CHAPTER 42 : Normal Day

42.3K 3.6K 172
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-
Maaf ya bikin beteee wkwkwk
Terimakasih dan respect buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah mencapai target semoga dimanapun kalian berada tetap dihargai dan dihormati sebagaimana mestinya.






Terdapat sedikit perbedaan dari hidup Mahesa setelah lulus. Dulu, ia akan ke kantor jika kelas sudah selesai, kemudian berakhir dengan pulang ke apartemen yang sepi. Namun sekarang sudah berbeda, yang paling ia sukai dari perbedaan tersebut adalah Aira kembali mengurusnya seperti dulu.

Mulai dari menyiapkan baju, membantunya bersiap, menyiapkan sarapan, semuanya masih sama seperti dulu.

"Aaaaaay~"

Aira yang sedang menyiram bunga menoleh, begitu juga dengan Amira. Di sana terlihat Mahesa berjalan sambil merentangkan tangannya. Penampilannya sudah jauh dari kata rapi, dasinya sudah tidak menggantung di leher dan kemejanya sudah lusuh.

"Ayaaa~ capek."

Mahesa langsung memeluk erat Aira, sampai - sampai kaki kanan Aira mundur satu langkah untuk menahan berat tubuhnya. Mahesa ini main peluk - peluk saja.

"Abang kok udah pulang? Ayah lembur loh."

"Biarin aja Ayah lembur. Abang mah pulang aja kasian Aya kesepian di rumah, pasti kangen sama Abang."

Amira memutar bola matanya mendengar respon Mahesa, mulutnya memang berkata seperti itu tapi lihatlah kenyataannya sebaliknya. Mahesa terlihat enggan melepas pelukannya, padahal Aira sudah berusaha mendorong tubuh Mahesa.

"Kaaaak, lepasin Aira engap."

Bukannya melepas pelukannya, Mahesa malah menciumi pipi Aira. Aira semakin mendorong tubuh besar Mahesa sambil sesekali mengusap pelan bekas ciuman Mahesa yang lembab.

"Kok dilap sih, nih gue tambahin ya."

Mahesa semakin brutal mencium pipi Aira. Tolong ingatkan anak bucin ini jika masih Amira di sana.

"Udah mending Abang mandi aja sana, itu Aira udah mandi loh."

"Nanti dulu, Abang masih capek."

"Duduk dulu aja, mau Aira buatin jus jambu?"

"Boleh sayang."

"Bunda mau gak?"

"Bunda gak deh, mau nyusulin Ayah aja ke kantor pasti kesepian. Abang kenapa pulang sih?"

"Kerja sama Ayah bosen, gak kaya Grandpa. Kalo sama Ayah full kerja terus, kalo sama Grandpa kadang - kadang main bilyard buat selingan."

"Ya udah mau kerja sama Grandpa aja di Belanda?"

"Gak gitu juga, Bunda."

Amira hanya tersenyum geli mendengarnya, ayah mertuanya itu memang tipikal orang yang jiwa mudanya masih menggebu - gebu. Itu sebabnya Mahesa lebih merasa sefrekuensi dengan kakeknya.

-°°-

Seperti biasanya ketika tidak tidur di kamar Aira, Mahesa pasti akan meminta dininabobokan seperti sekarang ini. Kali ini Aira mengatakan ingin tidur sendiri dalam rangka me time. Itu sebabnya, Mahesa dininabobokan lebih awal.

"Aaaay, lo sayang gak sama gue?"

"Sayang."

"Sayang banget gak?"

"Iyaaa, sayang banget."

"Iyalah kan gue ganteng, baik, kaya, ga nyebelin, sabar, gak boros, pengertian dan gak suka marah - marah."

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang