-4-

19.3K 704 4
                                    


"Leinna, sini kebawah.... Nyokap bokap dan adek lo udah nyampe nih..." Teriak Nadya yang terdengar sangat keras sampai ketelingaku.

"Siap ya Ryl?" tanyaku meyakinkan Sherryl untuk turun.

"Siap Len" dan tanpa disuruh, diapun sudah paham ini saatnya aku menjadi temannya, bukan mamanya.

"Halooo Leinnaaaa.... Aduhhh mama kangen banget sama kamu.." Sambut mamanya Leinna saat baru saja Leinna dan Sherryl sampai di lantai 1.

"Halo juga, gimana mah kerjaannya, sekalian jalan jalan juga ya? Wahh enak banget dong ya berduaan sama papa siapa tau aja nih pulang pulang bawa ade baru hehehe.." balasku dengan jailnya.

'ade baru? Gue aja sekarang udah punya anak masa iya gue punya ade lagi' batinku berbicara tiba tiba.

"Aduh enggak ada ade ade an lah yaa..." Balas papa saat baru saja bergabung dengan kami semua

"Eh papa halooo... Oleh olehnya mana nih?" Kataku membuyarkan topic tadi.

"Tuh ada sama Lyra di meja makan." Lyra, itu nama adeku. Satu satunya teman ngobrol kalo aku lagi gabut banget dirumah, ya walaupun ga jarang aku berantem sama dia tapi tetep aja dia baik sebenernya.

"Eh iya itu siapa Len?" Tanya papa tiba tiba yang membuat jantungku berdegup kencang. Pertanyaan yang daritadi kutunggu akhirnya terlontar juga dari mulut orangtuaku.

"Halo tante, om. Saya Sherryl, temen kantornya Leinna." Ya Tuhan, pintar sekali dia. Belum aku kasih aba aba sedikitpun dia langsung tau apa yang harus dilakukannya.

"Oh, halo Sherryl. Cantik sekali ya kamu hehehe, nginep disini ya nemenin Leinna?" Syukurlah, dengan mudah mama dan papa percaya kalau Sherryl itu teman baruku, bukanlah anakku.

"Iya tante, ohiya aku boleh kan nginep disini lagi?" Tanya Sherryl yang mengundang beberapa pertanyaan kedua orangtuaku.

Wajah mama mulai bingung, sepertinya dia akan bertanya kemana orangtua Sherryl. Matilah aku, mudah mudahan saja dia bisa berbicara tanpa kelihatan bohong.

"Boleh sih, tapi apa orangtua kamu ga kangen nanti?"

Tepat sekali dugaanku, Tuhan tolongla SHerryl dan beri dia petunjuk untuk melakukan kebohongan demi kebaikan.

"Ma, pa.. Eh udah ada ka Leinna, gimana rasanya sendirian dirumah ka? hahahaha" Seketika Lyra menghampiri kami di ruang tamu.

Huh syukurlah akhirnya Tuhan benar benar membantuku. Baru juga dating tuh anak udah bikin aku kesel aja.

"Heh baru dating ya udah ngeselin aja. Eh tapi enak kok, gue banyak temennya dong tiap hari hahaha. Emangnya elo yang kerjaannya belajar mulu" Balasku dengan nada mengejek.

"Rese lo, eh iya gue mau nanya sekalian nanya sama mama papa juga nih, itu kok di dapur ada botol susu bayi ya? Lo udah punya anak kak?" Tanya Lyra dengan polosnya.

Mata mama sedikit terbelalak dan melotot ke arahku, papa yang baru saja masuk dengan menenteng barang ang baru diturunin dari mobil langsung kaget dan menghentikan langkahnya. Jantungku berhenti berdetak sejenak dan Nadya langsung menghampiriku.

Apa yang harus ku katakan?

