[END] 93. Regina Tidak Mati

1.6K 60 12
                                    

Jika harus berlama-lama bersama Regina, Javas pikir ia pasti akan goyah untuk membiarkan Regina pergi. Mendapatkan kembali kehangatan maupun riuh bicara yang sudah lama tak Javas rasakan membuat lelaki itu sedikit serakah.

Regina harus lekas-lekas kembali sebelum akarnya mencengkeram tanah semakin erat.

"Memasuki akademi? Tak perlu tergesa-gesa," Regina cemberut. "Jika aku pergi bagaimana denganmu, Javas? Kamu akan kesepian lagi."

Kekhawatiran yang sia-sia. Javas tersenyum walau hatinya ribut, jika Regina tahu dari apa obat kesembuhannya dibuat ... apakah masih ada kekhawatiran seperti ini?

"Pergilah, urusanmu sudah selesai di sini. Aku akan menyiapkan portal untukmu berteleportasi ke perbatasan Benua Barat." paksa Javas seraya mengibaskan tangannya di udara, merapal sihir, dan tak lama kemudian muncul sebuah portal besar anantara mereka berdua.

Regina menatap Javas tak setuju, "Aku bahkan belum puas menanyaimu pertanyaan!"

"Kamu tidak boleh berlama-lama di sini," tegas Javas dengan ekspresi serius. "Apa saja impianmu tadi? Memasuki akademi dan membuka toko obat alkimia, kan? Lakukanlah, sekarang kamu bisa terbang bebas di angkasa tanpa terikat takdir nan hukum."

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku sudah senang dengan melihatmu sembuh, Regina. Lagipula ini bukan saatnya kamu mengkhawatirkan yang lain. Ayo ... cepat pergi?" nada bicara Javas jadi begitu lembut terdengar.

Oh, suara lembut yang memanjakan telinga. Regina luluh dengan suara lembut tersebut lantas ia mengangguk patuh. Javas segera mengambil sesuatu dari saku kainnya sebelum Regina pergi, berkilau di bawah cahaya matahari ... bintang kunci berbentuk bintang.

"Ini untukmu," Javas memasang gantungan bintang itu di pinggang Regina. "... Cantik sekali, sekarang kamu bisa pergi."

"Gantungan bintang ini milik kekasihmu, ya?"

"Bukan," Javas menjawab jujur. "Belum ada yang memakainya sejauh ini. Jadi gunakan dengan baik, oke?"

Tertawa kecil Regina menatap gantungan bintang itu, "Oke ... jadi aku akan benar-benar pergi sekarang. Sekali lagi kuucapkan terima kasih padamu, Javas."

"Bukan apa-apa," Javas tersenyum lega. "Selamat tinggal, Regina."

"Selamat tinggal juga." Regina melambaikan tangan disusul senyuman yang amat rupawan. Pemandangan yang pasti akan membekas.

Javas menatap kepergian Regina yang semakin menghilang ditelan portal. Jejak terakhir yang Javas lihat yakni rambut hitam legam. Oh ... pertemuan yang tak pernah Javas harapkan, namun lelaki itu amat bersyukur Regina datang. Mereka berdua melakukan perbincangan hanya dalam setengah hari, namun kenangannya telah membekas erat di sekitar Mansion.

Setidaknya, satu penyesalan yang selama ini menyiksa Javas sudah menghilang. Setidaknya, perbuatan bejat yang pernah Javas lakukan membuahkan hasil hari ini.

Regina tidak mati.

"Regina, kamu benar-benar sembuh." lirih Javas kembali terduduk lemas di depan bintang. Kesepian lagi-lagi merasuk dingin ke dalam jantung, sensasi seperti ini yang tiap hari Javas rasakan. Baru saja tadi ia memeluk erat Regina, menikmati hangatnya. Dalam sekian menit kehangatan tersebut hirap.

Javas belajar untuk tak lagi memaksa Regina terbui di dalam dunia yang ia buat. Walau harus ditebus di kehidupan Regina yang baru, tapi ... Javas berhasil membiarkan Regina pergi tanpa obsesi berlebih.

Sebab cinta tak harus saling memiliki. Javas tahu, pemaksaan yang ia lakukan akan berakhir buruk entah apapun caranya. Walau kali ini mereka berpisah, Javas akan selalu mencintai Regina seumur hidupnya, selamanya, dalam keabadian.

"Semoga kamu bisa menggapai segala impian dan tujuan hidupmu," ujar tulus Javas mengadah ke angkasa. "Regina tidak ingin mati, dan sekarang Regina benar-benar hidup."

"Selamat menjalankan kehidupan selayaknya manusia, Regina."

END




Oh .. what a story. Terima kasih atas dukungan teman-teman, pembaca setiaku ... yang selalu memberiku semangat untuk menyelesaikan kisah ini dalam secepat kilat.

Aku akan sangat menunggu feedback atau kesan pesan teman-teman untuk story REGINA ..... love you all!

[END-TERBIT] REGINA: Don't Want to DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang