I LOVE YOU 0.6

1.6K 78 2
                                    

Makasih Vomments'nya Cantikk..

-_-_-_-

Z I A N

"Kam..se..u..pay!"

Plak!

Setelah berhasil mendaratkan telapak tanganku ke kepala belakang Surya-FanBoy until die-,aku kembali mengerjakan tugas Biologi yang menjadi hukumanku karena tidak membawa buku paket Biologi sewaktu pelajaran Bu Ninik-Guru Biologiku- berlangsung.

Bukan gak bawa, deng. Tapi aku kasih pinjam ke Mecca.

Surya bersungut padaku, tak lama ia kembali memasang earphone biru muda kerlap-kerlipnya lalu memutar salah satu lagu dari SNSD.

Berhubung materi Biologi baru masuk ke Bab Bagian Reproduksi, aku jadi semangat. Karena sebelum istirahat, aku di kasih tugas untuk gambar-gambar gitu. Itu sih, gampang!

Jadi, aku belajar dulu sekarang sebelum nanti praktek.

"Kenapa lo cengar-cengir gitu? Kesambet setan ngakak?"

Aku menaikkan pandangan dari buku paket milik Horman. Mata Rika menyipit, alisnya naik sehingga poni doranya sedikit terangkat.

"Gue belajar dengan senyuman." Ucapku seraya menunjuk salah satu gambar pada buku paket di genggamanku.

Rika menaikkan salah satu sudut bibirnya ke atas, tak lupa dengan pandangan jijiknya. "Lo ternyata ganteng-ganteng Yadong,ya?"

Heh?!

Apaan tu, Yadong?

Aku baru saja mengambil nafas untuk bertanya yadong itu apa?, Surya menyelanya. "Yadong itu mesum."

Ohh. Mesum.

"Kan gue di kasi tugas belajar ngambar ini, kenapa di bilang yadong?"

Rika melengos. "Terserah."

sepuluh menit kemudian bel pertanda istirahat berakhir berbunyi. Aku menyiapkan spidol hitam di tanganku, sesekali meniupnya. Begitu Bu Ninik memasuki kelas, Dia menatapku garang.

"Zian, silahkan maju ke depan."

"Yaiyalah ke depan, Bu. Masak maju ke belakang." Celetukku seraya berjalan ke depan kelas dengan percaya diri.

Aku menaikkan alis bingung ketika semua menatapku dengan wajah horor-nya.

Apa sebegitu menakutkannya kah jika Buk Ninik mengamuk?

Tapi itu gak mungkin, wajahnya saja lawas banget.

Mungkin mereka saja yang takut berlebihan sama buk Ninik, padahal kalau belajar di bawa enjoy kayak aku, pasti lebih asik.

"I-iya, itu maksud ibu!. Udah cepat, kerjakan tugas yang ibu kasih ke kamu. Gak pake lama."

"Iya-iya bu sabar. Ngambar kelamin kan harus dari hati, biar keliatan nyata-- Auuw!"

Aku mengusap kepalaku, Ouch, buku tebal itu mendarat sempurna di kepala indahku. Ni guru bener-bener ya, minta di cipok.

Baru saja aku menggores spidolku, Bu Ninik mengintrupsi, "Btw, cita-cita mu apa, Zian?"

Widiih, Ni guru lebih gahol dari murid-muridnya ya?

Btw..btw..

Aku tersenyum jahil pada Bu Ninik. "Mau jadi yang megang senter kalau ada orang melahirkan pas mati lampu, Bu!."

Buku itu akan melayang lagi ke arahku, tapi aku refleks menghindar. "Bu,sabar doong. Saya mau jadi dokter kandungan, Bu. Biar kalau istri saya lahiran, gak perlu cape-cape ke dokter lagi, ngabisin duit. Terus juga ntar anu istri saya di liat-liat sama dokter di sana. Iya kalau perempuan sih saya rela, kalau laki-laki gimana?. Kan haram bu hukumnya ngeliat anu orang." Ucapku polos. Memang benar, 'kan?

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang