Kekaisaran Tarandea percaya bahwa satu-satunya cara untuk menepis malapetaka adalah dengan mempersembahkan Regina Voresham-gadis malang berambut perak terkutuk. Takdir Regina sudah terpahat sejak awal kelahiran, dipersembahkan pada sang naga hitam...
Hari ini adalah hari kelulusan dan kenaikan akademi. Nela, Sindy, dan Johanna akan naik ke kelas selanjutnya untuk mendapatkan gelar. Namun Regina hanya akan berhenti di sini, lulus tanpa mendapat gelar. Suasana kelulusan serta kenaikan begitu meriah lebih dari biasanya. Terutama dengan kedatangan Kaisar, yang biasanya tak bisa datang sebab jadwal rapat Kekaisaran yang menumpuk.
"Kamu sangat cantik hari ini!"
Regina datang dengan pakaiannya yang dominan warna ungu, membuatnya tampak berbeda dari yang biasa Regina pakai dengan warna gaun putih pucat. Ditambah dengan rambut perak yang sebagian diikat pita ke belakang membuat Regina semakin menawan. Sederhana, namun eloknya luar biasa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Terima kasih." Regina mendekat seraya tersenyum cerah. "Kalian semua juga sangat menawan."
Hari ini adalah hari spesial bagi semua orang. Mereka memilih pakaian paling indah untuk menjadi yang terbaik di hari spesial ini. Walau semua orang sedang berbahagia, tapi Regina sedih.
Acara dimulai tepat dengan kedatangan Kaisar di podium yang dipandu oleh banyak ksatria berpangkat tinggi. Para siswa diminta duduk rapi di depan podium, menyaksikan kedatangan megah sang pemimpin wanita Kekaisaran Francesca. Kaisar lantas berdiri di depan banyak siswa dengan sihir berbentuk lingkaran yang berada di dekatnya. Saat Kaisar bicara, suaranya terdengar lantang sampai ujung belakang. Sepertinya itu berkat sihir berbentuk lingkaran yang berada di dekat Kaisar.
"Saya mengucapkan selamat untuk para calon penerus kesuksesan Kekaisaran Francesca, yang lulus atau naik kelas hari ini di Akademi. Hari ini adalah hari spesial bagi kita semua, terutama bagi saya. Sebab saya ingin menghaturkan hadiah pada seseorang yang amat saya hormati di antara tempat duduk siswa."
Ucapan Kaisar lantas menghebohkan banyak orang. Siapa pula siswa yang bisa dihormati oleh Kaisar, pemimpin Kekaisaran?!
"Saya akan memanggil," Kaisar tersenyum manis. "Nona Regina ... yang akan lulus hari ini dari kelas singkat alkemis. Silakan maju ke depan, ini hari spesial anda."
Nela yang mendengarnya lantas menoleh kejut ke arah Regina. Di susul pula tatapan dari seluruh sisi membuat Regina gugup tak karuan. Gadis itu lantas beranjak dari kursi dan berjalan mendekati podium bersama tatapan yang menusuk mengikutinya.
Regina tak terlalu suka dengan banyak perhatian. Gadis itu menatap cemberut Kaisar yang entah kenapa tampak sangat menghargainya. Regina kesal, Kaisar sudah membuatnya dibakar api cemburu, sekarang sengaja membuat ia dibakar perhatian juga?
"Terima kasih sudah bersedia datang ke atas podium bersama saya," ujar Kaisar tampak amat bahagia.
"Ya ...." Regina mengangguk dan berusaha menyembunyikan rasa kesalnya. "Apa yang anda inginkan dari saya?"
Oh! Seluruh penonton di sekitar podium melonjak terkejut. Jawaban yang amat tak sopan itu!
"Haha," alih-alih tersinggung, Kaisar malah tertawa senang. Ditunjuknya benda raksasa yang ditutupi oleh kain putih. "Tolong lihat ke arah seberang sana."
Usai Kaisar berucap hal tersebut, semuanya menoleh ke seberang, termasuk Regina. Saat itu pula terbukanya kain putih yang menutupi benda raksasa.
Jeng jeng jeng!
"Astaga."
Regina melotot menatap Kaisar dengan tatapan tak paham. Patung raksasa berukuran hampir lima meter itu begitu menarik perhatian. Apalagi ... dengan bentuk ukir naga dan seorang gadis sebagai modelnya. Semua orang tahu jika gadis di topeng itu adalah Regina!
"Saya tak paham maksud semua ini." Regina tersenyum sabar.
Kaisar menjawab ceria. "Hari ini adalah hari kelulusan anda. Saya harap ... hari ini akan jadi hari paling berkesan untuk anda dan tuan Naga."
Yah, baiklah. Kaisar berhasil, hari ini sangat berkesan saking malunya.