I LOVE YOU 0.5

1K 75 1
                                    

Makasih Banyak Vomments'nya Cantikk :)

-_-_-_-

Z I A N

Aku melompat ke atas ranjang setelah melepas baju seragamku dan membuangnya asal ke sembarang tempat.

Aku tidur menelungkup memeluk guling, tubuhku sangat lelah.

Memori ingatanku berputar lagi, dimana saat aku di bangunkan oleh satpam karena aku sudah tertidur lama di sana. Saat pipiku di tepuk, aku mengerjap, dan terkesiap karena tak melihat Mecca di mana-mana.

Yang pertama kali aku fikirkan adalah toilet-tempat yang Mecca singgahi terakhir kali-. Aku berlari, tidak memperdulikan tatapan bingung satpam maupun orang sekitar yang memperhatikanku.

Sesampainya di pintu toilet, aku mengedarkan pandanganku lalu menggeleng. Tidak mungkin Mecca di dalam, karena Toilet tampak sepi.

Aku merogoh saku celana abu-abu ku, mengambil handphone hendak menelfon Mecca. tatapanku masih tertuju pada toilet di hadapanku, sementara satu tanganku lagi memegang satu kresek komik-komik Mecca.

Dia tidak mengangkat telfon,membuatku ketar ketir.

Aku mencarinya, di Mall berlantai empat ini.

Lantai satu.. Nihil.

Lantai dua.. Nihil.

Lantai tiga.. Nihil.

Panggilanku sama sekali tidak Mecca angkat, begitupun pesan singkat yang aku kirim padanya.

Begitu aku menaiki escalator dan berlari menuju lantai empat, handphone ku bergetar di saku.

Aku berlari kecil seraya melihat ID penelfon dan terkejut begitu nama Mecca tertera di layar.

Aku bahkan tak peduli dengan tatapan-tatapan ingin tahu di sekelilingku saat ini.

"Halo!. Mecca, kamu dimana?! Kamu gak apa-apa kan?! Halo.. halo!". Ucapku, sedikit berteriak.

"Aku di rumah, maaf. Aku butuh sendirian. Aku kira.. kamu udah pulang."

Aku yang semula berjalan cepat, menghentikan langkah seketika.

"Syukurlah."

Aku tersenyum sebisa mungkin, hatiku tercubit sekaligus lega. Itu terjadi bersamaan.

"Kamu beneran masih di Mall?"

Aku mengangguk senang walaupun Mecca tidak melihatnya. Setidaknya dalam keadaan seperti ini, Mecca sedikit memperhatikanku."Iya. Aku masih di Mall. Oh iya, udah gak marah kan?"

"Emm. Udah"

Aku berjalan menuju lantai satu. Sedikit mengayunkan kresek berisi komik di genggamanku. "Aku boleh kesana 'kan?. Komik kamu ketinggalan".

Dia tidak langsung menjawab, membuatku menekan ponselku lebih dalam ke permukaan telinga.

"Besok aja ya? Pulang sekolah. Kamu taruh aja komik-komik itu di jok mobil, pulang sekolah aku ambil."

Suara Mecca sedikit memelas, dan.. terdengar rapuh.

Ada apa sama Mecca?

"Sip. Udah mau bobok ya?"

Aku menyanggupi, walaupun masih ada rasa khawatir di hatiku jika tidak melihat Mecca secara langsung malam ini.

"Iya"

Aku menjepit handphone di antara Bahu dan telingaku saat sudah berada di pintu pengemudi. Perlahan aku membuka pintu mobil, menaruh komik Mecca di jok penumpang dan duduk seraya menyalakan mesin.

I LOVE YOUजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें