Something's About to Change!!!

16.7K 1K 167
                                    

Chapter 15 | Sorry and forgive, It's not me, it's new me!

"Mom masih bingung kenapa Kakak bisa jadi gay." Mommy meremas tangan gue. Sekarang, kami lagi ada di Steak Out, mau makan siang. Kami duduk paling belakang. Supaya nggak ada orang yang bisa dengar obrolan kami. Gue melirik Mommy dan Daddy bergantian. Ekspresi wajah mereka sudah lebih baik dibanding kemarin malam. Daddy bahkan menatap gue sayang. Mereka nggak dikasih kutukan Imperio-kan sama Hermione Granger? "Apa karena... aduh, Mom shy to say it out loud." Mommy mendekat, mengatakannya dengan nada pelan. "Apa Kakak pernah dilecehin gitu sama Adek? Apa dia pernah-"

"For fuck's sake!" Mommy dan Daddy melotot marah mendengar gue mengumpat. But, I can't help it. Kenapa mereka mengira begitu soal Variant? I mean, gue pernah dengar Mommy dan Daddy takut kalau ngajak sepupu cowok kami nginep di rumah, takut digerepe-gerepe sama Variant. Yah, Variant itu memang pelacur jalang, tapi dia nggak akan melakukan hal itu. Huek! "Ant nggak pernah ngelecehin aku, oke. Aku memang gay dari sananya. Like snap-snap. Gay!"

Mommy dan Daddy mengangguk. Daddy baru mau ngomong tapi pelayan datang ke sebelah kami membawa pesanan. Barulah setelah pelayan itu pergi Daddy membuka mulutnya. "Dad masih susah nerima kamu gay, Zedd." Gue memutar bola mata. "Don't do that to me, young boy!" Gue langsung menyipitkan mata dan pura-pura minum jus melon pesanan gue. Manusia yang gue takutkan setelah Dorce Gamalama dan Mommy yaitu Daddy. Tadi malam gue berani lawan Daddy karena gue sudah muak. Sekarang, euh, nggak mau lah. Gue sayang uang jajan. "Daddy berharap banyak sama kamu. Selain guardian angel-nya Ella dan Variant, Daddy pemgen kamu ngasih Daddy cucu yang lucu-lucu. Dilihat dari Ella yang gila ngejar karir dan Variant yang gay, mereka bakal susah ngasih kami karunia Tuhan. Cuma kamu, Zedd."

"Aku bakal ngasih cucu," kata gue, mulut gue bergerak sendiri. Dalam bitch way.

"How?" tanya Mommy dan Daddy bersamaan.

Gue mengernyit, berpikir sebentar. "Aku bisa-" Ck! Apa yang Goran bilang di film gay Patrik 1.5 yang pernah gue dan Kafka tonton dulu itu? Ah, iya! "Pakek jasa surrogate mother. Aku bisa kasih sperma aku ke cewek yang mau nampung dan ngasilin cucu buat kalian."

Mereka berdua saling berpandangan. Masih mencerna informasi itu. Oh, come on!

"Nanti aku cari surrogate mother-nya yang cantik. Biar cucu kalian lucu." Gue nggak janji, ya! Gue nggak mau melambungkan harapan mereka. Tapi, hanya ini satu-satunya cara supaya mereka nggak merecoki hidup gue ke depannya. Siapa tahu mereka mirip orang tuanya Evan, salah satu mantan gue juga. Pas mereka tahu Evan gay, mereka ngajak Evan ke psikiater. We're not crazy or mental disoreder, for fucking almighty's sake! We just gay. "We're okay, now?"

Daddy menoleh lagi ke gue. "Oke. Tapi Dad nggak mau keluarga kita yang lain tau Kakak dan Adek gay. Simpen hal itu di keluarga kecil kita aja. Deal?"

Dasar orang tua! Gue hanya mengangguk tanda setuju.

"Mommy, actually, nggak masalah kalau keluarga Mommy tau Kakak dan Adek gay. Mereka open minded and honest to each other. Keluarga Daddy kamu aja yang terlalu keras."

"Itu karena budaya, agama, dan suku kami nggak nerima gay dengan mudah, Ellen."

Dan mereka mulai berdebat. Gue mendengus sambil memotong steak gue yang kayaknya sudah nggak hangat lagi. Perdebatan itu selesai setelah dimenangkan oleh Mommy. Kata Mommy, kalau Daddy nggak berhenti debat Mommy, Mister K-nya Daddy nggak bakal mau dikocok Mommy lagi dijepitan Nyonya P Mommy. Bleh! Gue mau muntah dengarnya.

Another Twin Story [Zedd]Where stories live. Discover now