"Itu tante, seminggu kemaren adik sepupu aku yang umurnya 3 tahun main terus nginep disini mamanya nitipin ke aku ya sekalian aja aku bawa kesini buat nemenin Leinna, eh ternyata botolnya ketinggalan hehe... besok aku bawa pulang deh ya, sorry ya udah bikin kalian semua kaget." Nadya tiba tiba buka suara, huh untungnya Nadya cepat dapat ide.

Akhirnya wajah mama dan papa mulai memunculkan ekspresi lega. Dan Sherryl kelihatannya juga tenang tenang saja.

***

Sudah hampir satu minggu keluargaku berkumpul, dan tak lupa juga bertambah satu dengan Sherryl sang buah hati unik tercinta. Sahabat sahabatku kembali kerumahnya masing masing, dan kehidupanku berjalan seperti biasanya. Aku mulai mencari pekerjaan baru bersama dengan Sherryl, kantor lamaku bangkrut dan aku berpikir untuk membuka usaha sendiri.

Kebetulan sekali Lyra baru saja menuntaskan kuliah di bidang tata boga dan aku lulusan arsitektur interior yang bisa sedikit sedikit bermain musik dan tak lupa dengan Sherryl dengan suaranya yang sangat merdu, entah darimana suara indah itu muncul.

"Kak, ini popok siapa?"

Astaga aku lagi lagi lupa membuang popok bayi bekas Sherryl dulu. Dan sekarang Lyra menemukan popok itu saat kami bertiga sedang membereskan garasi mobil untuk dijadikan café kecil kecilan.

"Astaga ternyata popok sepupunya Nadya ketinggalan juga, gue kira Cuma botol susunya doang." Jawab Sherryl. Fyuh, untung saja Sherryl punya pikiran seperti itu. Kenapa aku ini bodoh banget sih ga mikir nyampe situ ya ampun..

"Oalah, eh tapi segitunya amat masa sampe ketinggalan banyak barang disini?"

"Ya yang namanya lupa gaada yang tau lah dek." Balasku dengan spontan. Untung saja otakku lagi jalan hehehe..

"Hmm... iya juga sih ya." Balasnya dengan sedikit mengangguk dan

"Dibuang aja atau gimana nih?" Lanjutnya.

"Buang ajalah, masa iya kita mau pake begituan? Popok kita udah beda kali hahaha." Celetuk Sherryl dengan wajah sedikit melawak.

Suara mobil mendekat kearah rumah, da ternyata itu mobil mama yang baru saja pulang dari kantor. Tak terasa dari siang kami bertiga membereskan lokasi untuk café dan sekarang sudah mau maghrib.

"Hey hey hey, kayaknya lagi sibuk banget nih gimana udah sampe mana beres beresnya?" Tanya mama yang baru saja turun dari mobil, ohiya mobilku masih bisa parkir karena garasi dirumahku cukup besar dan memang sudah dirancang untuk bermain saat rumah ini dibangun kata papa. Apalagi lahan untuk café ini tidak memakan banyak tempat.

"Hallo mom,"

"Halo tante..."

"Eh kamu belum pulang? Gak ngabarin orangtua kamu kalo disini kamu lagi bangun usaha kecil kecilan? Pasti orangtuamu bangga kalau tau ini semua Ryl." Tiba tiba saja mama nanya begitu ke Sherryl yang membuat aku dan dia kaet luar biasa.

Sampai saat ini aku belum berani menceritakan semua yang terjadi saat mereka tidak ada dirumah sebulan yang lalu.

"Iya Ryl, bonyok lo gak kagen apa sama lo?" Dan, yah. Satu pertanyaan lagi muncul dari mulut Lyra yang sukses membuat mulutku dan Sherryl bungkam.

***

Readers readers readers....

Sorry ya kalo ceritanya gak sesuai ekspektasi. Tapi gue lagi berusaha sebisa gue bikin cerita ini menarik karena gue mau lebih serius lagi buat bikin story.

Doain juga gue punya banyak ide dan bukan Cuma untuk wattpad, gue juga mau berkarya diluar wattpad dan doain berhasil ya guys..

Thank's for reading :*

Bastard!Where stories live. Discover now