I LOVE YOU 0.2

1.5K 82 0
                                    

-_-_-_-

Z I A N

flashback..

Aku mengerutkan dahi, berjalan di trotoar mengikuti langkah kecil terburu-buru di depanku.

Terdengar suara petir dari langit yang tertutup awan hitam, angin berhembus begitu kerasnya, namun Dia tak menghiraukan.

Aku mengeratkan jaket kulitku di badan saat berbelok di tikungan, meninggalkan mobilku sendirian di tepi jalan saat aku memarkir untuk membeli hot cappucino di cafè seberang.

Aku terus memperhatikannya berjalan dengan tangan memegang ujung bawah tas ranselnya. Rasa penasaranku yang semakin menumpuk, di tambah hawa dingin yang merangsek masuk ke pori-pori kulitku, membuat adrenalinku terpacu.

Dia, menghentikan langkah tepat di samping Zebra Cross, menunggu lampu di hadapannya berubah warna menjadi hijau bagi pejalan kaki yang ingin menyebrang.

Dan aku, masih terus mengikutinya walau terbesit rasa cemas di dalam diriku karena terlampau jauh meninggalkan mobil hitam kesayanganku.

Tanpa ku sadari, aku sudah tepat berada di belakangnya, sesekali aku melirik kuku dan jemari tangannya yang nampak memutih. Dia terlalu kuat memegang tas ranselnya, pikirku.

Dengan seonggok keberanian, aku menepuk bahunya.

Berbalik, ia menatapku, tajam, hingga aku menahan nafas selama beberapa detik. Seperti ada sinar yang memancar dari kedua bola mata cokelat terangnya, Aku tidak muluk-muluk soal ini.

Aku merasa telah melakukan hal ter-ekstrim yang tak pernah aku lakukan sebelumnya saat aku tiba-tiba menggenggam lengan kecilnya. Rasanya pas, dalam genggamanku.

"Lepasiin!!"

Sudah ku duga, ia meronta.

Aku tidak berniat menjambret apalagi menyekapnya dan meminta tebusan. Ayolah, aku masih bocah SMA ingusan, gizi tubuh dan dompetku juga masih terpenuhi.

Aku hanya lelaki yang tidak ingin melihat wanita berjalan saat hujan turun sebentar lagi. Apalagi setelah melihat wajah pucatnya, aku merasa iba.

"Lo mau kemana? Gue anter"

Itu hal kedua ter-ekstrim yang tak pernah aku lakukan sebelumnya.

Tapi tunggu, aku..Dahiku..kenapa mengeluarkan keringat dingin?

Apakah aku.. Gugup?

Hentakan oleh lengan di genggamanku, membuat aku tersadar. Ia berbalik, aku tau setelah ini ia akan berlari menjauhiku lalu menyeberang jalan saat traffic light masih berwarna hijau.

SAAT TRAFFIC LIGHT BERWARNA HIJAU!!

aku berlari, dia berlari di depanku, seperti film bollywood yang Mama tonton berpuluh-puluh kali di rumah tanpa bosan.

Saat di pertengahan,ia berhenti melangkah, menoleh ke samping.

Oh shiit!!

Aku masih berlari, menutup mataku. Berdoa semoga Tuhan menghentikan waktu agar mobil yang mengarah ke wanita itu tidak menghantam dirinya.

Aku meraih lengan kecil itu lagi, menariknya secara paksa dan membawanya.. kepelukanku.

Tubuhku bergetar, mobil itu melewati kami begitu saja dengan decitan rem yang santer terdengar di jalanan yang lengang.

I LOVE YOUWhere stories live. Discover now