang berbalik menatapnya. Apa lagi gebrakan yang akan dilakukan oleh bayi gempal ini.
"Ngapain duduk diperut Uncle? Sana minggir, berat."
"El ndak belat tau~"
Baby El cemberut saat disebut berat oleh Mahesa, sebelumnya tidak ada yang mengatakan jika ia berat.
"El mau tulun Uncle, bantuin El tulun. El ndak campai."
Si bayi akhirnya mengutarakan tujuannya membangunkan Mahesa. Badannya yang pendek sulit untuk menuruni ranjang. Mahesa akhirnya memilih untuk bangun dari tidurnya. Apakah akan seperti ini jika ia dan Aira mempunyai anak?
"Uncle Eca ayoo~"
Mahesa melirik Baby El yang merentangkan tangannya, bermaksud meminta Mahesa untuk menggendongnya. Alih - alih menggendong Baby El ditangannya, Mahesa memilih untuk membawa Baby El diatas pundaknya.
"Uncle Ecaaa~ El telbaang~"
Terdengar suara tawa bayi yang mengiringi setiap langkah Mahesa menuju dapur.
"Eh udah bangun."
Suara Amira yang pertama kali menyapa mereka, di dapur hanya ada Aira dan Amira yang sedang memasak. Karena Bi Ratna sedang belanja keperluan dapur.
Mahesa menurunkan Baby El dari pundaknya, Baby El langsung merentangkan tangannya pada Aira. Ia suka sekali dipeluk, seperti semalam ia tidur di pelukan Aira. Membuat Mahesa kesal karena hanya mendapatkan punggung Aira. Ya meskipun ia masih bisa memeluknya dari belakang.
"Abang cuci muka dulu."
Tanpa kata Mahesa pergi menuju kamarnya, tersisa mereka bertiga di dapur. Amira membasuh wajah Baby El dengan air dari keran wastafel. Kebetulan hari ini Aiden akan menjemput Baby El karena Marcel sudah sembuh total. Si sulung juga sudah kembali bersekolah.
"Sama Kakak dulu ya? Oma mau masak dulu sebentar."
Amira menyerahkan Baby El pada Aira, si kecil langsung menempel nyaman dengan meletakkan kepalanya di pundak Aira.
"Nanti minta tolong mandiin Baby El dulu ya? Katanya Aiden mau jemput hari ini tapi gak bilang mau jemput jam berapa."
"Oke, nanti Aira mandiin."
Baby El terdiam mendengar percakapan dua orang tersebut, ia menatap Aira dengan mata bulatnya.
"El mawu pulang?"
"Iya Baby El mau dijemput nanti, kenapa?"
"El mau cama Kakak~"
"Emangnya El nggak kangen Daddy, Mommy sama Kakak Marcel?"
"Tangen, tapi mawu cama Kakak juga."
"Kan Baby El bisa main ke sini kalo kangen sama Kakak."
"Ikut pulang cama El~"
"Gak ada ya, enak aja."
Aira dan Baby El sontak menoleh ke arah sumber suara, sudah bisa ditebak siapa yang mengatakannya. Mahesa berjalan ke arah mereka, ia terlihat lebih segar.
"Aira itu punya gue, gak boleh ada yang ambil sekalipun itu lo."
"Kaaaak, ngomong sama anak kecil bahasanya yang bagus."
"El bilangin cama Opa kalo Uncle Eca nakal cama El~"
"Sana bilang aja gue gak takut."
"Bialin Uncle Eca dimalahin."
"Yeee sok keras lo bocil sini lawan gue."
Selanjutnya terdengar suara tawa dari Baby El yang digelitiki Mahesa. Meskipun terlihat tidak bisa akur dan saling bermusuhan, tidak bisa dipungkiri bahwa darah lebih kental dari air. Jika lama tidak bertemu, Baby El akan menanyakan keberadaan Mahesa. Sedangkan Mahesa juga seringkali memberikan sesuatu kepada Baby El.
Diantara Baby El dan Marcel, Mahesa lebih dekat dengan Baby El, karena Marcel adalah tipe anak yang pendiam. Sedangkan Baby El memiliki banyak kemiripan dengan Mahesa. Sama - sama manja, tidak sabaran, usil dan banyak tingkah.
-°°-
"Nah bagus, gosok tuh sebelah sana."
Tangan mungil Baby El mengikuti instruksi dari Mahesa. Ia sedang menggosok motor Mahesa yang berkali - kali lipat lebih besar darinya. Baby El sampai berdiri di kursi kecil supaya dapat menjangkau bagian yang lebih tinggi.
Sore ini, Amira dan Aira pergi ke acara launching rumah makan salah satu teman Amira. Amira menitipkan Baby El kepada Mahesa karena mereka hanya akan pergi sebentar.
Sebenarnya itu adalah awal dari kesalahan yang besar karena bukannya menemani Baby El bermain atau melakukan kegiatan positif lain, Mahesa malah mengajak Baby El mencuci motornya.
Awalnya Mahesa tidak berniat mengajak Baby El, ia hanya meminta Baby El duduk dan memperhatikan saja. Tetapi toddler yang satu itu tidak bisa diam, awalnya ia ikut mengeluarkan motor mininya dan mencucinya seperti yang dilakukan Mahesa.
"El mawu cuci motol bial sama sama Uncle Eca~"
Begitu katanya, tapi lama kelamaan ia malah meminta untuk saling bertukar motor, ia mencuci motor Mahesa dan Mahesa mencuci motor kecilnya. Katanya, motor Mahesa jauh lebih keren.
"Motol Uncle kelen~ besal sepelti beluang."
"Nanti abis pulang dari sini minta motor kaya gini ke Daddy ya, tapi jangan bilang disuruh Uncle."
"Okie dokie Uncle~"
Kali ini Baby El menggosok bagian samping tangki bahan bakar, sebagian besar bajunya sudah basah dan kotor. Ia penasaran bagaimana reaksi Aiden jika melihatnya, Baby El terlihat cukup tidak terawat.
"Udah El, sini siram pake ini."
Mahesa menyerahkan selang yang mengeluarkan air. Setelah selangnya berada di tangan Baby El, Mahesa mengangkat tubuh Baby El supaya sampai ke atas motor.
"Seru gak?"
"Seluuuuuu~"
"Yaudah besok gantian cuci mobil ya."
Baby El mengangguk sambil mengangkat jempol kecilnya, Mahesa hanya tertawa melihat respon Baby El. Sayangnya tawa itu tidak bertahan lama, dari belakang terdengar suara teriakan dari Aiden. Sayang sekali ia datang disaat yang tidak tepat.
"Mahesaaaa~"
"Lo apain anak gue setaaan?!"
Hari itu berakhir dengan Baby El yang dimandikan oleh ibunya dan Mahesa yang dimarahi Aira. Lucunya, sebelum pulang Baby El sempat menanyakan kapan diadakannya proyek mereka selanjutnya yaitu mencuci mobil.
TBC
-
-
-
-
-
-
INI LANGSUNG ENDING AJA APA YA? DAH BINGUNGFyi, yang mulia sudah pulang kkn. Abis ini skripsian, doain ya semuanya lancar.
3k votes + 800 comments + 20 followers for next chapter yaaaaa
Kamis, 22 Agustus 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen FictionHanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menata...